Gangguan kepribadian ambang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Gangguan mental menggunakan HotCat |
|||
Baris 2:
Dengan kemungkinan hingga 10% untuk menyakiti diri sendiri dan bunuh diri, menjadikan gangguan kepribadian ambang batas sebagai salah satu gangguan kepribadian yang sangat berbahaya.<ref>Leichsenring, Falk; Leibing, Eric; Kruse, Johannes; New, Antonia S; Leweke, Frank. 2011. ''Borderline personality disorder''. London: The Lancet.</ref>
== Gejala ==
Menurut Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, edisi ke-
Beberapa kriteria berikut digunakan untuk mendiagnosa gangguan kepribadian ambang batas:
* Kerusakan signifikan dalam kepribadian diwujudkan dalam:
# Kerusakan dalam fungsi diri:
#* Identitas: Citra diri yang buruk, tidak berkembang, atau tidak stabil, sering dikaitkan dengan ekspektasi diri yang berlebihan; kesepian; tidak mampu bekerja di bawah tekanan.
#* Tujuan: Ketidak mampuan untuk menetapkan tujuan, memberi aspirasi.
# Kerusakan dalam fungsi interpersonal:
#* Empati: Ketidak mampuan individu untuk mengenali perasaan dan kebutuhan dari orang lain.
#* Kedekatan: Tidak mampu menciptakan relasi yang dekat dengan sesama, ditandai dengan ketdiak mampuan untuk percaya, dan takut ditinggalkan.
* Ciri kepribadian patologis diwujudkan dalam:
# Sifat negatif, digambarkan dengan:
#* Emosi yang labil: Emosi yang tidak stabil dan perubahan mood yang terlalu sering.
#* Gelisah: Perasaan gelisah yang terus menerus, panik, yang merupakan reaksi dari stres; cemas akan efek negatif dari masa lalu dan kemungkinan buruk pada masa depan; penuh rasa takut.
#* Tidak nyaman pada perpisahan: Takut pada penolakan oleh dan/atau terpisah dengan yang lain.
#* Depresi: Perasaan bersalah yang berlebih dan/atau perasaan tanpa harapan; sulit untuk memperbaiki mood; pesimis pada masa depan; keinginan bunuh diri.
# Ketidak puasan, digambarkan dengan:
#* Impulsif: Tidak mampu untuk berpikir panjang; sulit untuk mengikuti rencana.
#* Mengambil resiko:
== Referensi ==
|