Gangguan kepribadian ambang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Gangguan mental menggunakan HotCat
Thanatos509000 (bicara | kontrib)
Baris 2:
Dengan kemungkinan hingga 10% untuk menyakiti diri sendiri dan bunuh diri, menjadikan gangguan kepribadian ambang batas sebagai salah satu gangguan kepribadian yang sangat berbahaya.<ref>Leichsenring, Falk; Leibing, Eric; Kruse, Johannes; New, Antonia S; Leweke, Frank. 2011. ''Borderline personality disorder''. London: The Lancet.</ref>
== Gejala ==
Menurut Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, edisi ke-4, revisi teks5.<ref>American Psychiatric Association. 20002013. ''Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, FourthFifth edition, Text Revision''. Washington (DC): The Association.</ref>
Beberapa kriteria berikut digunakan untuk mendiagnosa gangguan kepribadian ambang batas:
 
* Kerusakan signifikan dalam kepribadian diwujudkan dalam:
Gangguan kepribadian ambang batas terjadi pada masa awal kedewasaan, yang ditandai oleh 5 hal atau lebih
# Kerusakan dalam fungsi diri:
# Upaya panik untuk menghindari pengabaian nyata atau imajinasi. Catatan: Jangan memasukkan perilaku bunuh diri atau mencemarkan diri sendiri yang tercakup dalam kriteria 5.
#* Identitas: Citra diri yang buruk, tidak berkembang, atau tidak stabil, sering dikaitkan dengan ekspektasi diri yang berlebihan; kesepian; tidak mampu bekerja di bawah tekanan.
# Interpersonal yang tidak stabil.
#* Tujuan: Ketidak mampuan untuk menetapkan tujuan, memberi aspirasi.
# Tidak mampu memahami diri sendiri.
# Kerusakan dalam fungsi interpersonal:
# Impulsif di setidaknya 2 area yang berpotensi merusak diri sendiri (misalnya: Belanja, seks, penyalahgunaan zat, sembrono dalam mengemudi, pesta makan). Catatan: Jangan memasukkan perilaku bunuh diri atau mencemarkan diri sendiri yang tercakup dalam kriteria 5.
#* Empati: Ketidak mampuan individu untuk mengenali perasaan dan kebutuhan dari orang lain.
# Ancaman bunuh diri yang berulang, atau perilaku merusak diri sendiri.
#* Kedekatan: Tidak mampu menciptakan relasi yang dekat dengan sesama, ditandai dengan ketdiak mampuan untuk percaya, dan takut ditinggalkan.
# Ketidakstabilan afektif karena reaktivitas suasana hati yang ditandai (misalnya: disforia episodik yang intens, iritabilitas atau kecemasan biasanya berlangsung selama beberapa jam dan hanya jarang lebih dari beberapa hari).
* Ciri kepribadian patologis diwujudkan dalam:
# Kesepian.
# Sifat negatif, digambarkan dengan:
# Kesulitan mengendalikan amarah (misalnya: sering marah, kemarahan konstan, perkelahian berulang).
#* Emosi yang labil: Emosi yang tidak stabil dan perubahan mood yang terlalu sering.
# Paranoid terkait stres atau gejala disosiatif yang berat.
#* Gelisah: Perasaan gelisah yang terus menerus, panik, yang merupakan reaksi dari stres; cemas akan efek negatif dari masa lalu dan kemungkinan buruk pada masa depan; penuh rasa takut.
#* Tidak nyaman pada perpisahan: Takut pada penolakan oleh dan/atau terpisah dengan yang lain.
#* Depresi: Perasaan bersalah yang berlebih dan/atau perasaan tanpa harapan; sulit untuk memperbaiki mood; pesimis pada masa depan; keinginan bunuh diri.
# Ketidak puasan, digambarkan dengan:
#* Impulsif: Tidak mampu untuk berpikir panjang; sulit untuk mengikuti rencana.
#* Mengambil resiko:
 
== Referensi ==