I Gusti Ayu Kadek Murniasih: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 1:
'''I Gusti Ayu Kadek Murniasih''' atau dikenal dengan '''I GAK Murniasih''' (Murni, sapaan akrabnya) merupakan perempuan perupa yang lahir di [[Kabupaten Tabanan|Tabanan]], [[Bali]] pada tahun 1966. Karyanya menyuarakan tentang perjuangan perempuan.<ref>{{Cite book|title=Indonesian Women Artists: The Curtain Opens|last=Bianpoen|first=Carla|last2=Wardani|first2=Farah|last3=Dirgantoro|first3=Wulan|publisher=Yayasan Senirupa Indonesia|year=2007|isbn=978-979-16562-0-7|location=|pages=143}}</ref> Murni meninggal dunia pada tahun 2006 akibat sakit yang dideritanya.
Pada tahun 2016, untuk mengenang 10 tahun kepergiannya, sebuah pameran didedikasikan untuknya dengan tajuk "[[Merayakan Murni]]" di Sudakara Art Space [http://www.sudamalaresorts.com/ (Sudamala Resort)]. Pameran ini diinisiasi oleh Ketemu Project Space dan Mondo, dengan menghadirkan sejumlah seniman antara lain [https://www.wawinavarroza.com/bio Wawi Navarozza], [http://gallerynumthong.com/imhathai-suwatthanasilp/ Imhathai Suwatthanasilp,] Mondo, Ototol, [[Mella Jaarsma]], [[Citra Sasmita]], dan Mintio.
== Latar Belakang ==
Baris 9:
== Melukis ==
Murni belajar melukis bersama dengan Edmondo Zanolini pada seorang pelukis tradisi asal Pengosekan (Ubud) yaitu [[Dewa Putu Mokoh]]. Dari kedua orang inilah, Murni memperoleh kemampuan dasarnya dalam mengolah visual di atas kanvas. Mondo yang kemudian dikenal sebagai pasangan hidup Murni, merupakan seorang seniman dan sutradara berkebangsaan Italia yang sempat bermukim di Bali pada akhir tahun 80-an. Meski belajar melukis pada seorang pelukis tradisional, namun tidak membatasi karya-karya Murni pada bentuk tradisional. Jejak gaya Pengosekan kemudian nampak pada teknik melukisnya saja, sementara secara tematik pada karya-karya Murni telah berkembang jauh.
== Tema Lukisan ==
Baris 17:
== Pameran ==
Pada masa awal tahun 90-an, karya-karya murni mulai dikenal publik seni melalui [[Seniwati Gallery]] di Ubud. Sebuah ruang seni ang khusus menghadirkan karya-karya dari para seniman perempuan. Galeri Seniwati didirikan oleh seorang perempuan berkebangsaan Inggris bernama [[Mary Northmore]]. Galeri Seniwati kemudian berkembang menjadi semacam komunitas untuk para seniman perempuan dan berregenerasi hingga kisaran tahun 2013, sebelum akhirnya membubarkan diri. Melalui galeri Seniwati inilah, lukisan Murni kemudian dikenal luas hingga bisa dipamerkan oleh Cemeti Contemporary Art Gallery (kini [[Rumah Seni Cemeti|Cemeti Institute]]) pada tahun 1995, hingga kemudian direpresentasikan oleh galeri Nadi di Jakarta pada medio 2000-an.
== Referensi ==
|