Soesilo Toer: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sedikit perbaikan |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 25:
Menginjak masa dewasa, ia berkuliah di [[Universitas Indonesia]] jurusan Ekonomi dan pindah ke Akademi Keuangan Bogor.<ref name=unesa>{{cite web |url=https://www.unesa.ac.id/soesilo-toer-sosok-sastrawan-yang-fenomenal |title=Soesilo Toer Sosok Sastrawan yang Fenomenal |publisher=[[Universitas Negeri Surabaya]] |date=17 Februari 2018 |accessdate=7 Juli 2018}}</ref> Lolosnya ia ke UI tanpa tes sebab ditopang oleh nilai pelajarannya yang tinggi. ia berhenti kuliah dari kedua perkuliahan tersebut karena biaya yang tinggi. Soes menyelesaikan diplomanya di Akademi Keuangan Bogor yang berada di bawah Badan Pengawas Keuangan (BPK). Selama ia menjadi mahasiswa, ia bekerja pada sebuah penerbitan dengan gaji yang tak begitu besar dan pekerjaannya pun tidaklah tetap. Adapun penyokongnya yang terutama, adalah uang dari keluarga yang diputarnya pada pedagang kecil yang butuh modal. Dari pinjaman tersebut, bunga yang ia dapat ia pakai untuk menyokong biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari.<ref name=kom1/>
Lulus kuliah, ia bekerja sebagai pegawai pada sebuah perusahaan [[asuransi]] yang dinasionalisasi karena tuntutan buruh. Seketika, hidupnya pun mengingkat, dan ia
Soes pernah mengikuti pelatihan militer 2 tahun di penghujung 1950an mejelang Operasi Trikora mengikuti kebijakan pemerintah untuk [[Operasi Trikora|membebaskan]] [[Papua|Irian Barat]]. Namun, Soes tidak jadi mengikuti wajib militer setelah pelatihan. Sekalipun ia tak ikut pembebasan Irian Jaya, ia mendapat pangkat Letnan dari pelatihan tersebut.<ref name="tempo" /> Selain itu, ia pun lolos penjaringan beasiswa otoritas Rusia. Sekitar 9000 orang mendaftar, hanya 30 yang diterima dan salah satunya adalah Beliau.<ref name="kom1" /> Dia berangkat ke Rusia pada tahun 1962,<ref name="tempo" /><ref name="kom1" /> setelah menikah dahulu dengan istrinya.<ref name="unesa" />
Baris 44:
=== Perpustakaan Pataba ===
{{main|Perpustakaan Pataba}}
Perpustakaan Pataba diresmikan tepat pada 30 April 2006, hari meninggalnya Pramoedya.<ref name=MInd>{{cite news |url=http://m.mediaindonesia.com/read/detail/162492-menjadikan-rumah-blora-untuk-lebih-mengenal-pramoedya |title=Menjadikan Rumah Blora untuk Lebih Mengenal Pramoedya |author=Safuan, Akhmad |website=[[Media Indonesia]] |date=23 Mei 2018 |accessdate=11 Juli 2018}}</ref> Pataba merupakan akronim dari "Pramoedya Ananta Toer Anak Semua Bangsa".<ref name=kumparan>{{cite news |url=https://m.kumparan.com/@kumparannews/mengunjungi-pataba-perpustakaan-yang-dikelola-keluarga-toer-di-blora |title=Mengunjungi Pataba, Perpustakaan yang Dikelola Keluarga Toer di Blora |editor=Khafifah, Nur |author=A'yuni, Nesia Qurrota |website=[[Kumparan.com]] |date=22 Juni 2018 |accessdate=11 Juli 2018}}</ref> Perpustakaan ini berada pada rumah masa kecil Pram. Di dalamnya terdapat karya-karyanya juga karya salah seorang kakaknya, [[Koesalah Soebagyo Toer]] yang juga ahli [[bahasa Rusia]]. Perpustakaan itu terletak pada satu ruangan yang berukuran 4 × 5 meter. Ada kurang lebih 10 ribu koleksi buku yang tersimpan disana, termasuk
Perpustakaan Pataba terkenal sampai luar daerah, — bahkan luar negeri. Perpustakaan ini menjadi rujukan bagi para penulis, mahasiswa, dan para peneliti luar negeri untuk mencari rujukan sastra. Dari [[Amerika]], [[Perancis]], [[Bulgaria]], [[Jerman]], dan termasuk negara-negara Asia.<ref name=okezone1/>
|