Gerakan Islam Cinta: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Gen Islam Cinta: bagian baru |
→Program Gerakan Islam Cinta (GIC): bagian baru |
||
Baris 107:
+ 10.000 Milenial Indonesi telah menyatakan dukugan dan bergabung dengan Gerakan Islam Cinta (GIC) untuk menyuarakan Islam sebagai agama cinta, damai, dan welas asih. Generasi Islam Cinta adalah Generasi milenial yang disebut-sebut sebagai kelompok demografi potensial, berpengaruh dan menjadi aset paling berharga bagi masa depan Indonesia. Oleh karenanya, hanya generasi milenial yang memiliki pemahaman dan prinsip cinta-lah yang dapat memajukan dan menjaga keutuhan negeri kita tecinta. selanjutnya Gen Islam Cinta diharapakan dapat mempelajari dan menyebarluaskan 12 Nilai Islam Cinta kepada masyarakat luas. 12 Nilai Islam Cinta bersumber dari buku-buku Islam Cinta yang telah diterbitkan oleh Noura dan Mizan.
== Program Gerakan Islam Cinta (GIC) ==
Ribuan masyrakat telah menerima manfaat dari berbagai kegiatan Gerakan Islam Cinta, terhitung sejak tahun 2012 hingga sekarang ini. Dan Sejak tahun 2012, hingga kini Gerakan Islam Cinta aktif mempromosikan pesan damai Islam melalui berbagai kegiatan edukatif, preventif dan inovatif. Gerakan Islam Cinta juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengembalikan citra Islam sebagai agama cinta, damai, dan welas asih.
Berikut beberapa program Gerakan Islam Cinta selama tahun 2012-2017
Festival Islam Cinta
Festival Islam Cinta adalah program rutin tahunan yang diisi dengan berbagai kegiatan dalam mengebangkan potensi anak muda untuk menyuarakan perdamaian dan menghilangkan citra negatif agama islam yang identik dengan terorisme dan kekerasan, serta membangun citra Islam sebagai agama cinta (Rahmah), damai (Salam), dan welas asih. Festival Islam Cinta memiliki dengan berbagai kegiatan seperti Workshop Islam Cinta, diisi oleh PeaceGen Indonesia, Youth Studies Institute dan Yasmin Learning Center, juga Seminar Islam Cinta yang diisi oleh para tokoh dan cendekiawan Muslim, kemudian Konser Islam Cinta, Nobar Film Islam Cinta, Bazar Islam Cinta, disi oleh organisasi dan komunitas perdamaian serta Talkshow Buku Islam Cinta oleh para penulis, budayawan dan akademisi.
Buku Islam Cinta
Bekerjasama dengan penerbit Mizan dan Noura Books, Gerakan Islam Cinta menerbitkan buku Islam Cinta, buku-buku ini menjadi referensi bagi para akademisi, mahasiswa, aktivitis, pelajar dan masyarakat umum untuk mewujudkan cinta kasih, damai, dan welas asih dalam kehidupan masyarakat.
1.Belajar Hidup dari Rumi Serpihan-serpihan Puisi Penerang Jiwa karya Haidar bagir
Jalaluddin Rumi (1207-1273) adalah penyair sufi Persia, salah satu orang yang mewakili puncak tertinggi khazanah sastra Islam. "Orang suci" dari Timur ini --yang sejak bocah diramalkan Fariduddin Attar akan menjadi orang masyhur yang menyalakan api gairah ketuhanan ke seluruh dunia-- oleh UNESCO digambarkan sebagai "seorang humanis, filosof, dan penyair besar milik semua umat manusia". Namanya memang melekat abadi di hati banyak warga dunia, tak peduli apa pun agamanya, karena kemilau syair dan kandungannya yang menghujam relung kesadaran.
2. Muara Cinta Menyiapkan Hati Menerima Pancaran Cinta-Nya karya Ust. Husin Nabil
Tak ada kebaikan terwujud tanpa cinta, dan muara dari segala cinta adalah Allah Swt. Nabi Saw. pun diutus Allah untuk menebarkan cinta ke seluruh alam, Tidak Aku utus engkau (Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam (QS Al-Anbiy [21]: 107).
Tanpa cintayang menghasilkan tutur kata lemah lembut dan akhlak muliabisa dipastikan dakwah Nabi Saw. akan gagal: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu keras lagi bersikap kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu (QS li Imrn [3]: 159).
Melalui quote, nasihat pendek, dan kisah-kisah inspiratif, buku ini mengajak kita membersihkan hati agar dapat menerima pancaran cinta-Nya. Hanya dengan pancaran cinta-Nya pula, kita dapat menjalankan peran yang diamanahkan-Nya, menjadi rahmat bagi alam semesta.
3. Semesta Cinta Pengantar kepada Pemikiran Ibn Arabi karya Haidar Bagir
Selama ini belum ada satu pun buku yang mengulas pemikiran Syaikh al-Akbar Ibn ‘Arabi secara relatif sistematis dan lengkap, dalam bahasa Indonesia. Buku ini adalah pengantar kepada pemikiran-pemikiran yang mendalam dan luas bak samudra dari ’Ârif yang satu ini.
Selain mendapatkan gambaran umum dan relatif lebih mudah dipahami, lengkap, mendalam, dan akurat, pembaca tetap dapat menikmati menu “Ibn ‘Arabi sehari-hari” yang dihidangkan di dalamnya. Di sana-sini bertebaran ceceran hikmah yang mencerahkan jiwa dan pemikiran, serta menuntun kepada pemahaman tentang berbagai misteri kehidupan kita.
Judul Semesta Cinta merujuk pada titik pusat pemikiran Ibn ‘Arabi mengenai cinta sebagai sumber pemahaman tentang Islam, dalam segenap aspeknya, sekaligus menjadi konteks seluruh pembahasan dalam buku ini.
4. Mereguk Cinta Rumi Serpihan-serpihan Puisi Penyejuk Jiwa karya Haidar Bagir
Memang hampir-hampir tak ada yang lain, selain cinta, yang bisa kita sampaikan saat kita bicara tentang Rumi. Kisah hidupnya, semuanya, adalah tentang Cinta. Cinta kepada Tuhan, dan cinta kepada manusia-manusia sahabat Tuhan.
Karena itu, bagi Rumi, hidup sesungguhnya tak lain adalah meraih cinta-cinta sejati itu. Cinta pada puncak kesempurnaannya itu. Tanpa itu, bukan hanya hidup, kematian pun hanya akan menandai kehancuran, padahal seharusnya ia menandai kembalinya kita kepada Samudera Tanpa Batas Sumber kita sendiri – Kerinduan primordial kita. Karena bagi pencinta, kematian jasad sesungguhnya hanya menandai awal kehidupan. Memang Rumi sering menyebut cinta “(Mata) Air hidup kita”.
Melanjutkan Belajar Hidup dari Rumi, dan masih lewat serpihan puisinya yang mencerahkan dan melembutkan jiwa, buku Mereguk Cinta Rumi ini secara khusus memberikan perhatian pada perenungan Rumi tentang cinta, di samping tetap berbagi nasihat-nasihat sang penyair sufi untuk meraih kehidupan yang dapat menawarkan kebahagiaan sejati.
5. Risalah Cinta dan Kebahagiaan karya Haidar Bagir
“Agama adalah Mengenal Allah (Ma’rifatullah). Mengenal Allah adalah berlaku dengan akhlak (yang baik). Akhlak (yang baik) adalah menghubungkan tali kasih saying (silaturahim). Dan Silaturahim adalah memasukkan rasa bahagia di hati sesama kita.” (Rangkaian hadis yang dijalin oleh Syaikh Yusuf Makassari).
Buku ini merupakan hasil pengalaman dan renungan tentang Islam sebagai agama cinta dan kebahagiaan, yang dapat membantu pembaca utnuk merenung lebih jauh tentang makna hidupnya, dan juga menjadi penolong di sepanjang jalan kita—anak manusia—untuk meraih kebahagiaan sejati yang merupakan dambaan kita semua.
6. Islam Itu Ramah Bukan Marah Karya Irfan Amalee
Kondisi umat Islam sekarang mengingatkan kita pada hadis Nabi Saw. Bahwa pada suatu masa nanti umat Islam akan banyak jumlahnya, tapi hanya bagaikan buih lautan yang hilang diterpa angin. Muslim tak lagi memiliki kewibawaan, kini tak lagi ditakuti musuh-musuhnya. Kita tak dapat menyangkal Islam diidentikkan dengan kebodohan, kekumuhan, dan kekerasan—bahkan dianggap sebagai penyebar terror.
Betapa semua itu jauh dari Islam Nabi Saw yang membawa kedamaian. Tak heran, di tangan Nabi Saw. Dan para sahabatnya, Islam berkembang di seantero dunia, hidup dan bertumbuh memengaruhi peradaban dunia sehingga bekasnya dapat dirasakan sampai sekarang. Di tangan Wali Songo dan para ulama penerus syiarnya, Islam pun tertancap kukuh di bumi Nusantara.
Mengapa citra Islam kini terpuruk? Bagaimana memperbaikinya? Buku ini menyodorkan tulisan-tulisan ringan yang mengusik hati dan pikiran kita sebagai bahan perenungan untuk memahami keadaan umat Islam. Juga memberikan alternative solusi untuk mengembalikan citra Islam sebagai pembawa cinta dan perdamaian.
Film Islam Cinta
Bersama Hanung Bramantyo dan Salman Aristo, Gerakan Islam Cinta memproduksi lima film layar lebar diantaranya; Mencari Hilal, Ayat-Ayat Adinda dan tiga film berikutnya adalah Keluarga Navis, Wahyu Bola, Dengan Nama Tuhan.
Tausiah Islam Cinta
Gerakan Islam Cinta (GIC) bersama Candra Malik memproduksi tausiah Islam Cinta. Tausiah ini disiarkan oleh 26 radio di 16 kota di Indonesia selama bulan Ramadhan.
Risalah Islam Cinta
Gerakan Islam Cinta (GIC) bersama 40 deklarator dan cendikiawan Muslim Indonesia membuat artikel dan tulisan yang dimuat di website Gerakan Islam Cinta (GIC) tentang Islam Cinta.
|