Soeman Hasiboean: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Myusuffin (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Myusuffin (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 34:
 
== Karier menulis ==
Soeman mulai menulis pada 1923 tak lama setelah menyelesaikan pendidikannya.{{sfn|Kasiri|1993|p=106}} Terinspirasi oleh ayahnya, yang berhenti menggunakan nama klan Hasibuan di Bengkalis yang didominasi [[suku Melayu|Melayu]], ia memakai nama pena Soeman Hs.{{sfn|Muhammad|2002|p=201}} Ia menyerahkan novel pertamanya, ''Kasih Tak Terlarai'', kepada penerbit negeri [[Balai Pustaka]]. Buku tersebut, yang berkisahmengisahkan tentang seorang yatim piatu yang kawin lari dengan kekasihnya namun harus menikahinya kembali setelah kekasihnyasang kekasih telah kembali ke rumah, diterbitkan pada 1929.{{sfn|Eneste|1981|p=92}} Soeman meraih uang sejumlah 37&nbsp;[[gulden Hindia Belanda|gulden]] dari penerbitan tersebut.<ref>{{harvnb|Kasiri|1993|p=111}}; {{harvnb|Alisjahbana|1941|p=7}}.</ref>
 
[[Berkas:Pertjobaan Setia (2nd edition), cover.jpg|jmpl|''Pertjobaan Setia'' (edisi 1955)]]
Karya tersebut disusul oleh ''Pertjobaan Setia'' pada 1931, sebuah novel tentangmengisahkan seorang pria muda yang bernama Sjamsoeddin yang ingin naik [[haji]] sebelum ia dapat menikahi Hajjah Salwiah, seorang putri pedagang kaya. Ketika Sjamsoeddin pulang dari perjalanannya, ia terkena sebuah bencana dan kemudian ditipu oleh seorang pria yang menginginkan Salwiah. Namun, teman Sjamsoeddin yang bernzmabernama Djamin menolongnyamenolong danSjamsoeddin membuatuntuk Sjamsoeddin danmenikahi Salwiah menikah.{{sfn|Mahayana|Sofyan|Dian|1992|pp=23–24}} Pada tahun berikutnya, dua terjemahan novel Soeman diterbitkan oleh Balai Pustaka; ''Kasih Tak Terlarai'' diterjemahkan ke dalam [[bahasa Jawa]] dengan judul ''Asih tan Kena Pisah'' oleh Soehardja, sementara ''Pertjobaan Setia'' diterjemahkan ke dalam [[bahasa Sunda]] dengan judul ''Tjotjoba'' oleh Martaperdana.{{sfn|Kasiri|1993|p=111}}
 
Soeman menerbitkan novel lainnya, ''Mentjahari Pentjoeri Anak Perawan'', pada 1932. Novel tersebut mengisahkan tentang Sir Joon, seorang pria yang lamarannya dengan Nona ditolak setelah ayah Nona, Gadi, ditawari [[mahar]] yang lebih tinggi. Ketika menyadari bahwa Nona telah diculik, Joon menawarkan bantuannya untuk membantu mencarinya. Ia membangun ketidakpercayaan antara Gadi dan calon suami Nona, dan lamarannya juga ditolak. Setelah itu, Joon meninggalkan desa bersama dengan nona, ketika ia mengambilnya dari rumah, dan pasangan tersebut hidup bahagia di Singapura.{{sfn|Mahayana|Sofyan|Dian|1992|pp=33–34}} Untuk novel tersebut, yang lagi-lagi diterbitkan oleh Balai Pustaka, Soeman meraih 75 gulden.{{sfn|Kasiri|1993|p=112}} Pada dekade-dekade berikutnya, karya tersebut menjadi publikasi paling populer buatannya,{{sfn|Nasution|1998|loc=21:09–21:12}} dan karya tersebut diidentifikasi sebagai [[fiksi detektif|novel detektif]] pertama dalam kanon sastra Indonesia.{{sfn|Kasiri|1993|p=89}}