Gerakan Islam Cinta: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 6:
__PRANALABAGIANBARU__
== Tentang
Almarhumah Prof. [[Annemarie Schimmel|Annemerie Schimmel]], dalam salah satu ceramahnya di Universitas Harvard pada tahun 2002, pernah menyatakan bahwa Islam biasanya diperlakukan dengan agak buruk dan semberono, karena sebagian besar sejarawan agama dan mayoritas orang pada umumnya lebih melihatnya sebagai agama primitif yang melulu berhubungan dengan hukum. Namun, mengutip pendekatan beberapa ahli fenomenologi agama, Schimmel menunjukkan bahwa sesungguhnya Islam adalah sebuah agama yang tak kurang berorientasikan cinta-kasih dibanding agama Nasrani.
Baris 20:
== Gen Islam Cinta ==
Lebih dari 10.000 Milenial Indonesia telah menyatakan dukungan dan bergabung dengan Gerakan Islam Cinta untuk menyuarakan Islam sebagai agama cinta, damai, dan welas asih<ref>www.kompas.id</ref>. Generasi Islam Cinta adalah Generasi milenial yang disebut-sebut sebagai kelompok demografi potensial, berpengaruh dan menjadi aset paling berharga bagi masa depan Indonesia. Oleh karenanya, hanya generasi milenial yang memiliki pemahaman dan prinsip cinta-lah yang dapat memajukan dan menjaga keutuhan negeri kita tecinta.
== Program
Ribuan
Festival Islam Cinta (FIC) adalah sebuah festival yang berupaya mengarusutamakan Islam moderat yang mempromosikan nilai Islam yang damai. Festival ini menjadi ruang bagi organisasi, akademisi,budaywan, seniman, dan individu yang ingin menyuarakan Islam damai agar didengar lebih luas. FIC 2015 dilakukan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sukses menghadirkan lebih dari 2000 audiens dan dihadiri tokoh seperti Anies Baswedan, Moh.Mahfud MD, Alwi Shihab, Komaruddin Hidayat, Ahmad Syafii Maarif dan lain-lain. FIC 2016 akan digelar di UIN Malang pada tanggal 24 Februari. Jawa Timur sebagai basis pesantren, maka FIC kali ini akan memberi ruang luas bagi para kyai, santri, selain para mahasiswa, akademisi dan tokoh Muslim nasional dan lokal.
=== Pelatihan Literasi bagi Da’i, Guru PAI, Asatidz, Santri dan Aktivis Rohis ===
Gerakan Islam Cinta mendampingi sejumlah Da'i, Guru PAI, Santri, dan ROHIS untuk memiliki kemampuan literasi dan digital literasi. Mereka adalah ujung tombak yang menentukan hitam putih wajah Islam di Indonesia. Dengan melatih mereka, diharapkan mimbar jumat, pelajaran di sekolah dan pesantren akan bernuansa Islam yang menyejukkan.
=== Penerbitan dan Penyebaran Bukom (Buletin-Komik) Jumat. ===
Gerakan Islam Cinta memproduksi dan mendistribusikan buletin komik yang akan disebar di masjid-masjid kampus. Pesan yang diusung adalah nilai-nilai damai Islam. Dikemas dalam bentuk komik agar menarik bagi mahasiswa. Bukom ini sangat strategis dalam penyampaikan pesan damai Islam, mengingat kini masjid-masjid kampus diserbu buletin-buletin jumat yang menawarkan paham-paham yang intoleran. Islamic adalah gerakan yang digagas oleh mahasiswa, telah satu tahun eksis secara online dan memiliki 30 ribu audiens, dan masuk ke dalam satu diantara 9 gerakan dakwah kreatif di media online.
=== Menerbitkan Buku-Buku Populer Literatur Islam ===
Bekerjasama dengan penerbit Mizan dan Noura Books, Gerakan Islam Cinta menerbitkan buku Islam Cinta, buku-buku ini menjadi referensi bagi para akademisi, mahasiswa, aktivitis, pelajar dan masyarakat umum untuk mewujudkan cinta kasih, damai, dan welas asih dalam kehidupan masyarakat.
* '''
[[Jalaluddin Rumi]] (1207-1273) adalah penyair sufi Persia, salah satu orang yang mewakili puncak tertinggi khazanah sastra Islam. "Orang suci" dari Timur ini --yang sejak bocah diramalkan Fariduddin Attar akan menjadi orang masyhur yang menyalakan api gairah ketuhanan ke seluruh dunia-- oleh UNESCO digambarkan sebagai "seorang humanis, filosof, dan penyair besar milik semua umat manusia". Namanya memang melekat abadi di hati banyak warga dunia, tak peduli apa pun agamanya, karena kemilau syair dan kandungannya yang menghujam relung kesadaran.
* '''
Tak ada kebaikan terwujud tanpa cinta, dan muara dari segala cinta adalah Allah Swt. Nabi Saw. pun diutus Allah untuk menebarkan cinta ke seluruh alam, Tidak Aku utus engkau (Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam (QS Al-Anbiy [21]: 107).
Baris 82 ⟶ 50:
Melalui quote, nasihat pendek, dan kisah-kisah inspiratif, buku ini mengajak kita membersihkan hati agar dapat menerima pancaran cinta-Nya. Hanya dengan pancaran cinta-Nya pula, kita dapat menjalankan peran yang diamanahkan-Nya, menjadi rahmat bagi alam semesta.
* '''
Selama ini belum ada satu pun buku yang mengulas pemikiran Syaikh al-Akbar [[Ibnu Arabi|Ibn ‘Arabi]] secara relatif sistematis dan lengkap, dalam bahasa Indonesia. Buku ini adalah pengantar kepada pemikiran-pemikiran yang mendalam dan luas bak samudra dari ’Ârif yang satu ini.
Baris 88 ⟶ 56:
Selain mendapatkan gambaran umum dan relatif lebih mudah dipahami, lengkap, mendalam, dan akurat, pembaca tetap dapat menikmati menu “[[Ibnu Arabi|Ibn ‘Arabi]] sehari-hari” yang dihidangkan di dalamnya. Di sana-sini bertebaran ceceran hikmah yang mencerahkan jiwa dan pemikiran, serta menuntun kepada pemahaman tentang berbagai misteri kehidupan kita.
Judul Semesta Cinta merujuk pada titik pusat pemikiran [[Ibnu Arabi|Ibn ‘Arabi]] mengenai cinta sebagai sumber pemahaman tentang Islam, dalam segenap aspeknya, sekaligus menjadi konteks seluruh pembahasan dalam buku ini.
* '''
Memang hampir-hampir tak ada yang lain, selain cinta, yang bisa kita sampaikan saat kita bicara tentang Rumi. Kisah hidupnya, semuanya, adalah tentang Cinta. Cinta kepada Tuhan, dan cinta kepada manusia-manusia sahabat Tuhan.
Baris 98 ⟶ 66:
Melanjutkan Belajar Hidup dari Rumi, dan masih lewat serpihan puisinya yang mencerahkan dan melembutkan jiwa, buku Mereguk Cinta Rumi ini secara khusus memberikan perhatian pada perenungan Rumi tentang cinta, di samping tetap berbagi nasihat-nasihat sang penyair sufi untuk meraih kehidupan yang dapat menawarkan kebahagiaan sejati.
* '''
“Agama adalah Mengenal Allah (Ma’rifatullah). Mengenal Allah adalah berlaku dengan akhlak (yang baik). Akhlak (yang baik) adalah menghubungkan tali kasih saying (silaturahim). Dan Silaturahim adalah memasukkan rasa bahagia di hati sesama kita.” (Rangkaian hadis yang dijalin oleh Syaikh Yusuf Makassari).
Baris 104 ⟶ 72:
Buku ini merupakan hasil pengalaman dan renungan tentang Islam sebagai agama cinta dan kebahagiaan, yang dapat membantu pembaca utnuk merenung lebih jauh tentang makna hidupnya, dan juga menjadi penolong di sepanjang jalan kita—anak manusia—untuk meraih kebahagiaan sejati yang merupakan dambaan kita semua.
* '''
Kondisi umat Islam sekarang mengingatkan kita pada hadis Nabi Saw. Bahwa pada suatu masa nanti umat Islam akan banyak jumlahnya, tapi hanya bagaikan buih lautan yang hilang diterpa angin. Muslim tak lagi memiliki kewibawaan, kini tak lagi ditakuti musuh-musuhnya. Kita tak dapat menyangkal Islam diidentikkan dengan kebodohan, kekumuhan, dan kekerasan—bahkan dianggap sebagai penyebar terror.
Baris 112 ⟶ 80:
Mengapa citra Islam kini terpuruk? Bagaimana memperbaikinya? Buku ini menyodorkan tulisan-tulisan ringan yang mengusik hati dan pikiran kita sebagai bahan perenungan untuk memahami keadaan umat Islam. Juga memberikan alternative solusi untuk mengembalikan citra Islam sebagai pembawa cinta dan perdamaian.
* '''
Al-Qur'an dan Hadis mengajarkan karakter Islam yang mengasihi, bukan membenci. Naifnya, sekelompok kecil umat Islam justru gandrung menampilkan wajahnya yang penuh kebencian. Wajah Islam yang ''rahmat li al'alamin'' pun tercoreng.
Baris 121 ⟶ 89:
Bersama [[Hanung Bramantyo]] dan [[Salman Aristo]], Gerakan Islam Cinta memproduksi lima film layar lebar diantaranya; [[Mencari Hilal]], [[Ayat-ayat Adinda|Ayat-Ayat Adinda]] dan tiga film berikutnya adalah Keluarga Navis, Wahyu Bola, Dengan Nama Tuhan.
* '''
Di benak MAHMUD ([[Deddy Sutomo]]), tak ada yang lebih mulia selain tulus berjuang menerapkan perintah Islam secara kaffah dalam semua aspek hidup. Bertahun-tahun lamanya Mahmud berdakwah agar setiap orang percaya bahwa Islam adalah satu-satunya solusi semua persoalan hidup.
Baris 141 ⟶ 109:
Mungkinkah Ramadhan kali ini menautkan kembali dua hati yang terpisah ini?
* '''
Memiliki suara merdu tak lantas membuat Adinda ([[Tissa Biani|Tissa Biani Azzahra]]) mudah menjadi anggota tim qasidah sekolahnya. Faisal ([[Surya Saputra]]), ayah Adinda melarang dan dengan tegas meminta Adinda untuk fokus sekolah. Amira ([[Cynthia Lamusu]]), ibu Adinda, dengan lembut memberikan pemahaman kepada Adinda.
Baris 153 ⟶ 121:
Larangan ayahnya tak membuat Adinda urung mengikuti lomba, tekadnya sudah bulat. Meski ia harus berbohong pada ayahnya. Satu tujuannya, membuat keluarganya terhormat dan tak lagi dianggap sesat.
=== '''Tausiah
'''Mendidik dengan Cinta'''
Baris 168 ⟶ 134:
'''Jalan Damai'''
Metode paling manusiawi untuk memasuki Islam secara kaffah adalah dengan membersihkan hati nurani, lalu mendekatkan diri pada Allah, dengan menjadi refresentasi cinta dan kasih sayang Allah kepada makhluk
'''Menjadi Suri Tauladan'''
Baris 175 ⟶ 141:
=== '''Risalah Islam Cinta''' ===
Gerakan Islam Cinta bersama 40
'''Mewujudkan Islam Cinta'''
|