Lembah Harau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ronaald7 (bicara | kontrib)
Ronaald7 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 39:
=== Geologi ===
 
Menurut beberapa ahli geologi dahulunya lembah harau merupakan sebuah lautan, hal tersebut di dukung dengan

banyak ditemukannya berbagai endapan yang belum terganggu berada didaratan karenanya secara teoritis bisa

disimpulkan daerah itu dahulunya laut. Hal tersebut diperkuat oleh temuan dari survey team geologi Jerman (Barat)

yang meneliti jenis bebatuan yang terdapat di Lembah Harau pada tahun 1980. Dari hasil survey team tersebut

dapat diketahui bahwa batuan  yang ada di perbukitan Lembah Harau adalah batuan Breksi dan Konglomerat yang merupakan jenis bebatuan yang umumnya terdapat di dasar laut.
 
yang merupakan jenis bebatuan yang umumnya terdapat di dasar laut.
 
== Aktivitas ==
Baris 45 ⟶ 55:
=== Mendaki ===
Harau tak hanya sebatas air terjun dan tebing namun juga terdapat jalur pendakian menuju puncak-puncak perbukitan

dengan ketinggan lebih dari 100 m. Meskipun jenis atraksi ini belum populer bagi wisatawan namun patut untuk di coba.

Untuk melakukan aktivitas ini para wisatawan dapat menghubungi warga lokal sebagai pemandu arah dikarenakan jalur

yang masih baru dan asri. Waktu tempuh menuju puncak bisa memakan waktu hingga 5 jam. Setelah melakukan perjalanan

tersebut maka para wisatawan dapan menikmati pemandangan kawasan Harau dari ketinggian
 
=== Panjat Tebing ===
 
Lembah Harau yang kondisi fisik wilayahnya dikelilingi oleh tebing terjal menjadikannya destinasi yang sangat cocok untuk

panjat tebing. Tebing terjal dengan ketinggian lebih dari 100 m ini cukup populer, Hal ini dapat terlihat dari banyaknya jumlah

wisatawan baik lokal maupun manca negara. Ditunjang dengan fasilitas panjat yang cukup baik serta penyedia fasilitas yang

sudah profesional menjadikan wisata yang tergolong ekstrim ini sangat patut untuk dicoba.
 
== '''Acara''' ==
 
Tidak hanya kondisi fisik yang unik dan indah Harau memiliki budaya yang melimpah juga. Adat minang yang kental

masih melekat di kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Untuk wisatawan yang ingin menikmati suguhan budaya minangkabau

di Harau masyarakat setempat mengadakan festival budaya dan seni yakni Pasa Harau. Festival ini diadakan biasanya di bulan

Juli atau agustus selama tiga hari berturut-turut.
 
Mitologi
 
Jika dikait kandengan bahasa lokal Harau berarti ‘parau’ atau bersuara serak. Konon katanya pada zaman dahulu penduduk yang
 
tinggal di atas Bukit Jambu( salah satu bukit di harau)  sering terkenan bencana banjir dan longsor sehingga menyebapkan kepanikan.
 
Mereka sering berteriak-teriak histeris sehingga lama-lama suara mereka menjadi parau.
 
== Referensi ==