Mamluk: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k tag |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 65:
Ketika [[al-Malik al-Salih]] meninggal '''(1249 M)''', anaknya, [[Turansyah]], naik tahta sebagai Sulthan. Golongan Mamalik merasa terancam karena [[Turansyah]] lebih dekat kepada tentara asal [[Kurdi]] daripada mereka. Pada tahun '''1250 M''' Mamalik di bawah pimpinan [[Aybak]] dan [[Baybars]] berhasil membunuh [[Turansyah]]. Istri [[al-Malik al-Salih]], [[Syajarah al-Durr]], seorang yang juga berasal dari kalangan Mamalik berusaha mengambil kendali pemerintahan, sesuai dengan kesepakatan golongan Mamalik itu. Kepemimpinan [[Syajarah al-Durr]] berlangsung sekitar tiga bulan. Ia kemudian kawin dengan seorang tokoh Mamalik bernama [[Aybak]] dan menyerahkan tampuk kepemimpinan kepadanya sambil berharap dapat terus berkuasa di belakang tabir. Akan tetapi segera setelah itu [[Aybak]] membunuh [[Syajarah al-Durr]] dan mengambil sepenuhnya kendali pemerintahan. Pada mulanya, [[Aybak]] mengangkat seorang keturunan penguasa [[Ayyubiyah]] bernama Musa sebagai Sultan "syar'i" (formal) disamping dirinya yang bertindak sebagai penguasa yang sebenarnya. Namun, Musa akhirnya dibunuh oleh [[Aybak]]. Ini merupakan akhir dari dinasti [[Ayyubiyah]] di Mesir dan awal dari kekuasaan dinasti Mamalik.
[[Aybak]] berkuasa selama tujuh tahun '''(1250-1257 M)'''. Setelah meninggal ia digantikan oleh anaknya, Ali yang masih berusia muda. Ali kemudian mengundurkan diri pada tahun '''1259 M''' dan digantikan oleh wakilnya, [[Qutuz]]. Setelah [[Qutuz]] naik tahta, [[Baybars]] yang mengasingkan diri ke [[Syria]] karena tidak senang dengan kepemimpinan [[Aybak]] kembali ke [[Mesir]]. Di awal tahun '''1260 M''' [[Mesir]] terancam serangan bangsa [[Mongol]] yang sudah berhasil menduduki hampir seluruh dunia Islam. Kedua tentara bertemu di [[Ayn Jalut]], dan pada tanggal '''13 September 1260 M''', tentara Mamalik di bawah pimpinan [[Qutuz
Tidak lama setelah itu [[Qutuz]] meninggal dunia. [[Baybars]], seorang pemimpin militer yang tangguh dan cerdas, diangkat oleh pasukannya menjadi Sultan '''(1260- 1277 M)'''. Ia adalah sultan terbesar dan termasyhur di antara Sultan Mamalik. Ia pula yang dipandang sebagai pembangun hakiki dinasti Mamalik.
|