Pergerakan Penyadar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 4:
Sepekan kemudian, tepatnya 30 November 1936, diadakan kembali pertemuan di tempat yang sama dan menghasilkan keputusan pembentukan BP-PSII. Barisan Penyadar merupakan wujud ketidaksetujuan terhadap politik nonkoperasi PSII. Agus Salim menyerahkan kepemimpinan BP-PSII kepada [[Mohammad Roem]] dan tokoh-tokoh muda PSII antara lain Moh. Sardjan, H. Zainal, H. Sa'adoedin, dan BD Syawal.
BP-PSII dimaksudkan hanya bergerak dalam internal PSII yaitu mengajak supaya setiap anggota partai sadar akan hak-haknya dalam organisasi, yang selama dan sesudah Kongres PSII ke-22 dilanggar oleh Dewan Tanfidziyah dan Dewan Partai. Dengan cepat aksi BP-PSII ini menyebar ke cabang-cabang PSII di seluruh Indonesia.
[[A.M. Sangadji]] sendiri kemudian hijrah ke Samarinda dan membentuk cabang Barisan Penyadar di Samarinda.
== Referensi ==
|