Revisi per 12 Agustus 2018 05.19 sunting Lolirahmana (bicara \| kontrib) 18 suntingan Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor ← Revisi sebelumnya		Revisi per 12 Agustus 2018 05.21 sunting balikkan Lolirahmana (bicara \| kontrib) 18 suntingan Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Revisi selanjutnya →
Baris 1: '''Stasiun Kereta Api Pulo Aie''' merupakan stasiun pertama yang dibangun oleh pemerintahan ~~kolonial~~Kolonial Belanda, menjadi jalur utama perdagangan di Padang, Sumatera Barat. == Sejarah == Setelah ~~diresmikannya~~dirintisnya jalan rel kereta api yang menghubungkan kota Semarang dan Solo ~~yang dirintis~~ oleh perusahaan swasta ''Nedederland Indische Spoor Wegmart Schappij'' (NIS), pembangunan rel kereta api dilanjutkan kembali ke luar Pulau Jawa, terutama daerah yang mengandung kekayaan alam seperti Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dam Aceh. Keberadaan kereta api di Sumatera barat tidak terlepas dari ditemukannya pertambangan batu bara di Sawah Lunto pada tahun 1868 oleh seorang insinyur pertambangan bernama Willem Hendrik de Greve. Pembangunan jalan kereta api dilakukan oleh Perusahaan Kereta Api Negara ''Sumatera Staats Spoorw''egen (SSS), pembangunan jalan kereta api dimulai dari Teluk Bayur (Emmahaven)- Sawahlunto. Pada bulan Juli 1891, telah diselesaikan pembangunan jalan kereta api dari Pulo Aie (Padang) ke Padang Panjang sepanjang 71 Km. pada November 1891 jalan kereta api tersebut mencapai Bukittinggi dengan panjang 90 Km.

Stasiun Pulau Aie: Perbedaan antara revisi