Stasiun Pulau Aie: Perbedaan antara revisi

'''Stasiun Kereta Api Pulo Aie''' merupakan stasiun pertama yang dibangun oleh pemerintahan Kolonialkolonial Belanda di [[Kota Padang]], menjadi[[Sumatera Barat]]. Stasiun ini merupakan stasiun ujung sebelum jalur utamamenuju perdagangan[[pelabuhan diMuaro]] Padang,yang Sumaterapercabangannya Baratdari [[Stasiun Padang]].

Setelah dirintisnya jalan rel kereta api yang menghubungkan kotaKota Semarang dan Solo oleh perusahaan swasta ''Nedederland Indische Spoor Wegmart Schappij'' (NIS), pembangunan rel kereta api dilanjutkan kembali ke luar Pulau Jawa, terutama daerah yang mengandung kekayaan alam seperti Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dam Aceh. Keberadaan kereta api di Sumatera barat tidak terlepas dari ditemukannya pertambangan batu bara di Sawah LuntoSawahlunto pada tahun 1868 oleh seorang insinyur pertambangan bernama [[Willem Hendrik de Greve]].

Pembangunan jalan kereta api dilakukan oleh Perusahaan Kereta Api Negara ''Sumatera Staats Spoorw''egen (SSS), pembangunan jalan kereta api dimulai dari Teluk Bayur (Emmahaven)- Sawahke LuntoSawahlunto. Pada bulan Juli 1891, telah diselesaikan pembangunan jalan kereta api dari Pulo Aie (Padang) ke Padang Panjang sepanjang 71 Kmkm. padaPada November 1891, jalan kereta api tersebut mencapai Bukittinggi dengan panjang 90 Kmkm.

Jalur kereta api tersebut diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1892 di Kota Padang, bersamaan dengan pembukaan [[Pelabuhan Teluk Bayur]] (Emmaheaven), dan pembukaan hubungan kereta api dari Padang hingga Muaro Kalaban. <ref>{{Cite thesis|last=Yusman Karim|first=Yusman|title=Keberadaan Stasiun Kereta Api Pulo Aie Kota Padang (1971-1990)|date=|degree=|publisher=|url=|doi=}}</ref>