Sejarah Palembang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
Pierrewee (bicara | kontrib)
Baris 64:
Palembang diduduki oleh Belanda setelah sebuah pertempuran kota antara pasukan Republik dan Belanda pada 1–5 Januari 1947, yang dijuluki Pertempuran Lima Hari Lima Malam. Terdapat tiga front selama pertempuran yakni front Ilir Timur, front Ilir Barat, dan front Ulu. Pertempuran berakhir dengan gencatan senjata dan pasukan Republik dipaksa mundur sejauh {{convert|20|km|abbr=off}} dari Palembang.<ref>{{Cite book|title = Sejarah Indonesia V|last = Notosusanto|first = Nugroho|publisher = Balai Pustaka|year = 1987|isbn = |location = |pages = |last2 = Poesponegoro|first2 = Marwatidjoened}}</ref><ref>{{Cite book|title = Sedjarah Perdjuangan Indonesia|last = Dimjati|first = M|publisher = Widjaja|year = 1951|isbn = |location = Djakarta|pages = }}</ref>
 
Selama pendudukan, Belanda membentuk negara bagian federal Sumatera Selatan pada September 1948.<ref>{{Cite book|title = A History of Modern Indonesia Since C.1200|last = Ricklefs|first = M.C.|publisher = Palgrave Macmillan|year = 2008|isbn = |location = |page = 263}}</ref> Setelah penyerahan kedaulatan pada 27 Desember 1949, Negara Sumatera Selatan, beserta dengan negara-negara federal lainnya telah membentuk [[Republik Indonesia Serikat]] yang berusia pendek, sebelum negara-negara tersebut dihapus dan diintegrasikan kembali menjadi bentukNegara Kesatuan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1950.<ref>Reid (1974), pages 170–172; Ricklefs (1991), pages 232–233; {{cite web | title =The National Revolution, 1945–50 | publisher=U.S. Library of Congress | url =http://countrystudies.us/indonesia/16.htm }}</ref>
 
== Lihat juga ==