[[Gereja Katolik]] mengajarkan bahwa masturbasi merupakan suatu tindakan yang secara intrinsik sangat bertentangan dengan keteraturan.<ref name="Cardinal2005">{{cite web | last =Cardinal Seper | first =Franjo | authorlink = | coauthors = | title = Persona Humana: Declaration on certain questions concerning sexual ethics | work = §§ IX | publisher =The Roman Curia | date = 2005-12-29 | url = http://www.vatican.va/roman_curia/congregations/cfaith/documents/rc_con_cfaith_doc_19751229_persona-humana_en.html | doi = | accessdate = 2008-07-23}}</ref> Meskipun dikatakan bahwa psikologi dan sosiologi menunjukkan kalau masturbasi adalah fenomena normal dalam perkembangan seksual, terutama di kalangan orang muda, ini tidak mengubah fakta bahwa masturbasi adalah tindakan yang secara intrinsik sangat bertentangan dengan keteraturan. Siapa saja yang dengan sengaja melakukan aktivitas seksual di luar hubungan suami-istri yang normal pada dasarnya melawan [[kemurnian (kebajikan)|kemurnian]] dan termasuk dalam dosa berat ([[Katekismus Gereja Katolik|KGK]] #2352, #2396).<ref name="ccc3226">{{en}} {{cite web |url=http://www.vatican.va/archive/ccc_css/archive/catechism/p3s2c2a6.htm |publisher=Holy See |title=Catechism of the Catholic Church - The Sixth Commandment}}</ref> Dengan tegas St [[Thomas Aquinas]] mengatakan bahwa setiap perbuatan yang dilakukan dengan [[hawa nafsu]] termasuk dalam kategori [[dosa berat]].<ref name="summa3154">{{en}} {{cite web |url=http://www.newadvent.org/summa/3154.htm |title=The Summa Theologica II.II-Q154 (The Parts of Lust) |publisher=New Advent |edition=1920, Second and Revised Edition}}</ref> Hubungan seksual dalam Katolik berpedoman pada aktivitas yang sepenuhnya menyadari arti saling memberi diri dan prokreasi manusia dalam konteks cinta sejati suami-isteri (KGK #2361).<ref name="ccc3226"/>