Stasiun Tuban: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 23:
Sisa-sisa jalur ini telah banyak berubah fungsi. Saat ini stasiun Tuban tak terpakai sama sekali, namun masih milik [[PT KAI]]. Stasiun ini memiliki subdipo lokomotif yang masih asli sejak zaman Belanda, terletak di timur stasiun setelah melewati perlintasan kereta yang sekarang berada di perkampungan penduduk. Namun, beberapa sarana dan prasarana di subdipo itu sudah hilang tak berbekas karena roboh. Stasiun Tuban juga dilengkapi menara air yang dahulu berfungsi mengisi air lokomotif uap.
 
Dari stasiun ini dulunya terdapat percabangan rel kereta api menuju eks-pabrik pengolahan batu kapur yang biasa disebut masyarakat Tuban dengan nama Pabrik Kapur. Sedangkan eks pabrik kapur sendiri telah ditutup oleh pemerintah kabupaten Tuban pada kisaran tahun 1998. Karena dianggap sebagai salah satu sumber polusi udara dan tidak cocok dengan perkembangan kota.
 
Pada masanya, dulu di era DKA klasifikasi stasiun ini di golongkan sebagai stasiun kelas IV dibuktikan dengan adanya surat keputusan DDKA No.20493/BB/54. tertanggal 16 Maret 1954.<ref>{{Citebook|title=Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid 2|last1=Nusantara|first1=Tim Telaga Bakti|first2=(APKA)|last2=Asosiasi Pakar Perkeretaapian|publisher=CV. Angkasa|year=1997|isbn=|location=Bandung|pages=215-220}}</ref>