Keroncong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
 
[[Berkas:Keroncong04.jpg|right|thumb|Orkes Keroncong di [[Belitung]]]]
'''Keroncong''' adalah musik rakyat Indonesia yang berasal dari akulturasi dengan Bangsa Portugis yang datang ke Indonesia, di mana bermula tumbuh pada Akhir Abad XIX di kampung Toegoe (sekarang Cilincing - Jakarta Utara), kemudian berkembang ke selatan pada masa Perang Dunia I (1912) yaitu Kemayoran dan Gambir. Pada tahun 1935 perkembangan pindah ke Sala, dengan sentral tokoh Gesang.
 
== Sejarah Keroncong ==
'''Keroncong''' adalah sejenis [[musik]] [[Indonesia]] yang memiliki hubungan historis dengan sejenis musik [[Portugal|Portugis]] yang dikenal sebagai [[fado]]. Sejarah keroncong di Indonesia dapat ditarik hingga akhir abad ke-16, di saat kekuatan [[Portugis]] mulai melemah di [[Nusantara]]. Keroncong berawal dari musik yang dimainkan para budak dan opsir Portugis dari daratan [[India]] ([[Goa]]) serta [[Maluku]]. Bentuk awal musik ini disebut ''moresco'', yang diiringi oleh alat musik dawai. Dalam perkembangannya, masuk sejumlah unsur tradisional Nusantara, seperti penggunaan [[seruling]] serta beberapa komponen [[gamelan]]. Pada sekitar abad ke-19 bentuk musik campuran ini sudah populer di banyak tempat di Nusantara, bahkan hingga ke Semenanjung Malaya<ref>[http://www.penerbit.ukm.my/f547-9.html "Seni Muzik Keroncong"], Penerbit UKM, diakses Juni 2007</ref>. Masa keemasan ini berlanjut hingga sekitar tahun 1960-an, dan kemudian meredup akibat masuknya gelombang musik populer. Meskipun demikian, musik keroncong masih tetap dimainkan dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia dan Malaysia hingga sekarang.
 
== Sejarah Keroncong ==
[http://www.gitaris.com/riwayatkeroncong.p Sejarah Keroncong] dapat dibagi dalam 3 (tiga) tahap yaitu KERONCONG TEMPO DOELOE; KERONCONG ABADI; dan KERONCONG MODERN.