Kyrou Paideia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 50:
 
Di antara para penulis modern setelah Machiavelli, [[Montaigne]], [[Montesquieu]], [[Rousseau]], [[Francis Bacon|Bacon]], [[Jonathan Swift]], [[:en:Henry St John, 1st Viscount Bolingbroke|Bolingbroke]], [[:en:Anthony Ashley-Cooper, 3rd Earl of Shaftesbury|Shaftesbury]], [[Edward Gibbon]], dan [[Benjamin Franklin]] "semua setuju dengan pandangan klasik" mengenai nilai pentingnya Xenophon sebagai filsuf dan sejarawan. [[John Milton]] menyebut karya-karyanya ilahi, dan setara dengan Plato.<ref name=Nadon3/> [[:en:Edmund Spenser|Edmund Spenser]] dalam pendahuluannya pada ''[[:en:The Faerie Queene|The Faerie Queene]]'' mengatakan bahwa "Xenophon lebih disukai daripada Plato, karena kedalaman pertimbangannya, membentuk suatu ''Commune welth'', sedemikian seharusnya; tetapi yang lain dalam pribadi Koresh, dan orang-orang Persia, memberi model suatu pemerintahan, sedemikian yang terbaik: Lebih banyak menguntungkan dan berguna adalah doktrin dengan teladan, kemudian dengan pemerintahan." Di antara para pemimipin milter, [[Gustavus Adolphus]] dan [[James Wolfe]] dipengaruhi oleh karya ini.<ref name=Nadon6/> Filsuf Inggris, [[Sir Thomas Browne]] memberi judul makalahnya, [[The Garden of Cyrus]] (1658) selama masa Protektorat Cromwell, menggambarkan Koresh (''Cyrus'') sebagai ''penanam yang ahli dan teratur'' dan sebagai Pemimpin ideal.
 
<!--
TheKarya workini wasjuga alsosering frequentlydipakai taken as asebagai model foruntuk correctgaya proseprosa styleyang inbenar classicaldalam Attic Greek klasik, masterysuatu ofkeahlian whichyang wasmenjadi partbagian ofpendidikan thedan cultivationpengajaran ofdi learningantara andpara refinementpria amongabad gentlemenke-18 indi eighteenthEropa centurydan EuropeAmerika and AmericaSerikat. For exampleMisalnya, [[Thomas Jefferson]] had two personal copies ofmempunyai thedua booksalinan inpribadi hisdalam libraryperpustakaannya, possiblymungkin forkarena thisalasan reasonini.<ref>{{Cite news|url=https://www.bbc.co.uk/news/world-us-canada-21747567|title=Cyrus Cylinder: How a Persian monarch inspired Jefferson|date=2013-03-11|newspaper=BBC News|language=en-GB|access-date=2016-09-23}}</ref> Dalam Inzaman modern times, itsreputasinya reputation has declinedmenurun, togetherbersamaan withdengan thestudi-studi studyklasik of the classicslainnya; itpernah hasdigambarkan been described assebagai "surelytentunya onesatu ofdari thedari mostbuku tediousyang bookspaling tocermat haveyang survivedterletarikan fromdari thedunia ancient worldpurba,"<ref name="Cawkwell" /> asebuah viewpandangan counteredyang byditentang othersoleh orang lain, such asseperti Potter, who foundyang itmenemukannya "writtenditulis indengan thegaya mostpaling captivatingmenawan, simplesederhana, dan andelegan elegantyang styledapat imaginabledibayangkan."<ref>John Potter, ''Archaeologia Graeca, or The Antiquities of Greece'', Vol. II, p. 101 [https://books.google.com/books?id=aMkPAAAAYAAJ]</ref>-->
 
Pada abad ke-19, Xenophon dan ''Cyropaedia'' dianggap lebih rendah mutunya dibandingkan dengan para penulis dan karya-karya klasik lainnya. Ini disebabkan karena subjek sejarah di dalamnya dipandang tidak cocok dengan pandangan konsensus periode itu. Namun, Steven Hirsch<ref>Steve W. Hirsch, ''The Friendship of the Barbarians: Xenophon and the Persian Empire'' (Hanover NH: University Press of New England, 1985.</ref><ref>Steven W. Hirsch, “1000 Iranian Nights: History and Fiction in Xenophon’s ''Cyropaedia''”, in ''The Greek Historians: Literature and History: Papers Presented to A. E. Raubitschek'' (Saratoga, CA: ANMA Libra, 1985), pp. 65-85.</ref> dan Steven Anderson<ref>Steven D. Anderson, ''Darius the Mede: A Reappraisal'' (Grand Rapids: Amazon/CreateSpace, 2014).</ref><ref>Steven D. Anderson, [https://www.academia.edu/9787699/Darius_the_Mede_A_Reappraisal ''Darius the Mede: A Reappraisal'' (original PhD thesis)]</ref> berpendapat bahwa peristiwa-peristiwa sejarah dasar dalam ''Cyropaedia'' lebih dapat dipercaya daripada peristiwa-peristiwa yang digambarkan oleh Herodotus dalam karyanya, ''Histories''.