Jan Pieterszoon Coen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhammadsyahid (bicara | kontrib)
Fixed typo
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi iOS
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 29:
== Perjalanan pertama ke Hindia ==
[[Berkas:Jan Pietersz. Coen.JPG|jmpl|150px|ka|Patung Jan Pieterszoon Coen di Hoorn]]
Pada tahun [[1607]] ia kembali ke [[Hoorn (Holland Utara)|Hoorn]] lalu pada tanggal [[22 Desember]] di tahun yang sama ia berangkat ke [[Hindia Belanda|Hindia]]. Pada kesempatan ini ia diberi nama '''Coen'''. Pada perjalanan pertamanya ke Hindia, ia mengalami peristiwa yang akan membuatnya memiliki dendam mendalam terhadap orang Banda. J.P Coen ikut mendampingi [[Laksamana Pieterszoon Verhoeven]] yang melakukan ekspedisi pertama ke [[Kepulauan Banda]] tahun 1609. Ia bertugas sebagai juru tulis dalam perundingan dengan Orang Kaya (sebutan untuk tetua adat masyarakat Banda) terkait dengan upaya menjalin kerjasama perdagangan rempah-rempah. Pada saat itu, Banda memang sudah menjalin hubungan dagang dengan [[Inggris]] sehingga mereka merasa perlu melakukan perundingan.
 
Ternyata, perundingan tersebut hanyalah jebakan<ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/pembantaian-orang-orang-banda-czNl|title=Pembantaian Orang-Orang Banda - Tirto.ID|last=Raditya|first=Iswara N|website=tirto.id|language=id|access-date=2018-07-29}}</ref>. Ketika delegasi [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] datang ke tempat perundingan yang disepakati, yaitu di sebuah pohon di pesisir pantai, para Orang Kaya tidak ada di tempat. Utusan Orang Kaya meminta Verhoeven berunding dengan beberapa orang saja di dalam hutan karena Orang Kaya takut melihat VOC yang datang dengan pasukan bersenjata. Verhoeff menyetujui dan masuk ke dalam hutan bersama kurang dari 30 orang saja. Sesampainya di sana, bukannya perundingan yang digelar, ia dan pasukannya yang sedikit justru dibantai. Tidak kurang dari 27 orang [[Belanda]] mati terbunuh, namun J.P Coen berhasil melarikan diri dan selamat. Termasuk yang meninggal dalam pembunuhan ini adalah [[Laksama Pieter Willemszoom Verhoeven]] sendiri.
 
== Pengangkatan sebagai Gubernur-Jenderal ==
Kejadian tersebut, membuat karir J.P Coen relatif melaju dengan cepat.<ref name=":0" /> Pada usia 31 tahun, tepatnya tanggal [[18 April]] [[1618]], ia diangkat menjadi [[Gubernur-Jenderal|Gubernur Jenderal]]. Akan tetapi baru pada [[21 Mei]] [[1619]] ia resmi memangku jabatan tersebut dari Gubernur Jenderal sebelumnya, [[Laurens Reael]]. Setelah menjadi Gubernur Jenderal, ia tidak tahan terhadap orang [[Kesultanan Banten|Banten]] dan orang [[Inggris]] di sana, maka ia pun memindahkan kantor [[Kompeni]] ke Jakarta, di mana ia membangun pertahanan. Pada tanggal [[30 Mei]] [[1619]] dia menaklukkan [[Jayakarta]] dan namanya diubah menjadi [[Batavia]] (Batavieren).
 
Awalnya ia mau mengubah nama kota ini menjadi ''Nieuw Hoorn'' seperti kota kelahirannya, namun usul itu ditolak pimpinan [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] di [[Belanda]]. Nama [[Batavia]] diberikan untuk menghormati Suku Batavia yang dianggap sebagai leluhur bangsa Belanda dan digunakan sampai tahun 1942. Penduduk Batavia memberi julukan Mur Jangkung pada J.P Coen, namun tidak jelas apa yang menyebabkan ia diberi julukan tersebut. Secara fisik, ia memang bertubuh kurus dengan tinggi di atas rata-rata. Pendapat lain menyebutkan bahwa julukan tersebut berasal dari karya sastra jawa pra-kolonial berjudul Moer Djang Koeng di mana orang pribumi melafalkannya sebagai Mur Jangkung.<ref>Zarman, Romi (2018). ''Di bawah Kuasa Antisemitisme Orang Yahudi di Hindia Belanda.'' Pekanbaru: Tjatatan Indonesia. ISBN 978-602-61256-6-8</ref>
 
Beberapa persoalan yang harus dihadapi oleh J.P Coen pasca resmi menjabat sebagai Gubernur Jenderal diantaranya yaitu protes keras Maluku yang monopoli VOC, menaiknya harga lada di Banten akibat ulah Inggris dan Cina, perlawanan dari laskar pendukung Mataram Islam, dan konflik dengan [[Kesultanan Banten]] di Jayakarta yang melibatkan [[Inggris]].<ref name=":0">{{Cite web|url=https://tirto.id/kala-jp-coen-menaklukkan-jayakarta-dan-mendirikan-batavia-cK3Z|title=Kala J.P. Coen Menaklukkan Jayakarta dan Mendirikan Batavia - Tirto.ID|website=tirto.id|language=id|access-date=2018-07-29}}</ref>
Baris 45:
Pengalaman J.P Coen saat mendampingi Laksamana Pieterszoon Verhoeven yang berujung pada pembantaian puluhan orang Belanda oleh Orang-Orang Banda membuatnya bertekad untuk membalas dendam. Pada tahun 1621, sebanyak 13 kapal angkut dan beberapa kapal pengintai bertolak ke Banda<ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/pembantaian-orang-orang-banda-czNl|title=Pembantaian Orang-Orang Banda - Tirto.ID|last=Raditya|first=Iswara N|website=tirto.id|language=id|access-date=2018-07-29}}</ref>. J.P Coen memimpin langsung armadanya yang membawa sedikitnya 1.600 tentara, 300 narapidana dari Jawa, dan 100 orang ronin (samurai bayaran dari Jepang), 285 budak belian dan 40 awak kapal. <ref>Alwi, Des (2007). ''Sejarah Maluku, Banda Naira, Ternate, Tidore dan Ambon.'' Jakarta: Dian Rakyat. ISBN 9789795237013</ref>
 
Pasukan J.P Coen menghabisi hampir semua penduduk di Kepulauan Banda yang pada saat itu berjumlah sekitar 15 ribu penduduk.<ref>Leirissa, R.Z, G.A. Ohorella, Djuriah Latuconsina (1999). ''Sejarah Kebudayaan Maluku''. Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. ISBN 979-9335-07-8 </ref> Diperkirakan kurang dari 1.000 penduduk saja yang selamat dari pembantaian tersebut.
 
== Penyerahan kekuasaan dan masa jabatan kedua ==
Baris 79:
 
{{DEFAULTSORT:Coen, J.P.}}
{{Belanda-bio-stub}}
[[Kategori:Gubernur Jenderal Hindia Belanda]]
[[Kategori:VOC]]
 
 
{{Belanda-bio-stub}}