Pertempuran Aceh (1569): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
fix |
||
Baris 9:
| commander2 = Tidak diketahui
| strength1 = 1 kerakah<ref name="Diogo do Couto 1673"/>
| strength2 = 20
| casualties1 = Banyak yang tewas dan cedera<ref name="Diogo do Couto 1673"/>
| casualties2 = 40 kapal<ref name="Diogo do Couto 1673"/>
Baris 19:
== Latar belakang ==
Pada awal Mei 1569, sebuah kerakah milik pribadi berangkat dari Goa dikawal sebuah
== Pertempuran ==
Baris 29:
Pertempuran berlangsung sepanjang hari sampai armada Aceh mundur pada malam hari dan menurunkan jangkar di dalam jarak pandang kerakah. Portugal memanfaatkan kesempatan ini untuk merawat korban luka dan memperbaiki kapal sepanjang malam. Keesokan paginya, pertempuran dilanjutkan dan armada Aceh bersiap untuk menguasai kerakah tersebut:
{{cquote|Keesokan subuh, Armada kembali mengepung ''nau'', mengebom dan menghancurkannya habis-habisan; tetapi kapal kita membalasnya dan meraih kemenangan: Sungguh gencar gempuran musuh ke kerakah kita sampai-sampai tiga
Mem Lopes, Kapten dan tuan pemilik ''nau'', bertempur sepanjang hari. Ia hitam legam akibat bubuk mesiu dan darahnya sendiri sampai-sampai kita perlu mengamati senjata dan baju besinya agar bisa mengenalinya; dan ketika ia berjuang mempertahankan kapal, tempat bertempurnya pasukan kita dengan berani, ia tertembak di kaki, dan ia pun langsung dianggap gugur: di kamar atas, sang putra yang sedang bertempur, Martim Lopes Carrasco, diberitahu oleh seorang prajurit bahwa ayahnya sudah gugur. Ia membalas: "Bila kiranya benar, maka yang gugur hanyalah satu orang, dan masih banyak lagi orang yang bertahan mempertahankan kapal". Karena lukanya tidak mematikan dan Mem Lopes bisa jalan, ia melanjutkan pertempurannya dengan penuh keberanian, selalu dikawal oleh Bapa Francisco Cabral dari Portugal yang membuat kita semua bahagia dan tegar... Bapa Francisco selalu menggenggam Salib, memanggil Santiago dan membangkitkan roh-roh dengan kekuatan doanya; [...] dan selama tiga hari pasukan kita digempur oleh armada sampai kamar dan menara kapal kita ditumbangkan, dan banyak orang gugur dan cedera, hingga akhirnya mereka mundur setelah melihat kapal João Gago de Andrade.<ref name="Diogo do Couto 1673"/>}}
|