Kudeta Guatemala 1954: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 53:
 
=== Kepresidenan Árbenz dan reformasi lahan ===
[[Berkas:Guatearbenz0870.JPG|jmpl|lurus|Sebuah lukisan dinding yang menselebrasikanmerayakan Presiden Árbenz dan [[Dekrit 900|reformasi pertanian markah tanahagrarianya]], yang menguntungkan 500,.000 orang.]]
 
{{Further information|Dekrit 900}}
Baris 61:
Judul resmi dari UU reformasi agraria tersebut adalah [[Dekret 900]]. Dekret ini menyita semua lahan yang tidak digarap dari lahan yang luasnya lebih dari 673 are (272 ha). Jika lahannya seluas antara 224 are (91 ha) hingga 672 are (272 ha), lahan yang tidak digarap hanya akan disita jika lahan yang digunakan luasnya kurang dari dua pertiga lahan secara keseluruhan. Para pemiliknya diberikan kompensasi dengan surat utang pemerintah dengan nilai yang setara dengan lahan yang disita. Nilai dari lahan itu sendiri diperoleh dari nilai yang dideklarasikan oleh pemiliknya dalam laporan pajak mereka pada tahun 1952. Dari sekitar 350.000 kepemilikan lahan swasta, hanya 1.710 yang terkena dampak penyitaan. Hukum tersebut diberlakukan dengan cepat, yang mengakibatkan penyitaan lahan secara sembarangan. Terdapat juga beberapa kekerasan, yang ditujukan kepada para tuan tanah, serta kepada kaum petani yang memiliki lahan kecil.{{sfn|Gleijeses|1991|pp=149–164}}
 
[[Berkas:Quetzaltenango farm highlands 2009.jpg|jmpl|PerkebunanLahan pertanian di [[Departemen Quetzaltenango]], barat Guatemala barat.]]
Pada Juni 1954, lahan seluas 1.400.000 are (570.000 ha) telah disita dan dibagikan. Sekitar 500.000 orang, atau seperenam penduduk Guatemala, telah memperoleh lahan pada masa itu. Tidak seperti perkiraan para pengkritiknya, hukum tersebut berhasil meningkatkan produktivitas pertanian Guatemala, dan menambah luas lahan yang digarap. Penjualan-penjualan mesin perkebunan juga meningkat. Secara keseluruhan, hukum tersebut berdampak besar terhadap standar hidup ribuan keluarga petani, kebanyakan adalah penduduk asli.{{sfn|Gleijeses|1991|pp=149–164}} Sejarawan [[Greg Grandin]] memandang hukum tersebut sebagai lambang pergeseran kekuatan secara fundamental ke kalangan yang termarginalisasi.{{sfn|Grandin|2000|pp=200–201}}