Rodrigo Duterte: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 55:
== Kehidupan awal ==
Duterte lahir pada 28 Maret 1945 di [[Maasin]], [[Leyte Selatan|Leyte]], [[Persemakmuran Filipina]]<ref name="returnshome">{{cite news|last1=Lopez|first1=Alexander|title=Duterte returns home on Mother’s Day|url=http://www.mb.com.ph/duterte-returns-home-on-mothers-day/|accessdate=8 February 2016|publisher=Manila Bulletin|date=11 May 2015}}</ref> dari pengacara [[suku Cebuano|Cebuano]] Vicente G. Duterte, yang menjabat sebagai [[Davao (provinsi)|Gubernur (pada waktu itu belum dibagi) Davao]] dan [[Soledad Roa-Duterte|Soledad Roa]], yang berasal dari [[Cabadbaran]], [[Agusan del Norte|Agusan]] yang merupakan guru sekolah dan pemimpin civic. Ayah Duterte, Vicente, sebelumnya menjadi gubernur provinsi Davao, yang sesekali menjadi wali kota [[Danao, Cebu|Danao]] di Cebu. Sepupu Rodrigo, Ronald, di sisi lain, menjabat sebagai wali kota [[Kota Cebu]] dari 1983 sampai 1986. Ayah Ronald, Ramon Duterte, juga memegang jabatan tersebut dari 1957 sampai 1959. Keluarga Duterte dianggap menjadi [[daftar keluarga politik di Filipina|keluarga politik]] dari klan Durano dan Almendras sebagai kekerabatan.<ref name="FilipiKnow">[http://www.filipiknow.net/rodrigo-duterte/ 17 Things You Didn’t Know About Rodrigo Duterte - ''FilipiKnow''.]</ref>
== Kampanye Anti-Narkoba ==
Setelah pelantikannya, Duterte berbicara kepada wartawan di Tondo, Manila , di mana ia mendesak warga Filipina untuk secara sukarela membunuh para pengedar narkoba dan pecandu. Sehari setelah pelantikannya, Duterte meminta Tentara Rakyat Baru , sayap bersenjata Partai Komunis Filipina , untuk "melucuti senjata dan menahan" raja obat bius.
Pada tanggal 5 Juli 2016, Duterte mengungkapkan nama lima pejabat polisi yang diduga terlibat dalam perdagangan obat-obatan terlarang. Pada tanggal 7 Juli, saat konferensi pers, Duterte mempresentasikan bagan yang mengidentifikasi tiga warga negara China yang melayani sebagai raja obat bius di Filipina.
The Philippine Daily Inquirer menerbitkan "daftar pembunuhan". Perwakilan Ifugao, Teddy Baguilat, mendesak Dewan Perwakilan Rakyat Filipina untuk menyelidiki "serentetan pembunuhan di luar proses hukum dan / atau eksekusi mati yang dicurigai melanggar undang-undang tentang obat-obatan terlarang dan penjahat lain yang dicurigai." Senator dan mantan Menteri Kehakiman Leila de Lima mendesak pemerintahan Duterte untuk menghentikan pembunuhan di luar hukum dan mengatakan bahwa dia akan mengajukan resolusi kepada Senat Filipina untuk melakukan penyelidikan. Kelompok militan Bagong Alyansang Makabayan juga meminta Duterte untuk menyelidiki peningkatan jumlah pembunuhan di luar proses hukum. Administrasi Duterte menuntut para kritikus untuk memberikan bukti.
Duterte membenarkan perang narkoba dengan mengklaim bahwa Filipina telah menjadi " negara narco ". Menurut Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan , prevalensi penggunaan narkoba di negara ini lebih rendah dari rata-rata global. Duterte telah menepis kekhawatiran hak asasi manusia oleh pengguna narkoba yang tidak manusiawi , yang menyatakan pada bulan Agustus 2016: "Kejahatan terhadap kemanusiaan? Pertama-tama, saya ingin jujur dengan Anda. Apakah mereka manusia? Apa definisi Anda tentang manusia makhluk?" Dalam tiga bulan pertama masa jabatan Duterte di kantor, menurut angka polisi, lebih dari 3.000 pembunuhan dikaitkan dengan kampanye anti-narkoba nasionalnya. Lebih dari separuh dikaitkan dengan petugas keamanan. Pada awal Oktober, seorang perwira polisi senior mengatakan kepada The Guardian bahwa sepuluh regu resmi polisi "operasi khusus" telah beroperasi, dan bahwa dia secara pribadi telah terlibat dalam pembunuhan 87 tersangka. Dia menggambarkan bagaimana mayat-mayat itu dibuang di pinggir jalan (korban "penyelamatan"), atau kepalanya dibungkus selotip dengan plakat karton yang melabel mereka sebagai pelaku narkoba, sehingga pembunuhan itu tidak akan diselidiki. Ketua Komisi Hak Asasi Manusia , Chito Gascon, dikutip dalam laporan: "Saya tidak terkejut, saya telah mendengar tentang ini." The Kepolisian Nasional Filipina menolak berkomentar. Laporan itu menyatakan: "Meskipun The Guardian dapat memverifikasi pangkat polisi dan sejarah servisnya, tidak ada konfirmasi resmi, independen atas tuduhan keterlibatan negara dan koordinasi polisi dalam pembunuhan masal."
== Kampanye Anti-Korupsi ==
Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Selasa memanggil sekitar 100 petugas polisi yang dituduh melakukan berbagai kejahatan ke istananya, membuat mereka berbaris di depan para wartawan, dan mengancam akan membunuh mereka.
== Referensi ==
Baris 69 ⟶ 81:
* [http://davaocitybybattad.blogspot.com/2012/02/rodrigo-duterte.html Davao City by Battad]
* {{Facebook|rodyduterte}}
* [https://https://indomanila.com/presiden-filipina-duterte-ancam-untuk-bunuh-100-polisi-yang-dituduh-melakukan-korupsi/ Indomanila - Pusat Informasi Tentang Filipina]
{{DEFAULTSORT:Duterte, Rodrigo}}
|