'''Kukang sunda''' (''Nycticebus coucang'') atau '''kukang besar''' adalah [[primata]] [[Strepsirrhini]] dan [[spesies]] [[kukang]] asli [[Indonesia]], [[Malaysia]] Barat, selatan [[Thailand]] dan [[Singapura]]. Panjangnya 27-38 cm dari kepala ke ekor dan beratnya antara 599 dan 685 g. Seperti kukang lainnya, ia memiliki hidung basah ([[rhinarium]]), kepala bulat, telinga kecil yang tersembunyi di bulu tebal, wajah datar, mata besar dan ekor [[Vestigialitas|vestigial]].
== Berbisa ==
Kukang adalah satu-satunya primata berbisa<sup>[[Kukang jawa#cite note-:0-25|[25]]][[Kukang jawa#cite note-26|[26]]]</sup>. Di alam liar, kukang menggunakan racun untuk kompetisi intraspesifik<sup>[[Kukang jawa#cite note-:0-25|[25]]]</sup>. Racun membantu kukang dalam berkompetisi untuk mendapatkan makanan, daerah kekuasaan, dan pasangan. Racun kukang dapat menyebabkan luka bernanah, nekrosis dan merupakan penyebab utama kematian kukang di pusat penyelamatan dan kebun binatang<sup>[[Kukang jawa#cite note-27|[27]]]</sup>. Racun kukang terdiri dari cairan kelenjar brakial dan air liur - komponen ini dapat bertindak secara terpisah; atau dikombinasikan untuk menciptakan racun yang lebih kuat<sup>[[Kukang jawa#cite note-28|[28]]]</sup>. Racun kukang dapat dibuktikan melalui penelitin laboratorium, pengalaman dari warga sekitar<sup>[[Kukang jawa#cite note-:1-29|[29]]]</sup>, dan pengamatan perilaku ekologi<sup>[[Kukang jawa#cite note-30|[30]]]</sup>. Dalam kukang liar tidak akan secara alami bersentuhan dengan manusia - perdagangan hewan peliharaan ilegal memaksa kontak semacam itu dan mempertaruhkan nyawa manusia<sup>[[Kukang jawa#cite note-31|[31]]]</sup>. Kukang memiliki gigitan yang dapat membunuh manusia<sup>[[Kukang jawa#cite note-32|[32]]]</sup>. Jika kukang menggigit manusia, ada berbagai komplikasi medis; yang paling parah termasuk syok anafilaktik yang mengancam jiwa dan cacat permanen<sup>[[Kukang jawa#cite note-33|[33]]][[Kukang jawa#cite note-:1-29|[29]]]</sup>; kematian telah dilaporkan<sup>[[Kukang jawa#cite note-34|[34]]]</sup>. Kukang tetap beracun dan berbahaya bahkan jika mereka tidak memiliki gigi<sup>[[Kukang jawa#cite note-:1-29|[29]]]</sup>