Logam berat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Daftar logam berat berdasarkan densitas: "waterborne chemistry", "strategic"
→‎Asal dan penggunaan istilah: "wisdom", "rare earth", "effectively"
Baris 390:
 
== Asal dan penggunaan istilah ==
BeratnyaSeberapa berat [[logam alami|logam yang terjaditerbentuk secara alami]] seperti [[emas]], [[tembaga]], dan [[besi]] mungkin telah diperhatikan sejak masa [[prasejarah]] dan, mengingat [[Keuletan (fisika)|kelenturannya]], mencetuskan usaha pertama untuk menciptakan ornamen, alat, dan senjata logam.<ref>{{harvnb|Raymond|1984|pp=8–9}}</ref> Semua logam yang ditemukan sejak saat itu sampai 1809 memiliki kerapatan yang relatif tinggi; beratnyaseberapa berat mereka dianggap sebagai kriteria yang sangat berbeda.<ref>{{harvnb|Chambers|1743}}: "Yang membedakan ''logam'' dari semua benda lainnya&nbsp;... adalah beratnya&nbsp;..."</ref>
 
Sejak 1809 dan seterusnya, logam ringan seperti natrium, kalium, dan [[strontium]] diisolasi. Densitas mereka yang rendah menantang kearifanpemikiran konvensional dan diusulkan untuk menyebut mereka sebagai [[metaloid]] (artinya "menyerupai logam dalam bentuk maupun penampilan").<ref>{{harvnb|''Oxford English Dictionary''|1989}}; {{harvnb|Gordh|Headrick|2003|p=753}}</ref> Saran ini diabaikan; unsur baru kemudian dikenali sebagai logam, dan istilah metaloid kemudian digunakan untuk merujuk pada unsur nonlogamnon-logam dan, kemudian, untuk unsur yang sulit dijelaskan sebagai logam atau nonlogamnon-logam.<ref>{{harvnb|Goldsmith|1982|p=526}}</ref>
 
Penggunaan awal istilah "logam berat" berasal dari tahun 1817, ketika kimiawan Jerman [[Leopold Gmelin]] membagi unsur-unsur ke dalam kelompok nonlogam, logam ringan, dan logam berat.<ref>{{harvnb|Habashi|2009|p=31}}</ref> Logam ringan memiliki densitas 0,860-5,0&nbsp;g/cm<sup>3</sup>; logam berat 5,308-22,000.<ref>{{harvnb|Gmelin|1849|p=2}}</ref>{{#tag:ref|Jika Gmelin telah bekerja dengan ukuran [[satuan imperial|sistem bobot imperial]], mungkin dia memilih 300&nbsp;lbs/ft<sup>3</sup> sebagai cutoff logam ringan/beratnya dimana selenium (densitas 300,27&nbsp;lbs/ft<sup>3</sup>) akan dibuat sebagai patokan, sementara 5&nbsp;g/cm<sup>3</sup> = 312,14&nbsp;lbs/ft<sup>3</sup>.|group=n}} Istilah ini kemudian dikaitkan dengan unsur-unsur dengan berat atom atau nomor atom tinggi.<ref name="Duffus797" /> Kadang-kadang istilah ini digunakan secara bergantian dengan istilah ''unsur berat''. Misalnya, dalam membahas sejarah [[kimia nuklir]], Magee<ref>{{harvnb|Magee|1969|p=14}}</ref> mencatat bahwa aktinida itu pernah dianggap mewakili kelompok transisi elemen berat yang baru sedangkan [[Glenn T. Seaborg|Seaborg]] beserta rekan kerjanya, "menyukai&nbsp;... suatu deret seperti logam -berat -[[Lantanida|tanah jaranglangka]]&nbsp;...". Dalam [[astronomi]], unsur berat adalah unsur yang lebih berat daripada [[hidrogen]] dan [[helium]].<ref>{{harvnb|Ridpath|2012|p=208}}</ref>
 
=== Kritik ===
Pada tahun 2002, toksikolog Skotlandia [[John Henderson Duffus|John Duffus]] meninjau kembali definisi yang telah digunakan selama 60 tahun dan menyimpulkan bahwa definisi tersebut begitu beragam sehingga secara efektif membuat istilah itu tidak berarti.<ref>{{harvnb|Duffus|2002|p=794}}</ref> Seiring dengan temuan ini, status logam berat beberapa logam terkadang ditentang dengan alasan bahwa mereka terlalu ringan, atau terlibat dalam proses biologis, atau jarang membahayakan lingkungan. Contohnya antara lain skandium (terlalu ringan);<ref name="Duffus797" /><ref>{{harvnb|Leeper|1978|p=ix}}</ref> [[vanadium]] hingga [[seng]] (terlibat proses biologis);<ref name="Housecroft">{{harvnb|Housecroft|2008|p=802}}</ref> dan [[rhodium]], [[indium]], serta [[osmium]] (terlalu langka).<ref>{{harvnb|Shaw|Sahu|Mishra|1999|p=89}}; {{harvnb|Martin|Coughtrey|1982|pp=2–3}}</ref>
 
=== Popularitas ===