Sejarah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jadwalpelni (bicara | kontrib)
Jadwalpelni (bicara | kontrib)
Baris 103:
Sejarah adalah topik ilmu pengetahuan yang sangat menarik. Tak hanya itu, sejarah juga mengajarkan hal-hal yang sangat penting, terutama mengenai: keberhasilan dan kegagalan dari para pemimpin kita, sistem perekonomian yang pernah ada, bentuk-bentuk pemerintahan, dan hal-hal penting lainnya dalam kehidupan manusia sepanjang sejarah. Dari sejarah, kita dapat mempelajari apa saja yang memengaruhi kemajuan dan kejatuhan sebuah negara atau sebuah peradaban. Kita juga dapat mempelajari latar belakang alasan kegiatan politik, pengaruh dari filsafat, kehidupan sosial, serta sudut pandang budaya dan teknologi yang bermacam-macam sepanjang zaman di mana peradaban manusia berkembang dalam catatan sejarah. Seperti yang diungkapkan oleh [[Johann Wolfgang von Goethe]], "Barangsiapa tidak dapat belajar dari masa tiga ribu tahun berarti dia tidak memanfaatkan akalnya".
 
Di Indonesia, banyak tokoh-tokoh berpengaruh yang belajar banyak mengenai sejarah. [[Soekarno|Sukarno]], misalnya, terkenal dengan kutipannya, "Jangan sekali-kali melupakan sejarah<ref>{{Cite news|url=https://www.thecrazyperfect.com/2018/02/pengertian-sejarah.html|title=Pengertian Sejarah Secara Lengkap dan Dan Menurut Ahli|date=2018-02-03|newspaper=The Crazy Perfect|language=en-US|access-date=2018-09-04}}</ref>". [[Soe Hok Gie]], mahasiswa produktif yang terkenal begitu kritis dan berani pada masa [[Orde Lama]] dan [[Orde Baru]], juga terdaftar sebagai mahasiswa fakultas sastra [[Universitas Indonesia]] jurusan sejarah.
 
Salah satu kutipan yang paling terkenal mengenai sejarah dan pentingnya kita belajar mengenai sejarah ditulis oleh seorang filsuf dari Spanyol, [[George Santayana]]. Katanya: "Mereka yang tidak mengenal masa lalunya, dikutuk untuk mengulanginya."
Baris 115:
Masih ada pandangan lain lagi yang menyatakan bahwa sejarah tidak pernah berulang, karena setiap kejadian sejarah adalah unik. Dalam hal ini, ada banyak faktor yang menyebabkan berlangsungnya suatu kejadian sejarah; tidak mungkin seluruh faktor ini muncul dan terulang lagi. Maka, pengetahuan yang telah dimiliki mengenai suatu kejadian pada masa lampau tidak dapat secara sempurna diterapkan untuk kejadian pada masa sekarang. Tetapi banyak yang menganggap bahwa pandangan ini tidak sepenuhnya benar, karena pelajaran sejarah tetap dapat dan harus diambil dari setiap kejadian sejarah. Apabila sebuah kesimpulan umum dapat dengan saksama diambil dari kejadian ini, maka kesimpulan ini dapat menjadi pelajaran yang penting. Misalnya: kinerja respon darurat bencana alam dapat terus dan harus ditingkatkan; walaupun setiap kejadian bencana alam memang, dengan sendirinya, unik.
 
Selain itu, sejarah (baik yang kelam maupun yang tidak) menginspirasi pembuatan berbagai karya sastra di [[Indonesia]]. Misalnya [[novel]] [[Burung-burung Manyar|Burung-Burung Manyar]] yang mengangkat sejarah kemerdekaan [[Indonesia]] dan [[Arok Dedes]] yang mengangkat sejarah zaman kerajaan di [[Nusantara]].
 
== Referensi ==