Budaya Turki: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Merapikan pranala interwiki lama
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Budaya Turki}}
'''Budaya Turki''' memadukan sekumpulan unsur-unsur yang sangat beranekaragam yang telah diturunkan dari berbagai macam budaya [[Mediterania Timur]] ([[Asia Barat]]) dan [[Asia Tengah]] dan sedikit dipengaruhi oleh tradisi-tradisi [[Eropa Timur]] dan [[Kaukasus]]. Banyak dari tradisi-tradisi ini pada mulanya dibawa serta oleh [[KhilafahKesultanan Utsmaniyah]], sebuah negara yang multi-etnis dan multi-agama.
 
Pada tahun-tahun permulaan [[Republik Turki|republik]], pemerintah menggelontorkan sejumlah besar sumberdaya terhadap seni rupa seperti lukisan, ukiran, dan arsitektur. Ini dilakukan sebagai proses modernisasi dan penciptaan jatidiri kebudayaan. Karena adanya faktor-faktor kesejarahan yang berbeda-beda mendefinisi jatidiri bangsa Turki, budaya Turki memadukan upaya-upaya yang jelas akan modernisasi dan [[Westernisasi]] yang diterima secara bertahap sejak dasawarsa 1700-an, dengan keinginan yang serentak untuk memelihara nilai-nilai kesejarahan dan keagamaan tradisional.
Baris 21:
}}
 
Budaya Turki telah berubah begitu pesat pada abad baru-baru ini. Kini, Turki barangkali satu-satunya negara yang menyandingkan budaya Timur dan Barat secara mencolok (berbarengan dengan banyak kompromi dan campuran antara kedua-duanya). KhilafahKesultanan Utsmaniyah adalah negara multi-etnis yang membolehkan manusia hadir di dalamnya tanpa saling bercampur dan dengan demikian memelihara keterpisahan jatidiri etnis dan agama di dalam khilafahkesultanan ini (meskipun dengan kelas penguasa Turki dan Eropa Selatan yang dominan). Pada masa kemunduran khilafahkesultanan setelah Perang Dunia I Republik Turki mengangkat pendekatan kesatuan, yang memaksakan semua budaya yang berbeda-beda di dalam batas-batas wilayah negara untuk saling bercampur-baur dengan tujuan menghasilkan jatidiri kebangsaan dan kebudayaan. Percampuran ini, alih-alih menghasilkan ''penyeragaman budaya'', malahan menghasilkan banyak nuansa abu-abu sebagai budaya Muslim tradisional di Anatolia bertabrakan dengan modernitas kosmopolitan Istanbul dan dunia Barat yang lebih luas.
 
Perubahan politik, hukum, agama, budaya, sosial, dan kebijakan ekonomi dirancang untuk mengubah Republik Turki yang baru menjadi [[negara kebangsaan|negara bangsa]] yang modern dan [[sekularisme|sekular]]. Perubahan ini diterapkan di bahwa kepemimpinan [[Mustafa Kemal Atatürk]]. Hasilnya, Turki adalah satu-satunya negara Islam yang paling terbaratkan.
 
== Sastra ==
[[Berkas:Kemalbey.jpg|jmpl|lurus|kiri|[[Namık Kemal]] adalah seorang penyair, penulis novel, pengarang drama, sekaligus wartawan terkemuka Turki pada di [[KhilafahKesultanan Utsmaniyah]] pada abad ke-19.]]
[[Berkas:Karagoez-davul-Hacivat-zurna.jpg|jmpl|ka|200px|[[Karagöz dan Hacivat]] adalah karakter utama wayang Turki, diperkenalkan pada masa KhilafahKesultanan Utsmaniyah.]]
[[Sastra Turki]] adalah sekumpulan karya lisan dan tulisan yang disusun dalam bahasa Turki, dalam [[Bahasa Turki Utsmaniyah|bentuk Utsmaniyah]]-nya atau dalam bentuk kesusastraan yang tidak begitu eksklusif, sebagaimana yang dipertuturkan di Republik Turki masa kini. Contoh-contoh tradisional untuk [[sastra rakyat Turki]] adalah kisah-kisah [[Karagöz dan Hacivat]], Keloğlan, [[İncili Çavuş]], dan [[Nasruddin]], juga karya-karya penyair rakyat seperti [[Yunus Emre]] dan [[Âşık Veysel Şatıroğlu]]. ''[[Kitab Dede Korkut]]'' dan [[Wiracarita Köroğlu]] telah menjadi unsur-unsur utama dari tradisi wiracarita Turki di Anatolia berabad-abad lamanya.
 
Dua aliran utama Sastra Utsmaniyah adalah puisi dan prosa. Dari kedua-dua itu, Puisi Diwan Utsmaniyah, sebentuk seni perlambang dan diupacarakan, adalah aliran yang dominan. Sebagian besar puisi Diwan dalam bentuk aslinya berupa [[sajak lira]]: baik itu [http://kbbi.web.id/gazal|ghazal] ataupun [[kasidah]]. Meskipun demikian, terdapat aliran-aliran lain, terkhusus [http://id.wiktionary.org/wiki/masnawi|masnawi]] (juga dieja sebagai ''mesnevî''), yaitu sejenis [[romansa ksatria]] dan dengan demikian juga termasuk sebagai [[puisi naratif]]. Tradisi prosa KhilafahKesultanan Utsmaniyah aslinya bersifat [[non-fiksi]]; karena tradisi fiksi dibatasi hanya untuk puisi naratif.
 
Reformasi [[Tanzimat]] pada periode 1839–1876 membawa perubahan terhadap sastra tertulis Utsmaniyah, dan memperkenalkan aliran yang pada mulanya disebut sebagai aliran-aliran barat asing, terutama novel dan cerita pendek. Banyak penulis pada periode Tanzimat menulis secara sekaligus dalam beberapa aliran berbeda: misalnya, pujangga [[Namik Kemal|Nâmık Kemal]] juga menulis novel tahun 1876, berjudul ''İntibâh'' (kebangkitan), sedangkan wartawan Şinasi tercatat telah menulis naskah drama modern Turki pertama pada tahun 1860, komedi satu babak "''Şair Evlenmesi''" (Pernikahan Pujangga). Sebagian besar akar dari sastra Turki modern terbentuk pada tahun 1896 sampai 1923. Lebih luasnya, terdapat tiga pergerakan susastra utama pada periode ini, yaitu: pergerakan ''Edebiyyât-ı Cedîde'' (Sastra Baru); pergerakan ''Fecr-i Âtî'' (Fajar Masa Depan); dan pergerakan ''Millî Edebiyyât'' (Sastra Kebangsaan). Pergerakan ''Edebiyyât-ı Cedîde'' (Sastra Baru) bermula dengan didirikannya majalah ''Servet-i Fünûn'' (''Kesejahteraan Ilmiah'') pada tahun 1891, yang secara luas dikhususkan untuk kemajuan (kecerdasan dan ilmiah) bersama model Barat. Dengan demikian, usaha-usaha susastra majalah, di bawah arahan pujangga [[Tevfik Fikret]], dirancang menuju penciptaan ''[[Budaya tinggi|seni tinggi]]'' gaya barat di Turki.
Baris 39:
[[Berkas:Turkishcoffee.jpg|jmpl|kiri|[[Kopi Turki]]]]
[[Berkas:TurkishDelightDisplay.jpg|jmpl|]]
Masakan Turki mewarisi [[Masakan Utsmaniyah]] yang dapat digambarkan sebagai perpaduan dan perbaikan Masakan Asia Tengah, [[Masakan Arab|Arab]], [[Masakan Yunani|Yunani]], [[Masakan Armenia|Armenia]], dan [[Masakan Iran|Persia]].<ref>Nur Ilkin - Citarasa Masakan Turki</ref> Masakan Turki juga mempengaruhi masakan-masakan ini dan masakan-masakan tetangga sekelilingnya, begitupun masakan-masakan Eropa Barat. Utsmaniyah menggabungkan berbagai macam tradisi kuliner di wilayah kekuasaannya dengan pengaruh dari [[Masakan Timur Tengah]], berikut pula dengan unsur-unsur tradisional Turkik dari Asia Tengah, seperti [[yoghurt]]. KhilafahKesultanan Utsmaniyah tentu saja menciptakan serangkaian luas teknik pembuatan makanan khas. Dapat diamati bahwa berbagai wilayah KhilafahKesultanan Utsmaniyah mengikutsertakan serpihan dan potongan sajian Utsmaniyah yang demikian luas. Diambil secara keseluruhan, masakan Turki tidaklah seragam. Di samping makanan khas Turki yang dapat ditemukan di seluruh wilayah Turki, terdapat pula makanan khas kawasan-kawasan tertentu. Masakan di kawasan [[Laut Hitam]], yaitu di utara Turki berbahan dasar [[jagung]] dan [[ikan teri]]. Kawasan tenggara, meliputi [[Urfa]], [[Gaziantep]] dan [[Adana]] terkenal akan [[kebab]]-nya, ''[[meze]]'' dan hidangan penutup berbasis adonan (''dough'') seperti ''[[baklava]]'', ''kadayıf'' dan ''künefe''. Terkhusus di bagian barat Turki, kawasan melimpahnya tanaman zaitun, [[minyak zaitun]] adalah jenis minyak paling lazim yang digunakan untuk memasak.<ref>[http://www.bpe.com/food/ethnicUS95cusine/turkey.htm Masakan Etnik - Turki, oleh Terrie Wright Chrones]</ref> Masakan-masakan di [[Kawasan Aegea]], [[Kawasan Marmara|Marmara]], dan [[Kawasan Mediterania, Turki|Mediterania]] menampilkan sifat dasar [[Masakan Mediterania]] yang kaya akan [[sayuran]], [[terna]], dan [[ikan]]. Anatolia Tengah terkenal akan masakan khusus [[kue kering]], seperti ''[[keşkek]]'' (kashkak), ''[[mantı]]'' (khususnya [[Kayseri]]) dan ''[[gözleme]]''.
 
Nama makanan khas kadang-kadang mengambil nama kota atau kawasan (baik itu di Turki, ataupun di luar Turki). Ini memberi kesan bahwa sebuah hidangan adalah makanan khas daerah itu, atau dapat pula merujuk teknik atau bahan-bahan khusus yang digunakan di daerah itu. Misalnya, perbedaan antara kebab Urfa dan [[Kebab Adana|Adana]] adalah penggunaan [[bawang putih]] yang menggantikan [[bawang merah]], dan banyak digunakannya [[cabai]] di dalam kebab tersebut.