Antipsikotik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
'''Antipsikotik''' (Latin: ''anti-,'' berlawanan dengan, kebalikan dari + Latin ''psychosis,'' gangguan penilaian realitas + -''ic'', akhiran yang biasa dipakai pada nama jenis obat medis) adalah obat medis yang digunakan untuk menyembuhkan gangguan jiwa [[psikosis]], yang merupakan gangguan jiwa dengan ciri "adanya ketidakmampuan dalam menilai apakah sesuatu itu benar-benar nyata atau tidak."
 
Antipsikotik pertama yang diluncurkan ke publik adalah '''Thorazine''' (''chlorpromazine''), obat medis yang sebenarnya semula digunakan untuk tujuan anestesi atau pembiusan sebelum proses bedah. Thorazine ditemukan dapat menimbulkan ketenangan pada orang yang dibiusnya, dan setelah diputuskan untuk dirilis ke ranah kesehatan dan diberikan pada orang dengan skizofrenia, terbukti bahwa obat medis ini menimbulkan pemulihan yang sangat berarti, sehingga sejak peluncurannya pada pertengahan tahun 1950-an sebagai obat resmi kejiwaan, ada banyak sekali pasien gangguan jiwa yang dirawat di rumah sakit jiwa kemudian dipulangkan ke masyarakat karena gangguannya dianggap sudah membaik.
 
Di Indonesia pada masa sekarang ini, Thorazine masih banyak dipergunakan untuk mengobati skizofrenia dengan gangguan halusinasi dan waham yang kuat yang diiringi dengan gangguan sukar untuk terlelap tidur. Thorazine dikenal di Indonesia dengan nama '''CPZ''' (baca: <span lang="id-ID" dir="ltr">cépézét</span>) yang merupakan singkatan dari nama generiknya, ''chlorpromazine''.
 
Sebelum itu, '''reserpin''' merupakan obat medis yang bisa ditelusur riwayatnya dari tumbuhan ''Rauwolfia serpentina'' yang di India telah lama dipergunakan untuk mengobati gigitan ular, insomnia, tekanan darah tinggi, dan masalah kejiwaan. Mekanisme jamu dari tumbuhan ini yang berdampak terhadap depresi, memberikan inspirasi untuk membuat obat yang mirip untuk menangani gangguan psikotik.
Baris 9:
Pada akhir tahun 1950-an, sebuah penelitian yang dilakukan oleh sebuah perusahaan farmasi di Belgia, tiba pada kesimpulan akan sebuah penemuan [[haloperidol]], yang pada proses pembuatannya meniru mekanisme Thorazine namun merupakan obat dengan struktur kimiawi yang benar-benar berbeda.
 
Jika obat-obatan di atas secara bio-kimiawi hanya menghambat neurotransmiter yang bernama dopamin, maka penemuan obat selanjutnya, '''clozapine''', yang merupakan antipsikotik golongan baru yang pertama di tahun 1970-an, menggunakan mekanisme yang berbeda dengan antipsikotik sebelumnya. Antipsikotik jenis yang terakhir ini punya mekanisme kerja yang lain dalam otak (yang membuatnya banyak disebut dengan antipsikotik ''atipikal,'' atau antipsikotik yang cara bekerjanya "tidak biasa"), yang tidak hanya menghambat penerimaan dopamin pada sel saraf, tapi juga bekerja pada serotonin, sehingga lebih mampu untuk mengembalikan keseimbangan neurotransmiter atau "zat penyampai pesan dari satu sel saraf ke sel saraf yang lainnya" yang berdampak pada tercapainya pemulihan dari skizofrenia.
 
Rangkaian penelitian jangka panjang telah melahirkan sejumlah antipsikotik yang bervariasi keefektifan dan efek sampingnya, termasuk penemuan '''aripiprazole''', sebuah antipsikotik yang hingga kini dianggap sebagai paling minim efek samping.
Baris 23:
== Kepustakaan ==
 
* "Antipsychotic drug." ''Britannica Library'', Encyclopædia Britannica, 5 Apr. 2013. https://e-resources.perpusnas.go.id:2180/levels/adults/article/antipsychotic-drug/487567 Accessed 27 Jul. 2018.
* Sadock, Benyamin James & Virginia Alcott Sadock (Editor). ''Kaplan & Sadock's Comprehensive Textbook of Psychiatry.'' Seventh Edition. Lippincott Williams & Wilkins. 2000.
{{Commonscat|Antipsychotic drugs|{{PAGENAME}}}}
{{major drug groups}}
 
[[Kategori:Psikiatri]]