'''Heri Prasetyo''' (atau lebih dikenal dengan nama '''HerryHeri Lentho''', {{lahirmati|[[Malang]], [[Jawa Timur]]|13|5|1967}}) adalah [[seniman]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Namanya dikenal melalui karya-karyanya berupa koreografi. Dia telah menciptakan banyak karya yang dipentaskan di berbagai kota di Indonesia. Herry Lentho merupakan salah satu penerima penghargaan dari Kementerian Pariwisata [[Republik Indonesia]] untuk katagori kreator seni pertunjukan, pada tahun [[2014]].<ref>[http://www.tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/herrylentho.html Situs resmi Taman Ismail Marzuki], diakses 18 Maret 2015</ref><ref>[http://nyata.co.id/serba-serbi/activity/dua-seniman-jatim-raih-penghargaan-menteri-pariwisata/ Nyata: Dua Seniman Jatim Raih Penghargaan Menteri Pariwisata], diakses 18 Maret 2015</ref><ref>[http://www.suarasurabaya.net/print_news/Kelana%20Kota/2014/144573-Heri-Lentho-Terima-Penghargaan-Kreator-Seni-Pertunjukan Suara Surabaya: Heri Lentho Terima Penghargaan Kreator Seni Pertunjukan], diakses 18 Maret 2015</ref>
== Latar belakang ==
HerryHeri Lentho atau Heri Prasetyo lahir di Malang, Jawa Timur, 13 Mei 1967. Mengenal tari pada usia 15 tahun sejak bergabung dengan wayang orang Madyo Taruno Budaya, Malang. Di sana ia belajar tari topeng gaya Malang. Memperdalam tari di Jurusan Seni Tari IKIP Surabaya, lulus tahun [[1991]]. Selain menjadi penata tari, ia adalah penggagas Festival Cak Durasim, Surabaya Full Music, dan Festival Budaya Jawa Timur. Sebagai koreografer, Herry Lentho cukup produktif. Sejak tahun [[1990]] hingga [[2003]], setiap tahun ia melahirkan karyanya. Pada tahun [[1990]], karya berjudul ''Lentho'' dipentaskan di Gedung Cak Durassim pada acara Sasata Kasira. Selain karena kepalanya pelontos (gungul), judul tarian inilah yang akhirnya melahirkan sebutan yang lebih dikenal, Herry Lentho dan dipakai sampai sekarang. Pada tahun yang sama ia kembali melahirkan karya ''Kedok'', dipentaskan di STSI [[Denpasar]], pada acara Festival Seni Masa Kini. Selanjutnya, dari tahun ke tahun, Herry Lentho selalu melahirkan karya-karya koreografi yang selalu ditunggu oleh para seniman di kancah seni tari Indonesia.<ref>[http://www.beritajatim.com/gaya_hidup/224268/kidung_tari_rajapatni,_penari_senior_berkumpul_di_candi_brahu.html#.VQmMWdKUeOM Kidung Tari Rajapatni, Penari Senior Berkumpul di Candi Brahu], diakses 18 Maret 2015</ref><ref>[http://www.konfrontasi.com/content/budaya/presiden-jfc-dynand-fariz-dan-heri-lentho-terima-penghargaan-menteri-pariwisata Konfrontasi], diakses 18 Maret 2015</ref>