Tari Cangget: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
membuat artikel
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor
 
menambahkan pranala dalam
Baris 1:
'''Tari Cangget''' merupakan salah satu tari tradisi yang dimiliki oleh masyarakat [[Lampung]] beradat pepadun. Pada tahun [[1942]] sebelum kedatangan [[Jepang]] ke [[Indonesia]], Tari Cangget ditampilkan untuk acara gawi adat, seperti saat panen raya, upacara mendirikan rumah ataupun untuk mengantar orang yang akan pergi haji. Namun sekarang Tari Cangget sering digunakan untuk mengiringi upacara perkawinan yang didalamnya terdapat pula pemberian gelar adat atau naik pepadun. Upacara naik pepadun memiliki makna dan [[Filosofi|filosifi]] yang luhur. Dimana seorang yang sudah diberi gelar diharapkan dapat dan mampu menjalankan kewajibannya dan menjadi panutan di lingkungannya.
 
Tarian Cangget yang menjadi ciri khas orang Lampung terdiri dari beberapa macam, seperti Tari Cangget Nyamuk Temui adalah tarian yang dibawakan oleh para pemuda dan pemudi dalam upacara menyambut tamu agung yang berkunjung ke daerahnya. ; Tari Cangget Bakha adalah tarian yang dimainkan oleh pemuda dan pemudi pada saat bulan purnama atau selesai panen (Pada saat upacara panen raya). ; Tari Cangget Penganggik adalah tarian yang dimainkan oleh pemuda dan pemudi saat menerima anggota baru. ; Tari Cangget Pilangan adalah tarian yang dimainkan oleh para pemuda dan pemudi saat mereka melepas salah seorang anggota yang menikah dan pergi ke luar desa, mengikuti istri atau suami. ; Tari Cangget Agung adalah tarian yang dimainkan oleh para pemuda dan pemudi pada saat upacara adat pengangkatan seorang menjadi Kepala Adat (Pepadun).
 
Walaupun Tari Cangget terdiri dari berbagai macam, namun Tari Cangget pada dasarnya mempunyai gerakan-gerakan yang relatif sama, seperti Gerak Sembah (Sebagai pengungkapan rasa hormat) ; Gerakan Knuimelayang ([[Lambang]] Keagungan) ; Gerakan Igel (Lambang Keperkasaan) ; Gerakan Ngetir (Lambang keteguhan dan kesucian hati) ; Gerakan Rebah Pohon (lambang kelembutan hati) ; Gerakan Jajak/ Pincak (Lambang kesiagaan dalam menghadapi marabahaya) ; Gerakan Knuitabang (Lambang rasa percaya diri).