Sejarah perkeretaapian di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k ←Suntingan TvOneIndonesia (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Fido Cahya
Tag: Pengembalian
Baris 180:
 
=== Perusahaan negara ===
Nama DKA pun diubah menjadi '''''Perusahaan Negara Kereta Api''''' ('''PNKA''') pada tahun 19631960. PNKA kemudian memasukkan operator lainnya, seperti ''[[Deli Spoorweg Maatschappij]]'' yang masih [[independen]] sehingga kereta api di Indonesia hanya memiliki satu operator.<ref name="huangcorp">[https://huangcorp.wordpress.com/2010/07/15/sejarah-kereta-api-indonesia/ Sejarah Kereta Api Indonesia]</ref> Pada masa ini, lokomotif diesel hidraulik menjadi lazim pada masa ini. Seperti [[Bima Kunting]], [[Kebo Kuning]], [[C300]], [[D301]], [[BB301]], dan [[BB302]]. Lokomotif diesel elektrik antara lain [[BB201]], [[BB202]] yang diproduksi [[1967]].
 
==== KA Bima ====
Baris 187:
 
=== Perusahaan jawatan ===
Pada tanggal 15 September 19711970, nama PNKA berubah menjadi '''''Perusahaan Jawatan Kereta Api''''' ('''PJKA, Perjanka''') selama dekade [[1970-an]] hingga awal dekade [[1990-an]].<ref name="huangcorp"/> PJKA dipimpin oleh Kepala PJKA (Kaperjanka). Pada masa ini, perkeretaapian Indonesia mengalami kemunduran. PJKA menganggap sejumlah jalur kereta api lintas cabang justru tidak mendatangkan [[laba|keuntungan]] secara ekonomis. Selain dari banyaknya penumpang gelap, kerusakan lokomotif, maupun kerusakan prasarana perkeretaapian; persaingan dengan mobil pribadi maupun angkutan umum telah mengakibatkan kerugian besar bagi PJKA, sehingga PJKA merugi dan terpaksa [[jalur kereta api nonaktif di Indonesia|menutup jalur-jalur KA tersebut]] berikut stasiun dan seluruh layanannya.<ref>[http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyogyakarta/2013/08/22/sejarah-jalur-trem-yogyakarta-brosot-1895-1976/ BPCB Yogyakarta: Sejarah Jalur Trem Yogyakarta-Brosot]</ref>
 
Pada tahun [[1981]], PJKA terlibat dalam produksi film berjudul ''[[Kereta Api Terakhir]]'' yang diproduksi oleh [[Produksi Film Negara|Pusat Produksi Film Negara]], dan merupakan film unggulan pada masa itu.<ref>[http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-k017-81-049431_kereta-api-terakhir FilmIndonesia: Kereta Api Terakhir]</ref>
Baris 206:
=== Menjadi perum ===
[[Berkas:ID diesel loco CC 201-05 060327 4217 kta.jpg|jmpl|[[CC201]] 05 (CC201 77 04) semasa berlogo Perumka dan sebelum dimutasi]]
Pada tanggal 21 JanuariAgustus 19911990, PJKA berubah menjadi '''''Perusahaan Umum Kereta Api''''' ('''Perumka'''). Pada masa ini, kerugian-kerugian seperti yang dialami PJKA pada beberapa tahun yang lalu dapat ditekan. Seluruh pegawainya masih berstatus PNS yang diatur tersendiri dan diperbolehkan mencari laba.
 
==== Semua berubah pada armadanya ====
Baris 219:
}}
Zaman Perumka biasa disebut '''"zaman merah biru"''' karena semua cat lokomotif yang dioperasikan secara komersial diubah menjadi merah dan biru dengan logo Perumka putih di depan dan belakangnya, serta di bawah kaca kabin [[masinis]] tepat di atas [[plat nomor]]nya. Selain itu, cat ''livery'' semua kelas kereta juga diubah, yakni untuk eksekutif dicat biru muda-biru tua, bisnis dicat hijau tua-biru tua, ekonomi dicat merah tua-biru tua, serta bagasi dicat biru tua polos. Semua kereta memiliki garis putih dengan logo Perumka merah. Pada masa ini, lokomotif diesel elektrik merajai perkeretaapian Indonesia sejak tenaga diesel hidraulik sudah tidak lagi cukup menarik kereta api yang panjang.
 
=== Persero ===
Akhirnya, pada tanggal 124 JuniJuli 19991995 Perumka secara resmi berubah menjadi '''''PT Kereta Api (Persero''''' ('''PT KA'''). Pada awal [[1990-an]] dan [[2000-an]], PT KA tetap mempertahankan cat merah-biru pada lokomotif-lokomotifnya, kecuali untuk CC203.
 
Pada tahun [[1995]] lahir kereta api eksekutif argo buatan [[PT Inka]] Madiun, yang diberi nama [[kereta api Argo Bromo|Argo Bromo]] dan [[kereta api Argo Gede|Argo Gede]]. Semua kereta eksekutif dicat putih abu-abu dengan garis biru-biru tua dengan logo PT KAI di kiri dan Departemen Perhubungan di kanan. Selain itu, diimpor pula [[CC203]] dari pabriknya, GE Transportation langsung. Lokomotif ini memiliki desain yang [[aerodinamika|aerodinamis]].
 
Akibat hadirnya kereta argo ini, kereta bisnis dan sebagian [[kereta rel listrik Rheostatik|KRL Rheostatik]] juga ikut dicat seperti skema kereta Argo pada masa itu. Kereta bisnis dicat kuning-putih. Sedangkan KRL Rheostatik dicat putih-hijau tua. Pada tahun [[1997]] muncul [[kereta api Argo Bromo Anggrek]] yang dicat warna pink-putih. Sementara itu, CC201 dan kereta ekonomi tetap "merasa nyaman" dengan cat merah-birunya.
 
=== Persero ===
Akhirnya, pada tanggal 1 Juni 1999 Perumka secara resmi berubah menjadi '''''PT Kereta Api (Persero''''' ('''PT KA'''). Pada awal [[1990-an]] dan [[2000-an]], PT KA tetap mempertahankan cat merah-biru pada lokomotif-lokomotifnya, kecuali untuk CC203.
 
Pada tahun [[2006]] ke atas, CC201 dan sebagian besar lokomotif lainnya kemudian berganti cat seperti CC203, yakni putih bergaris biru muda-biru tua. Sementara itu terjadi perubahan pada seluruh rangkaian kereta penumpang mulai dari eksekutif, bisnis, maupun ekonomi, menjadi seperti yang dapat dilihat saat ini. Untuk lokomotif heritage menggunakan ''livery'' PJKA.