Kota Padang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 264:
=== Arsitektur ===
Dari sisi arsitektur, bangunan yang ada di Kota Padang saat ini berada dalam transformasi penemuan kembali tradisi dalam bentuk ekspresi arsitektur modern tetapi tradisional.<ref>P. Nas, Martien de Vletter, (2009), ''Masa lalu dalam masa kini: arsitektur di Indonesia'', PT Gramedia Pustaka Utama, ISBN 979-22-4382-8.</ref> Kota ini secara umum mampu mengimbangi perkembangan bentuk arsitektur impor yang terus muncul di setiap kota di Indonesia dengan seni arsitektur tradisionalnya.<ref>''Prisma, Volume 13, Issues 1-6'', (1984), Lembaga Penelitian, Pendidikan & Penerangan Ekonomi dan Sosial.</ref> Hal ini juga terlihat selain pada bangunan dijumpai juga bermacam [[gapura]] pada beberapa ruas jalan dengan ciri khas atap ''gonjong''.<ref>''Gamma, Volume 3, Issues 24-32'', (2001), Garda Media Mandiri.</ref> Gonjong ini merupakan salah satu bagian simbol etnik, merepresentasikan makna filosofi [[Minangkabau]] yang terabstrasikan ke dalam bentuk bangunan.<ref>[http://lontar.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=20246031&lokasi=lokal Ratna Delia Octaviana, ''Gonjong sebagai simbol etnik dan peleburannya dalam modernitas arsitektur Minangkabau'', Skripsi, UI]</ref> Walaupun saat ini telah terjadi pergeseran nilai budaya mengancam eksistensi nilai-nilai yang masih asli, masyarakat Minang pun merasa bahwa citra arsitektur vernakular mereka cukup terwakili oleh atap gonjong saja.<ref>[http://lontar.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=20249570&lokasi=lokal Gemala Dewi, ''Arsitektur vernakular Minangkabau kajian arsitektur dan eksistensi rumah gadang dilihat dari pengaruh serta perubahan nilai budaya'', Skripsi, UI]</ref>
Sebelumnya dari sehiliran Batang Arau menuju Muara Pantai Padang terdapat beberapa bangunan tua dengan ciri arsitektur Eropa yang disesuaikan dengan gaya model untuk daerah tropis antaranya NHM (''Nederlansche Handels-Maatschappij''), ''Padangsche Spaarbank'', ''De Javansche Bank'', dan ''NV Internatio'' yang didirikan sebelum 1920 dan menjadi saksi bisu jejak kolonial yang tertinggal.<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2012/02/05/204381859/Menengok-Kejayaan-Zaman-Kolonial-di-Kota-Padang Menengok Kejayaan Zaman Kolonial di Kota Padang]. Tempo.co. Diakses pada 6 Oktober 2012.</ref>
|