Astra International: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
memperbaiki efisiensi penggunaan kata, typo
Baris 21:
[[Berkas:Astra logo old.jpg|jmpl|Logo Astra International (1957-1999)]]
 
'''Astra International''' ({{bei|ASII}}) merupakan [[perusahaan multinasional]] diversifikasi<ref>{{Cite news|url=http://www.jcclgroup.com/our-businesses/astra-international/|title=Astra International {{!}} Jardine Cycle & Carriage|newspaper=Jardine Cycle & Carriage|language=en-US|access-date=2018-08-23}}</ref> yang bermarkasberlokasi di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1957 dengan nama PT Astra International Incorporated. Pada tahun 1990, perseroan ini mengubah namanya menjadi PT Astra International Tbk.<ref name=":2">PT Astra International Tbk, "Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2018 Tidak Diaudit", https://www.astra.co.id/Public/Files/Astra%20Account%20June%202018.pdf</ref> Perusahaan ini telah tercatat di [[Bursa Efek Jakarta]] sejak tanggal [[4 April]] [[1990]]. Per 30 Juni 2018, mayoritas saham Astra dimiliki oleh [[Jardine Cycle & Carriage]] Ltd. sebesar 50,11%.<ref name=":2" />
 
Perseroan berdomisiliini berlokasi di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], Indonesia, dengan kantor pusat di JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta.<ref name=":2" /> Ruang lingkup kegiatan PerseroanPT Astra International Tbk seperti yang tertuang dalam anggaran dasarnya adalah perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama entitas anak perusahaan ini meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor dengan suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat berat, pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur, dan teknologi informasi.<ref name=":2" />
 
Sampai dengan Desember 2017, Grup Astra memperkerjakan lebih dari 218.000 karyawan di 212 perusahaan, anak perusahaan, dan entitas asosiasi.<ref>{{Cite web|url=https://www.jardines.com/en/companies/astra.html|title=Our Companies > Astra International {{!}} Jardines|website=www.jardines.com|language=en|access-date=2018-08-23}}</ref> Jumlah ini bertumbuh hingga 221.719 per 30 Juni 2018.<ref name=":2" />
 
== Sejarah ==
Astra International pada awalnya didirikan oleh Tjia Kian Liong ([[William Soerjadjaja]]), Tjia Kin Joe (Benyamin), dan Liem Peng Hong pada tahun 1950-an.<ref name=":0">{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/829199021|title=Man of honor : kehidupan, semangat, dan kearifan William Soeryadjaya|last=1972-|first=Pambudi, Teguh Sri,|isbn=9789792290974|location=Jakarta|oclc=829199021}}</ref> Perusahaan ini pada awalnya menempati sebuah toko di Jalan Sabang no. 36A, [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Nama Astra sendiri diusulkan oleh Kian Tie, adik Kian Liong, yang berarti terbang ke langit dan menjadi bintang terang.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://tirto.id/astra-dari-perusahaan-mati-suri-jadi-raksasa-otomotif-cvcj|title=Astra, dari Perusahaan Mati Suri Jadi Raksasa Otomotif - Tirto.ID|last=Matanasi|first=Petrik|website=tirto.id|language=id|access-date=2018-07-29}}</ref> Ketiga pendirinya kemudian mendaftarkan nama Astra International Inc. ke notaris Sie Khwan Djioe pada tanggal [[20 Februari]] [[1957]] dengan modal sejumlah 2,5 juta rupiah. <ref name=":1" />
 
Pada awal berdirinya, perusahaan ini menjadi distributor dan importir minuman limun merekdengan merk Prim Club Kornet CIP. Selain produk impor, ada juga produk lokal dari [[Kota Bandung|Bandung]] seperti pasta gigi Fresh O Dent dan pasta gigi Odol Dent. Bisnis usahanya yang lain meliputi pengiriman fosfat alumunium, bohlam lampu, dan mengeksporekspor kopra serta minyak goreng. <ref name=":1" /> Namun belakangan, hanya Kian Liong yang mengelola Astra, karena Kian Tie bekerja di Palembang sementara Pang Hong dengan bisnisnya yang lain. Saham-saham perusahaan pun seluruhnya beralih ke tangan Kian Liong pada 1961.<ref name=":1" /> Setelah itu, Astra memasuki babak baru. Pada masa-masa sulit Demokrasi Terpimpin orde lama Presiden [[Soekarno|Sukarno]], antara 1962 hingga 1964, Astra sempat menjadi pemasok lokal proyek pembangunan [[Waduk Jatiluhur]]. <ref name=":1" />
 
Memasuki tahun 1965, di tengah situasi ekonomi yang buruk, Kian Liong mencoba mempertahankan perusahaannya agar bisa tetap hidup. Ia kemudian memindahkan kantornya dari Jalan Sabang ke Jalan Juanda III no 8.<ref name=":1" /> Pada tahun 1966, Astra menjadi importir 80 ribu ton aspal dari [[Marubeni]], [[Jepang]] untuk membangun jalan. Perusahaan ini juga mendapat pinjaman dana dari [[USAID]] sebesar $2,9 juta untuk mengimpor apapun, termasuk truk-truk dari [[Amerika Serikat|Amerika]]. Ia mengimpor 800 unit truk merek [[Chevrolet]] buatan [[General Motors|General Motors Co.]] dan menjualnya kepada Pemerintah.<ref name=":0" /> Sayangnya, Astra tak bisa mengimpor lebih banyak lagi truk-truk dari General Motors karena iaAstra dianggap melanggar dan tidak memahami ketentuan USAID yang melarang perusahaan untuk memasok ke pemerintahan.
 
Pada tahun 1969, Astra mengalihkan usahanya ke Jepang. Hideo Kamio, salah seorang mantan manager di Gaya Motor sewaktu zaman Jepang, juga bersikeras truk-truk Toyota yang akan masuk Indonesia harus dirakit di Gaya Motor. Saat itu, Gaya Motor sudah dipegang oleh William. Maka, Astra melalui PT Gaya Motor pun menjadi agen tunggal Toyota.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/45891398|title=Industrialisasi di Indonesia : sejak rehabilitasi sampai awal reformasi|last=Bisuk.|first=Siahaan,|date=2000|publisher=Penerbit ITB|isbn=9799299195|location=Bandung|oclc=45891398}}</ref>
Baris 40:
Astra memasuki bisnis perdagangan dan penyewaan alat berat melalui pendirian PT United Tractors di tahun 1972. Sementara itu, Astra juga ditunjuk menjadi agen tunggal pemasaran produk-produk [[Daihatsu]] pada tahun 1973, hingga mendirikan PT Daihatsu Indonesia (kini PT Astra Daihatsu Motor) di tahun 1978.<ref name=":3" />
 
LebihSetelah lanjut dari penunjukkan Astraditunjuk sebagai distributor kendaraan bermotor Toyota, Astra kemduiankemudian mendirikan ventura bersama dengan [[Toyota Motor Corporation]] di Jepang, yaitu perusahaan PT Toyota-Astra Motor (TAM) pada tahun 1971, yang menjadi perusahaan distribusi kendaraan bermerek Toyota di Indonesia. TAM kemudian meluncurkan mobil [[Toyota Kijang]] pertama pada tahun 1977, salah satu pionir tipe mobil keluarga pionir di Indonesia.<ref name=":3" />
 
Pada tahun 1990, Astra melalukan penawaran umum perdana atas 30 juta lembar sahamnya di Bursa Efek Jakarta (kini [[Bursa Efek Indonesia]]).
Baris 73:
 
=== Otomotif ===
Lini bisnis otomotif Astra mencakup bisnis kendaraan roda empat, kendaraan roda dua, komponen pendukung kendaraan, serta berbagai produk dan jasa terkait otomotif lainnya. Berbagai anak usaha lini bisnis otomotif di antaranya [[Toyota-Astra Motor]], [[Astra Daihatsu Motor]], Isuzu Astra Motor Indonesia, [[Astra Honda Motor]], Astra Otoparts, dan Astra World.<ref name=":3" />
 
Lini bisnis ini merupakan lini bisnis yang mengawali kiprah bisnis Astra International, dan merupakan salah satu lini bisnis utama perusahaan. Astra mengelola berbagai merek kendaraan bermotor yang dipasarkan di Indonesia, di antaranya Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot, dan UD Trucks (roda empat) dan Honda (roda dua). Pada tahun 1990, kontribusi dari lini bisnis otomotif terhadap pendapatan bersih Astra sempat mencapai 80,27%, hingga turun menjadi 52% pada tahun 2015 seiring pertumbuhan portfolio lini bisnis lainnya.<ref name=":6" />
 
Astra juga menjadi perusahaan pertama yang membangun pabrik perakitan sepeda motor di Indonesia melalui PT Federal Motor (yang kini menjadi Astra Honda Motor). Dimulai pada tahun 1971, Federal Motor merakit 1.500 unit sepeda motor Honda per tahunnya, dan pada tahun 2015, Astra mampu menjual 4,5 juta unit sepeda motor setiap tahunnya, dengan kapasitas produksi 5,8 juta unit pertahun.<ref name=":6" />
Baris 89:
Lini bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi mencakup perdagangan dan penyewaan mesin konstruksi, kontraktor pertambangan, pertambangan batu bara, konstruksi, dan energi. Berbagai anak usaha lini bisnis ini di antaranya [[United Tractors]], Pamapersada Nusantara, Acset Indonusa, Bhumi Jati Power, dan Tuah Turangga Agung.<ref name=":3" />
 
Awal masuknya Astra ke dalam lini bisnis ini adalah pada dekade 1970-an melalui bisnis perdagangan dan penyewaan alat berat. UsaiSetelah pendirianmendirikan United Tractors pada tahun 1972, Astra mendapatkan keagenan dari [[Komatsu Limited|Komatsu]], sebuah perusahaan alat-alat berat asal Jepang. Kini, United Tractors juga menjadi distributor dari berbagai merek seperti UD Trucks, Scania, Bomag dan Tadano.<ref name=":6" />
 
United Tractors kemudian masuk ke bisnis batu bara di Indonesia melalui layanan kontraktor pertambangan batu bara dengan mendirikan perusahaan Pamapersada Nusantara pada tahun 1989, melalui berbagai jasa di antaranya disaindesain pertambangan, eksplorasi, penyulingan, dan transportasi komoditas. Kemudian, dalam mengimbangi turunnya bisnis alat berat dan pertambangan batu bara, United Tractors memasuki bisnis konstruksi dengan mengakuisisi 50,1% saham dari Acset Indonusa, sebuah perusahaan konstruksi spesialisasi fondasi dan geoteknik.<ref name=":6" />
 
=== Agribisnis ===