Angulimala: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 133:
Indologis Friedrich Wilhelm menyatakan bahwa kalimat yang sama tercantum dalam ''[[Manusmriti|Kitab Manu]]'' (II,111) dan dalam ''Institut-institut Wisnu''. Dengan pergi meninggalkan guru mereka dan berjanji untuk melakukan apapun yang guru mereka bujuk kepadanya, mengirim pencerahan atau hal serupa, menurut ajaran Weda. Sehingga, ini bukanlah merupakan hal tak lazim saat Aṅgulimāla dideskripsikan melakukan tawaran mengerikan gurunya—meskipun merupakan orang baik dan murah hati di dalam hatinya—dalam pengetahuan bahwa pada akhirnya, ia akan mencapai sambutan tertinggi.<ref>{{cite book|title=Prüfung und Initiation im Buche Pausya und in der Biographie des Nāropa|language=de|trans-title=Test and Initiation in the Book Pauṣya and in the Biography of Nāropa|location=Wiesbaden|year=1965|p=11}}</ref>
[[Berkas:Xuanzang w.jpg|thumb|150px|Gagasan bahwa Aṅgulimāla adalah bagian dari kultus kekerasan disugestikan oleh peziarah Tionghoa [[Xuan Zang]] (digambarkan disini).]]Indologis [[Richard Gombrich]] menyatakan bahwa kisah Aṅgulimāla adalah pertemuan sejarah antara Sang Buddha dan seorang pengikut aliran [[tantra]] [[Siwa]] atau [[Shakti]] awal.{{sfn|Gombrich|2006|p=151}} Gombrich memegang penjelasan tersebut atas dasar sejumlah ketidakkonsistenan dalam teks-teks yang mengindikasikan kemungkinan korupsi,{{sfn|Gombrich|2006|pp=144–51}} dan penjelasan paling adil untuk perilaku Aṅgulimāla yang dijelaskan oleh para komentator.{{sfn|Gombrich|2006|pp=136, 141}}{{sfn|Mudagamuwa|Von Rospatt|1998|p=170}} Ia menyatakan bahwa terdapat beberapa rujukan lain dalam kanon Pāli awal yang nampaknya mengindikasikan keberadaan para pengikut [[Siwa|Śaiwa]], [[Kāli]], dan dewa-dewi lainnya yang diasosiasikan dengan pratek-praktek tantrik [[kekerasan|berdarah]] (kekerasan).{{sfn|Gombrich|2006|pp=155–62}} Ketidakkonsistenan tekstual yang ditemukan dapat dijelaskan melalui teori tersebut.{{sfn|Gombrich|2006|pp=152–4}}
== Catatan ==
|