Susi Sukaesih: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dfa delisa (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Dfa delisa (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3:
Menelisik dari lingkungan sekitar, yang mana masih terdapat banyak anak-anak yang putus sekolah. Akhirnya, Perempuan yang berumur (33th) ini kemudian menggagas sebuah komunitas siswa wirausaha pada tahun 2013, yang mana program ini bertujuan untuk membekali keterampilan kepada siswa untuk dapat menghasilkan produk yang bernilai daya jual. Dengan membentuk usaha percetakan dan sablon untuk pertama kalinya. Usaha ini juga mendapatkan pelatihan dari [[Indonesia Business Link]] dibidang Konveksi, dan mendapatkan bantuan sejumlah peralatan mesin jahit high speed dan 5 unit mesin jahit portable.
Pada tahun 2017, para siswa tersebut telah menghasilkan dan menjual sekitar 1.500 buah produk berupa tas dan cendera mata, dengan omzet rata-rata mencapai Rp 13juta per bulannya. Harga yang di tawarkan mulai dari Rp 100.000 hingga 285.000 tergantung bahan dan model. Dimana, pelanggan mereka kebanyakan berasal dari lembaga kementerian dan perusahaan. Keuntungan dari pembelian produk tersebut disalurkan untuk membantu biaya pendidikan anak-anak yang putus sekolah di PKBM Ginus Itaco.
Pada tahun yang sama, Susi mendapatkan penghargaan sebagai Pemenang Best Women Microentrepreneur Citi Microentrepreneurship Award 2017-2018<ref>{{Cite news|url=https://kompas.id/baca/tokoh/sosok/2018/05/30/susi-sukaesih-nyalakan-asa-anak-putus-sekolah/|title=Susi Sukaesih Nyalakan Asa Anak Putus Sekolah|last=Susilo|first=Harry|date=30 Mei 2018|work=|access-date=16 September 2018|via=}}</ref>
'''Referensi'''▼
▲== '''Referensi''' ==
|