Maya Skolastika Boleng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mittya Ziqroh (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Maya Skolastika Boleng''' ({{lahirmati|[[Flores]]|11|6|1985}}) adalah seorang aktivispenyuluh perempuanpertanian untuk [[petani]] muda'''Indonesia. MayaIa lahirmengedukasi digenerasi Floresmuda 11mulai Junidari 1985. Mayaanak-anak lulusan SastraSD, InggrisSMP, UniversitasSMA, Negrihingga Surabayasarjana padamengenai tahun 2010pertanian. MayaWalaupun memilihia menjaditidak petanimengambil danpendidikan menggerakanformal generasipertanian, muda untuk bertani. Mayaia mulai tertarik pada dunia pertanian saat duduk di bangku kuliah. MayaSetamat dari Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya pada 2010, ia memilih menjadi petani dengan menyewa lahan warga di Pacet, Mojokerto Jawa Timur seluas 3.000 m<sup>2</sup>.<ref name=":0">{{Cite news|url=https://kompas.id/baca/tokoh/sosok/2018/05/21/maya-skolastika-mencetak-petani-muda/|title=mayaMaya skolastikaSkolastika mencetakMencetak petaniPetani mudaMuda|last=Ama|first=Kornelis Kewa|date=21 Mei 2018|work=|access-date=16 September 2018|via=}}</ref>
 
== Kiprah ==
Maya mengedukasi generasi muda mulai dari anak-anak lulusan SD, SMP, SMA hingga sarjana. Saat itu tergabung 10 orang anak muda yang semangat mengelola pertanian organik bersama Maya.
Harian ''Kompas'' edisi 21 Mei 2018 di halaman 16 dengan judul "Maya Skolastika Boleng, Mencetak Petani Muda". Kompas menuliskan bagaimana proses Maya belajar ilmu pertanian organik secara otodidak melalui internet.
 
Pada tahun 2008, Maya berbagi ilmu pertanian organik yang sudah dirintisnya kepada 200 orang generasi muda di [[Kota Kupang]]. Pada tahun 2009, Maya dan kelompok tani mudanya sudah memproduksi sayur mayur, buah, dan bumbu organik berkualitas baik. Produk pertanian organik itu mereka jual di supermarket di Surabaya. KeterbatasanNamun, karena keterbatasan dana dan modal, akhirnya usaha ini tidak berjalan lagi.<ref name=":0" />
Harian Kompas edisi 21 Mei 2018 di halaman 16 dengan judul "Maya Skolastika Boleng, Mencetak Petani Muda". Kompas menuliskan bagaimana proses Maya belajar ilmu pertanian organik secara otodidak melalui internet.
 
Pada tahun 2012, Maya sempat bekerja di salah satu perusahaan biro perjalanan dan wisata. Setelah enam bulan bekerja, Maya memutuskan untuk kembali ke [[Mojokerto]] dan melanjutkan pertanian organik yang sudah dirintis bersama teman-teman mudanya. TahunSetahun 2013berikutnya, ia berhasil memasok hasil pertanian mereka ke hotel-hotel dan pasar rumah tangga.
Pada tahun 2008 Maya berbagi ilmu pertanian organik yang sudah dirintisnya kepada 200 orang generasi muda di Kota Kupang. Pada tahun 2009, Maya dan kelompok tani mudanya sudah memproduksi sayur mayur, buah, dan bumbu organik berkualitas baik. Produk pertanian organik itu mereka jual di supermarket di Surabaya. Keterbatasan dana dan modal, akhirnya usaha ini tidak berjalan lagi.<ref name=":0" />
 
SekarangKini, Maya dan kawan-kawan bisa memasok aneka produk pertanian organik ke 1.200 rumah tangga yang menjadi langganan tetap mereka.
Pada tahun 2012, Maya sempat bekerja di salah satu perusahaan biro perjalanan dan wisata. Setelah enam bulan bekerja, Maya memutuskan untuk kembali ke Mojokerto dan melanjutkan pertanian organik yang sudah dirintis bersama teman-teman mudanya. Tahun 2013 berhasil memasok hasil pertanian mereka ke hotel-hotel dan pasar rumah tangga.
 
Sekarang Maya dan kawan-kawan bisa memasok aneka produk pertanian organik ke 1.200 rumah tangga yang menjadi langganan tetap mereka.
 
== Referensi ==