Pengguna:Reindra/Bak pasir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Reindra (bicara | kontrib)
k minor
Reindra (bicara | kontrib)
k minor
Baris 94:
 
== Sejarah ==
Taiwan kira-kira 4.000 SM sampai permulaan abad ke-17 hanya dihuni oleh populasi Austronesia. Pada tahun 1583, [[Portugis]] sebagai bangsa Eropa pertama, berhasil mencapai pulau ini, dan menyebutnya sebagai "Ilha Formosa" (pulau yang indah). Setelah kekalahan [[Belanda]] dan [[Spanyol]], terdapat imigran dari daratan utama Tiongkok yang mewakili mayoritas penduduk.
Taiwan diduduki pada paro pertama abad ke-17 oleh para pendatang dari [[Fujian]], diantaranya ada banyak pendukung [[Dinasti Ming]] yang melarikan diri dari kekuasaan kaisar baru [[Dinasti Qing]]. Pada 1683, Taiwan menjadi bagian dari Kekaisaran Tiongkok. Setelah [[Perang Tiongkok-Jepang Pertama]], pada tahun 1895, Taiwan dikuasai Jepang.
 
Taiwan diduduki pada paro pertama abad ke-17 oleh para pendatang dari [[Fujian]], diantaranya ada banyak pendukung [[Dinasti Ming]] yang melarikan diri dari kekuasaan kaisar baru [[Dinasti Qing]]. Pada 1683, Dinasti Qing secara resmi mencaplok Taiwan, dan kemudian menjadi bagian dari Kekaisaran Tiongkok. Setelah [[Perang Tiongkok-Jepang Pertama]], pada tahun 1895, Jepang menguasai Taiwan, dikuasaidan Jepangmenjadikannya koloni selama 50 tahun..
Setelah kekalahan Jepang dalam [[Perang Dunia II]], Taiwan dikembalikan ke Tiongkok. Kekuatan Partai Nasionalis Tiongkok, Kuomintang, dipimpin oleh [[Chiang Kai-Shek]] berlindung di Pulau Taiwan pada tahun 1949, setelah kekalahannya dalam perang saudara dari pihak Komunis. Setelah pecahnya [[Perang Korea]], di mana pemerintah komunis Republik Rakyat Tiongkok menyelamatkan diri dari jatuhnya [[Korea Utara]], [[Amerika Serikat]] memberikan bantuan militer dan politik kepada Kuomintang. Sampai tahun 1971 pemerintah di Taiwan mewakili Tiongkok di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tumbuhnya ekonomi dan pengaruh politik Republik Rakyat Tiongkok, dan persyaratannya untuk membina hubungan diplomatik dengan cara mengakhiri segala hubungan resmi dengan Taiwan telah menaikkan posisi politik Republik Rakyat Tiongkok, tetapi tidak mampu mengucilkan ekonomi Taiwan yang menjadi salah satu negara termaju di Asia.
 
Setelah kekalahan Jepang dalam [[Perang Dunia II]], yaitu pada akhir [[Perang Pasifik]] tahun 1945, Taiwan dikembalikan ke Tiongkok. Kekuatan Partai Nasionalis Tiongkok, Kuomintang, dipimpin oleh [[Chiang Kai-Shek]] dan 1,5 juta orang pengikutnya berlindung di Pulau Taiwan pada tahun 1949, setelah kekalahannya dalam perang saudara dari pihak Komunis. Setelah pecahnya [[Perang Korea]], di mana pemerintah komunis Republik Rakyat Tiongkok menyelamatkan diri dari jatuhnya [[Korea Utara]], [[Amerika Serikat]] memberikan bantuan militer dan politik kepada Kuomintang. Sampai tahun 1971 pemerintah di Taiwan mewakili Tiongkok di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tumbuhnya ekonomi dan pengaruh politik Republik Rakyat Tiongkok, dan persyaratannya untuk membina hubungan diplomatik dengan cara mengakhiri segala hubungan resmi dengan Taiwan telah menaikkan posisi politik Republik Rakyat Tiongkok, tetapi tidak mampu mengucilkan ekonomi Taiwan yang menjadi salah satu negara termaju di Asia.
Pada tahun 1986 Kuomintang membolehkan kegiatan partai politik oposisi, dan setahun kemudian keadaan darurat diberlakukan setelah sebelumnya terjadi pada tahun 1949. Pada pemilihan presiden tahun 2000, calon dari pihak opisisi, [[Partai Progresif Demokratik]], [[Chen Shui-bian]], yang mengupayakan proklamasi kemerdekaan penuh Taiwan dari Tiongkok.
 
Provinsi Taiwan dan beberapa pulau kecil dibangun dengan sangat baik, dengan pusat pemerintahan di [[Taipei]], berhadapan dengan Republik Rakyat Tiongkok di daratan utama. Kuomintang, partai negara, menguasai pulau itu secara otoriter selama empat dasawarsa. Baru pada tahun 1986-1987, Kuomintang menghentikan perang dan membolehkan kegiatan partai politik oposisi, dan setahun kemudian keadaan darurat diberlakukan setelah sebelumnya terjadi pada tahun 1949.
 
Republik Tiongkok merasa memiliki hak untuk mewakili Tiongkok yang demokratis. Sementara itu, Komunis di Beijing juga menghimbau Tiongkok untuk tetap gigih, meskipun masih harus mengabaikan Taiwan dan penduduk pulau kecil lainnya.
 
Pada tahun 1986 Kuomintang membolehkan kegiatan partai politik oposisi, dan setahun kemudian keadaan darurat diberlakukan setelah sebelumnya terjadi pada tahun 1949. Pada pemilihan presiden tahun 2000, calon dari pihak opisisi, [[Partai Progresif Demokratik]], [[Chen Shui-bian]] terpilih, yang mengupayakan proklamasi kemerdekaan penuh Taiwan dari Tiongkok.
 
== Penduduk ==