Pengguna:Reindra/Bak pasir: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k minor |
k minor |
||
Baris 156:
Pengelolaan Taiwan dipisahkan dari provinsi Fujian pada tahun 1885 dan sejak saat itu membentuk provinsi sendiri: provinsi Taiwan. Bagaimanapun, pada tahun 1895, Cina harus menyerahkan seluruh provinsi Taiwan kepada [[Kekaisaran Jepang]] berdasarkan [[perjanjian Shimonoseki]]. Di Taiwan, penentang perjanjian itu memproklamasi [[Republik Formosa]], yang bertujuan untuk mengalahkan Jepang dan untuk berhubungan kembali dengan kekaisaran Tiongkok. Karena bantuan dari daratan utama Tiongkok gagal terwujud, pemberontakan gagal dan Taiwan dikuasai Jepang selama 50 (lima puluh) tahun, sampai Jepang harus mengembalikan pulau itu ke Tiongkok sebagai akibat kekalahannya pada [[Perang Tiongkok-Jepang Kedua]].
Hingga akhir Perang Dunia Kedua, Taiwan secara internasional disebut sebagai Formosa dan merupakan jajahan Jepang. Pada tahun 1945, Taiwan diserahkan ke Republik Tiongkok. Taiwan tidak diakui sebagai negara merdeka oleh [[Partai Komunis Tiongkok]]/[[Republik Rakyat Tiongkok]] dan pemerintah komunis menganggap Taiwan sebagai salah satu provinsinya. Di bawah tekanan diplomatik dan ekonomi yang berat dari Republik Rakyat Tiongkok, semakin banyak negara harus membatalkan hubungan diplomatik mereka dengan Republik Tiongkok. Di atas dasar prinsip satu Tiongkok, pemerintah Republik Rakyat Tiongkok tidak mengizinkan negara lain untuk memelihara hubungan dengan Republik Rakyat Tiongkok dan Republik Tiongkok sekaligus secara bersamaan. [[Belanda]] dan [[Belgia]] juga tidak mengakui pemerintah di [[Taipei]].
Taiwan diduduki pada paro pertama abad ke-17 oleh para pendatang dari [[Fujian]], diantaranya ada banyak pendukung [[Dinasti Ming]] yang melarikan diri dari kekuasaan kaisar baru [[Dinasti Qing]]. Pada 1683, Dinasti Qing secara resmi mencaplok Taiwan, dan kemudian menjadi bagian dari Kekaisaran Tiongkok. Setelah [[Perang Tiongkok-Jepang Pertama]], pada tahun 1895, Jepang menguasai Taiwan, dan menjadikannya koloni selama 50 tahun.
|