Penyebaran Islam di Asia Tenggara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Menolak 5 perubahan teks terakhir dan mengembalikan revisi 11060203 oleh Agung.karjono
Baris 1:
{{gabung ke|Islam di Indonesia}}
{{islam}}
Sejarah tentang '''kedatangan dan penyebaran agama Islam di Nusantara''' bersumber dari catatan para pengelana yang telah mengunjungi wilayah [[nusantara]] pada abad ke-7 masehiMasehi. Pendapat ini didasarkan atas pernyataan pengelana [[Cina]]
 
== Bukti masuknya Islam ke Nusantara ==
 
Bukti awal mengenai agama Islam berasal dari seorang pengelana [[Venesia]] bernama [[Marco polo]]. Ketika singgah di sebelah utara pulau [[Sumatera]], dia menemukan sebuah kota Islam bernama Perlak yangPerlakyang dikelilingi oleh daerah-daerah non-Islam. Hal ini diperkuat oleh catatan-catatan yang terdapat dalam buku-buku sejarah seperti ''Hikayat Raja-Raja Pasai'' dan ''Sejarah Melayu''.
 
Bukti kedua berasal dari [[Ibnu Batutah]] ketika mengunjungi Samudera Pasai pada tahun 1345 megatakan bahwa raja yang memerintah negara itu memakai gelar Islam yakni ''Malikut Thahbir bin Malik Al Saleh''.
Baris 15:
Bukti kelima menurut catatan [[Dinasti Tang]], para pedagang ''Ta-Shih''(sebutan bagi kaum Muslim Arab dan Persia) pada abad ke-9 dan ke-10 sudah ada di [[Kanton]] dan [[Sumatera]].
 
== Penyebaran Islam Di Nusantara ==
 
Penyebar Agama Islam menurut teori Gujarat, salah seorang pendukung teori ini adalah [[Muhammad Fakir]]. Hal ini dapat dibuktikan, di mana teori ini mendasarkan argumentasi bahwa pada pengamatan terhadap bentuk relief nisan Sultan Malik Al Saleh yang memiliki kesamaan dengan nisan-nisan yang terdapat di [[Gujarat]].
Baris 21:
Penyebar Agama Islam menurut teori Makkah, salah seorang pendukung teori ini adalah Sjech Ismail dari Makiyah. Hal ini dapat dibuktikan, bahwa kelompok penduduk Nusantara pertama yang Islam adalah menganut [[mazhab Syafi'i]]. Mazhab Syafi'i merupakan mazhab istimewa di Makiyah.
 
Penyebar Agama Islam menurut teori Persia, salah seorang pendukung teori ini adalah P.A. Hoessein Djajaningrat. Ha; ini dapat dibuktikan, bahwa ada beberapa kesamaan budaya yang hidup di kalangan masyarakat Nusantara dengan bangsa Persia dengan adanya peringatan Asyura di kalangan masyarakat, dan hal ini merupakan suatu kebiasaan bagi kaum [[Syi'ah]].
 
Penyebar Agama Islam menurut teori para Sejarawan, salah satu penyebarnya adalah [[Wali Songo]] yang ada di Demak