Ras dan kecerdasan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi 'Pokok perbincangan mengenai ada tidaknya sangkut paut terhadap '''rumpun bangsa beserta tingkat kecerdasan''' pun sudah menghangat sejak permulaan abad ke-20 melalui [...' Tag: |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 5:
<br>
<br>
Banyak pihak yang mulai bersawala lagi tentang tingkat kecerdasan orang Afrika dan orang berkulit terang di tahun 1969, yaitu ketika seorang pakar gejala dan kegiatan jiwa asal Amerika Serikat bernama [[Arthur Jensen]] telah mengemukakan sudut pandangnya yang dianggap layak dijadikan tolok ukur yang paling tepat benar terkait dengan kurang unggulnya tingkat kecerdasan orang Afrika dibandingkan rumpun bangsa berkulit terang tersebut atas alasan hasil dari dampak silsilah keturunan, ditambah lagi dengan pemberlakuan pendidikan sebagai penanganan atas hambatan perkembangan belajar yang dihadapi anak-anak Amerika Serikat berketurunan Afrika telah dicap sebagai pernyataan yang tidak begitu pantas lantaran tidak sedikitpun memberi kesan yang mengarah kepada perbaikan bagi pihak manapun. Pada tahun 1994, buku bertajuk ''[[The Bell Curve]]'' berisikan suatu alasan pembantah yang menyatakan bahwa ketidaksetaraan hubungan bermasyarakat yang saat itu melanda Amerika Serikat boleh jadi berpangkal tolak pada beragamnya nilai angka tingkat kecerdasan berdasarkan setiap rumpun bangsa dan secara orang-seorang, lalu sawala ilmiah dan umum pun mulai ditata ulang dengan warna yang lebih menyegarkan dan kesan yang mulai sedikit bersahabat terhadap siapapun yang ikut melibatkan diri menyuarakan pendapat. Sewaktu kegiatan perbincangan bersama tersebut mengangkat pokok pembicaraan tentang diterbitkannya buku tersebut kepada khalayak ramai, pihak Persatuan Antropologi Amerika Serikat (
|