Berpindahnya Titik dari FE ke FS merupakan ambisi dari Ibunya (Ngastiah), yang mengharap putrinya bisa seperti para peneliti asing yang suka menekuni kebudayaan Indonesia. Perpindahan ini lantas merubah kepribadian Titik sendiri. Ketika ia masih menjadi mahasiswa di FE, ia dikenal sebagai mahasiswa yang pasif atau pendiam. Baru setelah ia masuk di FS, keaktifannya mulai terlihat, baik di organisasi maupun akademiknya.
TutikTitik mulai terjun di dunia filologi saat ia menulis skirpsi tentang Serat Yusuf di akhir kuliah S1nya. Namun, saat itu dia belum mengenal ilmu filologi. Baru setelah ia melanjutkan kuliah S2 di Leiden, Belanda, TutikTitik mengenal ilmu yang mempelajari tentang naskah ini.
Ketekunannya dalam mempelajari berbagai naskah, menjadikan TutikTitik secara tidak langsung mempelajari ilmu kodikologi. Lambat laun, ilmu filologi dan kodikologi ini semakin melekat dalam pemikiran dan keilmuan TutikTitik, terutama ketika ia menyadari akan adanya berbagai macam naskah asli di Nusantara.
== Dunia Filologi dan Kodikologi ==
TutikTitik menjadi tokoh penting di Indonesia saat ini, dengan ambisinya terhadap proyek digitalisasi naskah kuno sebagai upaya penyelamatan naskah Nusantara, menjadikan TutikTitik seringkali terjun ke lapangan untuk mencari naskah-naskah yang dianggap sebagai harta kekayaan bangsa ini. TutikTitik seringkali menemui naskah-naskah yang diperjualbelikan. Kebanyakan mereka (pemilik naskah) menjual naskahnya ke orang asing dengan harga berkisar 40-50 juta rupiah. Unuk mengantisipasi dan meminimalisir kegiatan semacam ini, TutikTitik mencoba untuk mendapatkan data-data dalam naskah tersebut. Adapun yang ia lakukan adalah dengan melakukan pemotretan terhadap naskah sekalipun ia harus membayar 2 juta rupiah kepada pemiliknya. Selain itu, TutikTitik juga menemukan adanya pandangan masyarakat yang menganggap bahwa naskah kuno itu barang keramat, sehingga pemiliknya enggan untuk membuka naskah tersebut. Atas dasar ini, TutikTitik mencoba melakukan pendekatan terhadap pemilik naskah untuk berusah mengeksplorasi isi dari naskah yang bersangkutan tersebut. Alhasil, TutikTitik mendapatkan berbagai macam informasi dari masing-masing naskah yang ia temukan.
Untuk saat ini, TutikTitik tengah mencari naskah-naskah yang terdapat di wilayah Indonesia timur. adapun wilayah-wilayah yang ia datangi seperti Papua Barat,Sorong, Fak-Fak, Bima, NTB, Ternate, Tidore, dan beberapa wilayah di Sulawesi dan Kalimantan.
Menurut TutikTitik, leluhur bangsa Indonesia merupakan tokoh-tokoh yang pintar dengan keberadaan berbagai macam naskah penting di berbagai wilayah Indonesia. Terbukti, TutikTitik menemukan naskah tentang pengobatan kambing yang menderita kembung dan pengobatan terhadap ayam yang mengeluarkan kotoran putih seperti kapur. Jelas, ilmu tentang pengobatan ini tidaklah mungkin dapat dimengerti dengan mudah. Keberadaan naskah yang menerangkan tentang ilmu ini membuat TutikTitik yakin bahwa Indonesia masih menyimpan banyak naskah-naskah lainnya.
== '''Referensi''' ==
|