Stasiun Tuban: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 31:
Pada masanya, dulu di era DKA klasifikasi stasiun ini di golongkan sebagai stasiun kelas IV dibuktikan dengan adanya surat keputusan DDKA No.20493/BB/54. tertanggal 16 Maret 1954.<ref name=":0">{{Citebook|title=Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid 2|last1=Nusantara|first1=Tim Telaga Bakti|first2=(APKA)|last2=Asosiasi Pakar Perkeretaapian|publisher=CV. Angkasa|year=1997|isbn=|location=Bandung|pages=215-220}}</ref>
 
Dahulu sekali, NIS pernah adamenyusun wacana''masterplan'' perpanjangan jalur ini mausampai diperpanjang sampaike [[Lasem, Rembang]]. Saat itu [[Stasiun Lasem]] sudah ada, tinggal pembangunan jalur kereta apinya saja. Konstruksi tubuh ''baan'' memang sudah mulai. Namun, begitu sampai [[Merakurak, Tuban|Merakurak]], rel yang dipasang selalu amblas, sehingga hanya sampai Merakurak. Proyek ini merupakan produk gagal (perjalanan kereta apinya hanya sampai di Tuban) dan akhirnya dinonaktifkan penuh pada masa pendudukan Jepang.<ref name=":0" />
 
== Referensi ==