Asfiksia perinatal: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika |
|||
Baris 10:
== Epidemiologi ==
Angka kejadian akibat asfiksia di Rumah sakit di Jawa Barat adalah 25,2% dan angka kematian di rumah sakit rujukan provinsi di Indonesia mencapai 41,94%. Data mengungkapkan bahwa sekitar 10% bayi baru lahir di rumah sakit membutuhkan bantuan bantuan bernapas, dari yang ringan hingga [[Resusitasi neonatus|resusitasi]] ekstensif.<ref name="Neonatologi IDAI">{{en}} {{cite book|author=Kosim, M. Sholeh|title=Buku Ajar Neonatologi|publisher= Badan Penerbit IDAI.|year=2008|id=ISBN 978-979-8421-30-3}}</ref>
== Karakteristik Esensial ==
Baris 42:
Manajemen utama yang pertama kali diberikan yaitu :<br />
1. [[Resusitasi neonatus|Resusitasi]] <ref name="Resuscitation guidline">[http://www2.aap.org/nrp/instructors/instres/NRP2011Summary.pdf NRP], ''NRP''. Diakses pada 27 Juli 2012.]</ref><ref name="Neonatal Resuscitation">[http://www2.aap.org/nrp/ Neonatal Resuscitation], ''Neonatal Resuscitation''. Diakses pada 27 Juli 2012.]</ref><br />
2. Pemberian obat-obatan, seperti [[epinefrin]]<br />
3. [[Intubasi Endotrakeal]]<ref name="Neonatologi IDAI"/>
|