Oey Thai Lo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
NoniMelayu (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
NoniMelayu (bicara | kontrib)
Baris 28:
 
Oey Thai Lo lahir di [[Provinsi Fujian|propinsi Hokkien]], Tiongkok pada tahun 1788, lalu hijrah ke [[Pekalongan]], [[Hindia Belanda]] sekitar tahun 1810.<ref>https://books.google.co.id/books?id=CtdbjwEACAAJ&dq=%22oey+thai+lo%22&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjPsOmJzeTdAhXFso8KHYZyCtMQ6AEIJzAA</ref> Menurut keturunannya Oey Kwie Djien, Oey Thai Lo adalah anak tukang cukur miskin pada awalnya.<ref>https://books.google.co.id/books?id=CtdbjwEACAAJ&dq=%22oey+thai+lo%22&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjPsOmJzeTdAhXFso8KHYZyCtMQ6AEIJzAA</ref> Cerita keluarga mengatakan bahwa Oey Thai Lo menemukan banyak surat hutang Belanda di rumah seorang penduduk, lalu membeli dan menukarkannya dengan uang; inilah yang menjadi modal awal usaha tembakau Oey Thai Lo.<ref>https://books.google.co.id/books?id=CtdbjwEACAAJ&dq=%22oey+thai+lo%22&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjV1sWTmufdAhWOfysKHe_AAskQ6AEIJzAA</ref>
 
Oey menikah dengan perempuan Peranakan setempat, dan mendapat seorang putri dan tiga putra: Oey Holland, Oey Tamba dan Oey Makau.
 
Menurut sastrawan [[Thio Tjin Boen]] dalam karyanya, [[Tjerita Oeij Se]], Oey Thai Lo pindah dari Pekalongan ke [[Batavia]] karena malu besar akibat perkawinan antaretnis putrinya kepada seorang pribumi, yaitu putra Bupati Pekalongan.<ref>https://books.google.co.id/books?id=5d9vngEACAAJ&dq=oeij+se&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwis5PCp0eTdAhUP148KHWyJDBUQ6AEIKjAA</ref> Di Batavia, Oey terkenal sebagai seorang dermawan dan akhirnya bersahabat dengan [[Tan Eng Goan|Mayor Cina Tan Eng Goan]], kepala pemerintahan bangsa Tionghoa di Batavia. Oey juga memberikan sokongan dana kepada sang Mayor yang mengalami kesulitan keuangan.<ref>https://books.google.co.id/books?id=ERjDHAAACAAJ&dq=sedjarahnja+souw&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjvqYaY0uTdAhUILI8KHXTIAkQQ6AEIKTAA</ref> Karena jasanya kepada Mayor Tan Eng Goan dan masyarakat Batavia, Oey Thai Lo diberikan jabatan [[Kapitan Cina|Letnan Cina]] di daerah Kongsi Besar.
 
Letnan Oey Thai Lo tutup usia sekitar tahun 18421838 di Batavia, dan menghibahkan kekayaan yang konon berjumlah 2 juta gulden kepada anak-anaknya. Salah-satu anaknya, Oey Tamba Sia, menjadi otak beberapa kasus pembunuhan dan berusaha memfitnah lawannya [[Lim Soe Keng Sia]], menantu pria Mayor Tan Eng Goan. Setelah terbukti bersalah, Oey muda dihukum gantung oleh pemerintah Hindia Belanda.
 
Kisah hidup Letnan Oey Thai Lo dan putranya Oey Tamba Sia menjadi basis banyak karya sastra Melayu-Tionghoa, dan menjadi bagian cerita rakyat Betawi.<ref>https://books.google.co.id/books?id=_8xZAAAAMAAJ&q=%22oey+thai+lo%22&dq=%22oey+thai+lo%22&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiz8LKIz-TdAhXCuY8KHdeuB9gQ6AEILTAB</ref>