[[Amangkurat II]] takut pengkhianatannya terbongkar. Ia merestui Surapati dan Nerangkusuma merebut [[Pasuruan]]. Di kota itu, Surapati mengalahkan bupatinya, yaitu Anggajaya, yang kemudian melarikan diri ke [[Surabaya]]. Bupati [[Surabaya]] bernama [[Adipati Jangrana]] tidak melakukan pembalasan karena ia sendiri sudah kenal dengan Surapati di [[Kartasura]].
Untung Surapati pun mengangkat diri menjadi bupati [[Pasuruan]] dan bergelar '''Tumenggung Wiranegara'''.
Untung Surapati pun mengangkat diri menjadi bupati [[Pasuruan]] dan bergelar '''Tumenggung Wiranegara'''. Meskipun ini masih menjadi perdebatan karena dalam buku Buya Hamka : Pribadi dan Martabat, gelar Untung Surapati adalah '''Pangeran Wiroguno'''. Pendapat terakhir ini bisa terlacak dengan masih adanya sebuah desa bernama Wirogunan di wilayah Kota Pasuruan. Wirogunan bisa diartikan sebagai daerah milik Wiroguno dan letaknya sekitar satu kilometer dari salah satu tempat yang diyakini sebagai makam Untung Surapati yaitu di Desa Mancilan Kota Pasuruan.
Pada tahun 1690 [[Amangkurat II]] pura-pura mengirim pasukan untuk merebut [[Pasuruan]]. Tentu saja pasukan ini mengalami kegagalan karena pertempurannya hanya bersifat sandiwara sebagai usaha mengelabui [[VOC]].
Pada tanggal [[18 Juni]] [[1707]] Herman de Wilde memimpin ekspedisi mengejar [[Amangkurat III]]. Ia menemukan makam Surapati yang segera dibongkarnya. Jenazah Surapati pun dibakar dan abunya dibuang ke laut.
Makam Untung Surapati sebenarnya masih menjadi perdebatan hingga kini tetapi beberapa tempat diyakini sebagai makam Untung Surapati adalah :
# Dusun Gunung Butak, Desa Caturharjo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
# Desa Mancilan, Kota Pasuruan, Jawa Timur
# Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur
# Mojokerto, Jawa Timur
Suatu sejarah harusnya bisa dilacak keberadaanya dengan adanya peninggalan baik itu berupa prasasti, senjata, bangunan atau nama tempat. Peninggalan Untung Surapati yang berupa prasasti, senjata atau bangunan bisa dikatakan tidak ada. Tetapi jika mengacu dari nama tempat masih bisa dilacak yaitu dari masih adanya nama desa Wirogunan yang bisa diartikan daerah atau areanya Wiroguno yang terletak sangat dekat dengan salah satu tempat yang diyakini sebagai makam Untung Surapati yaitu di desa Mancilan Kota Pasuruan. Desa Wirogunan dan Desa Mancilan adalah desa yang bertetangga terletak di Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan.
Dan kalau melihat sejarah bahwa Untung Surapati pernah menjadi Tumenggung di daerah Pasuruan maka sangat memungkinkan bahwa letak makamnya adalah di daerah sekitar Pasuruan. Bahkan Untung Surapati sudah dijadikan ikon oleh Kota Pasuruan dan dijadikan nama jalan yaitu Jalan Wiroguno yang terletak didekat Alun-Alun Kota Pasuruan. Dan jalan didekat area yang diyakini sebagai makam Untung Surapati di kota pasuruan diberi nama Jalan Untung Surapati yang merupakan jalan propinsi penghubung antara Surabaya, Pasuruan dan Probolinggo yang merupakan salah satu jalan utama di Kota Pasuruan. Bahkan semboyan Kota Pasuruan adalah Sura Dira Satya Pati yang merupakan singkatan dari Surapati. Ini menunjukkan sebuah kedekatan sejarah dan emosional dari suatu daerah.
== Perjuangan putra-putra Surapati ==
* ''Babad Tanah Jawi, Mulai dari Nabi Adam Sampai Tahun 1647''. (terj.). 2007. Yogyakarta: Narasi
* [[M.C. Ricklefs]]. 1991. ''Sejarah Indonesia Modern'' (terj.). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
*Buya Hamka. Pribadi dan Martabat
== Pranala luar ==
|