Ilmu dan Ma'rifat <ref name=":0">PENGERTIANWasiat MA’RIFATImam DANGhazali, MA’RIFATMinhajul MENURUTAbidin. TOKOH-TOKOHDarul TASAWUFUlum Press, Jakarta (Cetakan pertama, November 1986)</ref>
A. Pengertian Ma’rifat Ma’rifat berasal dari kata `arafa, yu’rifu, irfan, berarti: mengetahui, mengenal,1 atau pengetahuan Ilahi.2 Orang yang mempunyai ma’rifat disebut a>rif. 3 Menurut terminologi, ma’rifat berarti mengenal dan mengetahui berbagai ilmu secara rinci, 4 atau diartikan juga sebagai pengetahuan atau pengalaman secara langsung atas Realitas Mutlak Tuhan.5 Dimana sering digunakan untuk menunjukan salah satu maqa>m (tingkatan) atau h}a>l (kondisi psikologis) dalam tasawuf. Oleh karena itu, dalam wacana sufistik, ma’rifat diartikan sebagai pengetahuan mengenai Tuhan melalui hati sanubari. Dalam tasawuf, upaya penghayatan ma’rifat kepada Allah SWT (ma’rifatulla>h) menjadi tujuan utama dan sekaligus menjadi inti ajaran tasawuf.6 Ma’rifat merupakan pengetahuan yang objeknya bukan hal-hal yang bersifat eksoteris (z}ahiri), tetapi lebih mendalam terhadap penekanan aspek esoteris (bat}iniyyah) dengan memahami rahasia-Nya. Maka pemahaman ini berwujud penghayatan atau pengalaman kejiwaan.7 Sehingga tidak sembarang orang bisa mendapatkannya, pengetahuan ini lebih tinggi nilai hakikatnya dari yang biasa didapati orang-orang pada umumnya dan didalamnya tidak terdapat keraguan sedikitpun.8 Ma’rifat bagi orang awam yakni dengan memandang dan bertafakkur melalui penz}ahiran (manifestasi) sifat keindahan dan kesempurnaan Allah SWT secara langsung, yaitu melalui segala yang diciptakan Allah SWT di alam raya ini.</ref>