Pembicaraan:Halaman Utama: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
PranalaJMM (bicara | kontrib) →Jurnalisme Masa Depan: bagian baru |
||
Baris 65:
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi V, kata '''otomatis''' dan '''otonomi''' adalah benar atau baku, sedangkan ''automatis'' dan ''autonomi'' adalah kata tidak baku. Bentuk terikat '''oto-''' dan '''auto-''' keduanya ada di KBBI yang bermakna ''sendiri''. Walaupun demikian, baik '''otomotif''' maupun '''automotif''' adalah ada di KBBI dan termasuk kata baku. Mungkinkah benar terdapat '''inkonsistensi''' dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia? [[Pengguna:ArlandGa|АРЛ.안.GA]] ([[Pembicaraan Pengguna:ArlandGa|bicara]]) 18 April 2018 10.00 (UTC)
== Jurnalisme Masa Depan ==
=='''JURNALISME MASA DEPAN'''==
<br>
Internet serta kemajuan teknologi digital telah menghilangkan batas kompetisi antar media dan membuat peluang bagi media-media baru untuk berkembang di mana ketika dulu untuk membangun korporasi media diperlukan dana besar perusahaan serta alat produksi yang tidak sedikit, dengan adanya internet, media kecil dapat tumbuh dan ikut menyebarkan tulisan jurnalistiknya lewat website (internet). Keberadaan internet juga memaksa industri media lama untuk beradaptasi dan berkembang; jurnalis pun harus mampu mengikuti perubahan ini sehingga muncul istilah jurnalisme online.
<br>
==='''Jurnalisme Online'''===
Jurnalisme online adalah jurnalisme yang mengintegrasikan tiga fitur komunikasi yang unik: kemampuan multimedia berdasarkan platform digital, kualitas interaktif, komunikasi online, dan fitur-fitur yang ditatanya (Palvik J dalam Aryani, 2011: 27). Seperti definisinya, jurnalisme online ini menawarkan produk jurnalistiknya melalui media online di internet; entah melalui situs berita ataupun media sosial seperti facebook, twitter atau pun youtube.
Ditambah dengan kemajuan teknologi, audiens berita kini dapat merasa ‘immersed’ ketika mengakses informasi. Contohnya adalah sudah adanya penggunaan teknologi canggih untuk menginvestigasi suatu kasus pembunuhan di Afrika yang diterapkan oleh jurnalis BBC dalam video jurnalistik Anatomy of A Killing ([https://www.youtube.com/watch?v=XbnLkc6r3yc Video]) di mana pemaparan informasi sudah dilengkapi data investigasi yang akurat. Audiens BBC dapat memahami isi berita lewat ilustrasi yang eye-catching.
<br>
Jurnalisme online ini merupakan bagian dari inovasi media lama yang dikenal dengan sebutan new media (media baru). Dalam teori new media McQuail menyatakan bahwa terdapat 6 perbedaan antara media lama dengan media baru yakni :
# Media lama konsepnya memiliki satu objek berbicara pada khalayak, sedangkan media baru bersifat decentralized yang mana semua memiliki kesempatan berbicara kepada siapapun.
# Media lama adalah one way communication, sementara media baru menggunakan two way communication yang mana terjadi adanya feedback dari audience.
# Media lama bergerak di bawah kontrol negara, sedangkan media baru bergerak di luar kontrol negara bahkan bisa dinikmati oleh siapapun di dunia tanpa ada batasan negara.
# Media lama memproduksi lapisan sosial dan media baru memproduksi konsep demokratisasi.
# Media lama memfregmentasi audience sementara media baru meletakkan audience di posisi yang sama.
# Media lama membentuk kebingungan sosial sedangkan media baru berorientasi pada individu.
Adapun karakteristik Jurnalisme Online adalah :
# Audience Control : Jurnalisme Online memberikan leluasa kepada audience dalam memilih berita yang di dapatkan.
# Nonlienarity : Setiap berita yang disampaikan dapat berdiri sendiri sehingga audience tidak harus membaca secara berurutan atau memahaminya.
# Storage and Retrieval : berita yang sudah tersimpan dapat diakses oleh audience
# Unlimited Space : Jumlah berita yang ditayangkan kepada audience menjadi jauh lebih lengkap ketimbang media lainnya.
# Immediacy : Informasi dapat disampaikan secara cepat dan langsung kepada audience.
# Multimedia Capability : Tim redaksi menyatakan teks, suara, gambar, video dan komponen lainnya.
# Interactivity : Adanya peningkatan partisipasi audience dalam setiap berita.
=='''Jurnalisme kuratif'''==
Sebelum mengetahui pengertian jurnalisme Kuratif harus mengerti pengertian kecilnya dahulu. Seperti Kurasi yaitu mengumpulkan semua potongan informasi yang telah sudah disaring atau terfragmentansi ini ke satu lokasi yang dapat memungkinkan orang untuk bisa mengakses ke konten yang lebih terkhusus. Konsep kurasi atau berita kurasi ini bukan hal baru organisasi berita yang memiliki kurasi sebagai kompetensi inti yang dapat membantu editor. Kuratif adalah proses pengambilan berita dari portal berita independent menjadi satu dengan berita dari portal berita yang lain untuk memudahkan si pengguna mengakses berita yang akan dipisahkan sesuai kategorinya. Contohnya seperti Line Today. Dengan dorongan media sosial dan kemajuan teknologi komunikasi. Kemajuan media sosial dan teknologi komunikasi ini dapat mempermudah orang-orang mengakses dalam segala hal. Kemajuan teknologi membuat media sosial semakin berkembang dan memiliki cabang-cabang kategori tertentu. Mengapa tanggapan pembaca sangat dibutuhkan? Dengan adanya kritik dan saran para pembaca dapat membantu dalam penilaian seseorang dengan karya sendiri.
# Reporter/ pengumpulan infromasi yang bertugas meliput peristiwa dan mengumpulkan bahan berita menjadi sebuah naskah berita yang disusunnya kepada redaktur.
# Pembaca/ pencari informasi : mencari sebuah informasi yang sudah di kategorikan lalu membacanya menjadi sebuah data.
==apa yang baru pada Jurnalisme ?==
Ruang redaksi dan reporter terlalu banyak pekerjaannya dibandingkan dengan Jurnalisme. Jurnalisme sebenarnya sudah berkembang sangat cepat. Karena adanya sarana komunikasi yang berkembang dan ini bisa ditemukan disekitar kita seperti surat kabar. Seorang jurnalis bisa membuat sebuah catatan sehari-hari atau catatan mengenai kejadian. Jurnalisme adalah sebuah disiplin yang berhubungan dengan mengumpulkan, memveritifikasi, melaporkan , dan menganalisis informasi yang dikumpulkan berkenaan dengan peristiwa aktual, termasuk kecendrungan, isu dan orang-orang yang melakukan peliputan.
==Dari Kurator ke Jurnalis==
Jurnalis di era digital sebagai jurnalistik kurator yang memiliki kewajiban mengakses, menilai, mempresentasikan mengontekstualisasi dan menafsirkan. Apa saja yang dilakukan seorang wartawan melakukan liputan berita di lapangan dan memberitahukan secara publik baik dalam media cetak maupun dalam situs berita yang di internet, secara lisan, bila disampaikan melalui media elektronik seperti radio atau televisi. Adanya navigasi dapat membantu para pembaca melalui panduan yang sudah ada. Arahan tersebut bisa membuat pembaca mengerti atau mengetahui. Jurnalis modern ini dapat mengakses informasi lebih cepat dibandingkan dengan jurnalis dahulu. Jurnalis modern ini membuat dasar pengikut :
# Kepercayaan yaitu keyakinan pada seseorang didasarkan oleh situasi dan konteks sosialnya.
# Rasa merupakan bentuk rasa kerjasama dari beberapa indra atau taste.
# Alat-alat yaitu benda-benda yang dapat mempermudah seseorang dalam pekerjaannya sehari-hari.
==Apa yang menjadi kepentingan Jurnalistik Kuratif?==
Peran kurator akan semakin bertambah dengan adanya tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Dengan cara mengawasi pengelolaan usaha debitur, mengawasi pembayaran kepada kreditur, pengalihan. Hati hati terhadap Kurator yang tidak bisa dipercaya, Carilah alat yang lebih baik atau standard.
=='''Hyperlocalization'''==
Merupakan konten berita yang memiliki skala wilayah yang lebih kecil/ sempit. Terdapat pula istilah HyperLocal Journalism, yaitu bahwa tulisan jurnalisme membahas topik dalam skala lokal. Isi berita biasanya mengangkat peristiwa yang tidak diberitakan di media mainstream yang justru cenderung mengangkat peristiwa besar dengan skala regional (Rogers, 2017). Situs berita yang hyperlocal menampilkan informasi berbasis komunitas dan sengaja dibuat dengan skala demikian karena target audiens adalah audiens yang lebih spesifik.
Situs berita hyperlocal biasanya dioperasikan lewat blog (individu/ kelompok) dan melalui website di mana biasanya dalam jejaring ini, interaksi pembaca lebih terlihat dibanding dengan situs berita mainstream. Jurnalis dari tipe situs hyperlocal ini sendiri biasanya adalah para citizen journalist; atau warga yang mewartakan.
Contohnya: Adalah sebuah blog pribadi milik Kepala Data Center di CNN Indonesia, Yogi Hartono (blog Yogi: [http://ngromedpemalang.wordpress.com blog]) yang sekarang aktif menulis di blog-nya mengenai informasi seputar kota kelahirannya, Pemalang. Isi informasi dalam blog-nya dapat dikatakan hyperlocal karena dalam unggahannya, Yogi Hartono hanya membahas mengenai satu wilayah kota saja; entah tentang seni, kuliner, dsb.
==Bagaimana Berita Akan Disebarkan?==
Penyebaran berita di masa depan akan berfokus pada kurasi, bukan konten: pada kolaborasi dan bukan pada informasi yang berdiri sendiri di mana yang dimaksud di sini adalah bahwa dengan keberadaan internet, berita bisa didapatkan dari banyak sumber dan kolaborasi antar informasi yang berasal dari banyak sumber ini akan bisa menghasilkan output yang tetap selaras, lengkap dan saling koheren.
Kolaborasi dari banyak sumber berita untuk membangun berita baru yang lebih lengkap ini akan berdampak pada sempurna-nya alur informasi yang awalnya terbagi dalam beberapa artikel berita berbeda sehingga kemudian internet bisa terhindar dari pengulangan berita dan fakta yang hampir sama/berulang. Sistem kurasi ini nantinya bisa berkembang pada munculnya ''News Aggregator''.
News aggregator sendiri adalah berita yang dikumpulkan dari berbagai situs berita besar (Skaggs, 2012) dan diletakkan dalam situs baru yang sudah menggabungkan berita-berita tersebut dalam kategori media yang bervariasi. Contohnya seperti PopUrls.com yang mengumpulkan berita dari banyak sumber berita berbeda. Di sini popurls mengambil berita / informasi dari banyak sumber seperti youtube, reddit, new york times, buzzfeed dsb. Kemudahan yang situs news aggregator tawarkan ini sendiri adalah kepraktisan bagi audiens dalam mendapatkan berita dari berbagai sumber tanpa harus berpindah laman website.
=='''Konvergensi Media'''==
Konvergensi media merupakan konten platform beberapa media, kerja sama antara industri beberapa media, dan perilaku migrasi khalayak media. Henry Jenkins (2006). Fenomena konvergensi dipicu karena adanya perkembangan media baru dan teknologi digital, dimana saat ini memungkinkan untuk dapat mengakses konten di beberapa platform media. Konvergensi media juga diartikan sebagai media yang dapat digunakan untuk mengakses berbagai macam konten. Konvergensi juga dapat diartikan sebagai proses yang terus berjalan dimana manusia terus menggunakan media yang saling berhubungan satu sama lain dan tidak ada satu jenis media yang akan memegang kontrol. Konten media pun mengalir lebih fleksibel ke dalam berbagai macam platform media. Konvergensi media juga bercabang kepada perilaku ekonomi, sosial dan budaya yang terjadi pada masyarakat.
Contoh dari konvergensi media di Indonesia adalah Kompas dimana pada saat itu Kompas hanya menerbitkan berita dalam versi cetak saja dan melalui perkembangan teknologi Kompas mengembangkan dan meluncurkan berita dengan bentuk digital melalui Kompas.com. hal tersebut sangat mempengaruhi dan mempermudah masyarakat dalam mendapatkan berita, tidak diharuskan lagi untuk membaca surat kabar dalam bentuk fisik namun cukup dengan mengakses internet maka masyarakat dapat mengakses berita yang ingin dibaca dan memilih konten berita pada saat itu juga.
Konsep konvergensi media terdiri dari 3 yaitu : Computing and Information Technology, Communication Network, and Digitalized Content. Konsep ini menjelaskan bahwa dalam sebuah proses perubahan struktur media penyiaran, telekomunikasi, penerbitan, dan industri teknologi informasi telah terpengaruh oleh dinamika industri yang lebih fleksibel dan berbasi perubahan teknologi.
=='''Citizen Journalism'''==
''Citizen Journalism'' atau juga disebut jurnalisme warga sepertinya sudah tidak asing ditelinga masyarakat, karena hal ini pula berkaitan dengan masyarakat itu sendiri. Bowman dan Willis(Gayatri, 2013) mendefinisikan ''citizen jurnalism'' adalah sebuah tindakan warga yang memainkan peran aktif dalam proses mengumpulkan, melaporkan, menganalisis dan menyebarkan berita dan informasi.
Sebelum ''citizen journalism'' dikenal, lebih dahulu dikenal ''civil journalism''. Bahan utama keduanya ialah masyarakat, tetapi yang membedakan ialah objek dan subjeknya. ''Civil Journalism'' menjadikan masyarakat sebagai objek, sedangan citizen journalism menjadikan masyakarat sebagai objek juga subjek (Stephani, 2014).
Kehadiran ''citizen journalism'' tidak bisa dipungkiri masyarakat tidak lagi sekadar mengonsumsi berita, tetapi sudah berperan sebagai produsen juga konsumen, dengan kata lain, masyarakat tidak lagi menjadi audiens pasif, tetapi menjadi audiens aktif. Masyarakat sebagai audiens tidak lagi menjadi konsumen dari produksi berita seperti layaknya media tradisional tetapi ada perubahan yaitu masyarakat memposisikan dirinya sebagai produsen konten, mendistribusikannya, juga mengonsumsi. Bahkan yang dilakukan oleh masyarakat itu dipengaruhi karena ketertarikannya dalam mengumpulkan dan menyebarkan informasi atas suatu peristiwa tanpa adanya tujuan ekonomi, dalam hal ini adalah keuntungan.
Jika konten yang diproduksi dan didistribusikan oleh audiens memiliki nilai kode etik jurnalistik didalamnya, maka fenomena jurnalisme warga dan audiensnya yang terlibat menunjukkan profesionalitas jurnalis yang tidak hanya bisa dilakukan oleh jurnalis profesional yang bekerja memang sebagai jurnalis.
Seperti yang digalakkan oleh salah satu media televisi swasta yaitu NET TV dalam program NET CJ (NET Citizen Journalism) yang disisipkan dalam program pemberitaan utama seperti NET 10, dan bagi partisipan yang bisa mengirimkan video hasil liputannya dan ditayangkan di NET 10 maka bisa mendapatkan honorarium. Masyarakat bisa mengunggah videonya masing-masing melalui platform [http://www.netcj.co.id www.netcj.co.id]. Dalam platform ini masyarakat bisa mengunggah, mengomentari, peringkat, dan berbagi video.
Referensi :
Anonymous. 2016. Aplikasi news aggregator makin diminati
https://www.indotelko.com/kanal?c=bid&it=aplikasi-news-aggregator
Aryani. R. 2011. Konsep Penyajian Jurnalisme Online di www.antaranews.com.
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4706/1/RAHMADITA%20ARYANI-FDK.pdf
Chan, Sharon, 2017. The Future of Journalism: A Report on The Aspen Institute Dialogue on The Future of Journalism. USA: Aspen Institute
https://assets.aspeninstitute.org/content/uploads/2017/05/2017-Future-of- Journalism- FINAL.pdf
Gayatri, Ayu Putu. 2012. Citizen Journalism di Twitter (skripsi, Universitas Sebelas Maret Surakarta). Diambil dari https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/25003/NTMxOTM=/Citizen-Journalism-di- Twitter-Studi-Deskriptif-Kualitatif-Mengenai-Penerapan-Citizen-Journalism-Anggota- Komunitas-Blogger-Bengawan-Melalui-Twitter-abstrak.pdf
Luqman, Y and Hasfi, N. (2010). CITIZEN JOURNALISM. Undip.ac.id. Volume 2, No 2. Diambil dari https://ejournal.undip.ac.id/index.php/forum/article/view/271
McQuail, Denis. 2000. Mass Communication Theory. SAGE publication ltd. California
Nasrullah, Rulli, dkk. 2012. Komodifikasi Warga Dalam Ruang Citizen Journalism. Universitas Gadjah Mada. Diambil dari https://jurnal.ugm.ac.id/kawistara/article/view/3972/3247
Rogers, Tony. 2017. What’s hyperlocal journalism?
https://www.thoughtco.com/what-is-hyperlocal-journalism-2073658
Skaggs, Kevin. 2012. What’s new in News Aggregator
https://www.theguardian.com/media-network/media-network-blog/2012/jul/17/what-is- new-news-aggregation
Stephani, Gabriela. 2014. PENERAPAN CITIZEN JOURNALISM PADA TWITTER (Skripsi, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta). Diambil dari http://e-journal.uajy.ac.id/4690/
|