Blok Poros: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Khong Guan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
[[Berkas:Map of participants in World War II.png|thumbjmpl|400px|warna hijau adalah pihak Sekutu (hijau terang adalah yang bergabung setelah penyerangan ke Pearl Harbor), Negara-negara sentral berwarna biru dan warna abu-abu adalah negara netral]]
{{multiple image
<!-- Essential parameters -->
Baris 32:
=== Proposal awal aliansi Jerman-Italia ===
 
[[Berkas:Bundesarchiv Bild 102-00143, Gustav Stresemann.jpg|thumbjmpl|185px|leftkiri|Gustav Stresemann]]
Italia di bawah ''[[Duce]]'' [[Benito Mussolini]] berusaha mengupayakan aliansi strategis Italia-Jerman melawan Perancis sejak awal 1920-an.<ref name="MacGregor Knox 2000. Pp. 124">MacGregor Knox. Common Destiny: Dictatorship, Foreign Policy, and War in Fascist Italy and Nazi Germany. Cambridge University Press, 2000. Pp. 124.</ref> Sebelum menjadi kepala pemerintahan di Italia sebagai kepala gerakan [[Fasisme Italia]], Mussolini menganjurkan aliansi dengan Jerman yang kalah [[Perang Dunia I|perang]] setelah [[Konferensi Perdamaian Paris]] (1919).<ref name="MacGregor Knox 2000. Pp. 124"/> Mussolini percaya Italia dapat memperluas pengaruhnya di Eropa dengan berkerjasama dengan Jerman melawan Perancis.<ref name="MacGregor Knox 2000. Pp. 124"/> Pada awal 1923, sebagai isyarat adanya niat baik ke Jerman, Italia secara diam-diam mengirimkan senjata ke tentara Jerman yang dilucuti senjatanya akibat dari ketentuan [[Perjanjian Versailles]].<ref name="MacGregor Knox 2000. Pp. 124"/>
 
Baris 48:
 
=== Aliansi Danube, perselisihan atas Austria ===
[[Berkas:GyulaGombosByTiborPolya.jpg|thumbjmpl|rightka|185px|Gyula Gömbös]]
Pada tahun 1932, Gyula Gömbös dan [[Partai Jiwa Hongaria|Partai Persatuan Nasional]] mendapatkan tampuk kekuasaan di Hongaria, dan segera berupaya beraliansi dengan Italia.<ref name="burgwyn"/> Gömbös berupaya untuk mengubah batas wilayah Hongaria hasil [[Perjanjian Trianon]], tetapi ia tahu bahwa Hongaria sendiri tidak akan mampu melawan kekuatan [[Entente Kecil]]. Gömbös berusaha menghadapinya dengan rencananya untuk membuat aliansi bersama Austria dan Italia.<ref name="burgwyn"/> Mussolini sangat gembira dengan tawaran aliansi Gömbös dan mereka berkerjasama untuk membujuk [[Kanselir Austria]] [[Engelbert Dollfuss]] untuk membuat persetujuan ekonomi tripartit dengan Italia dan Hongaria.<ref name="burgwyn"/> Saat pertemuan Gömbös dan Mussolini di Roma pada tanggal 10 November 1932, pertanyaan muncul terhadap kedaulatan Austria sehubungan dengan prediksi naiknya [[Partai Nazi]] ke puncak kekuasaan.<ref name="burgwyn"/> Mussolini takut dengan ambisi Nazi terhadap Austria, dan ia menunjukkan bahwa setidaknya dalam jangka pendek ia berkomitmen untuk menjaga Austria sebagai negara berdaulat.<ref name="burgwyn"/> Italia memiliki kekhawatiran atas Jerman dan klaim wilayah oleh Austria terhadap wilayah yang mayoritas penduduknya orang Jerman di [[Tirol Selatan|Tyrol Selatan]] (juga dikenal sebagai Alto-Adige) di Italia, yang berbatasan dengan Austria di [[Brenner Pass]]. Gömbös menanggapi Mussolini bahwa warga Austria umumnya mengidentifikasikan mereka sebagai orang Jerman, [[Anschluss]] Austria-Jerman tak terelakkan, dan menyarankan lebih baik Italia memiliki "Jerman yang ramah" di sepanjang [[Brenner Pass]] daripada bermusuhan dengan Jerman yang mungkin bertekad memasuki Adriatik.<ref name="burgwyn"/> Mussolini berharap Anschluss bisa ditunda selama mungkin sampai mulainya perang Eropa, yang ia perkirakan akan dimulai pada tahun 1938.<ref name="burgwyn"/>
 
[[Berkas:Adolf Hitler-1933.jpg|thumbjmpl|leftkiri|185px|Adolf Hitler]]
Pada tahun 1933, [[Adolf Hitler]] dan Partai Nazi mendapatkan kekuasaan di Jerman. Kunjungan diplomatik pertamanya adalah ke Gömbös. Dalam suratnya ke Hitler beberapa hari setelah pengangkatanya sebagai Kanselir, Gömbös memberitahu Duta Besar Hongaria ke Jerman mengingatkan Hitler "Sepuluh tahun yang lalu, atas dasar prinsip-prinsip umum dan ideologi, kami berada dalam kontak melalui Dr. Scheubner-Richter".<ref>Iván T. Berend, Tibor Iván Berend. ''Decades of Crisis: Central and Eastern Europe Before World War 2''. First paperback edition. Berkeley and Los Angeles, California, USA: University of California Press, 2001. P. 310.</ref> Gömbös memberiahu Duta Besar Hongaria untuk memberitahu Hitler niat Hongaria "agar kedua negara untuk bekerja sama dalam kebijakan luar negeri dan ekonomi".
 
Hitler menyarankan adanya hubungan antara Jerman-Italia sejak 1920-an.<ref>Christian Leitz. Nazi Foreign Policy, 1933–1941: The Road to Global War. Pp. 10.</ref> Setelah diangkat menjadi Kanselir, Hitler mengirim pesan singkat kepada Mussolini, menyatakan "kekaguman dan penghormatan" dan menyatakan antisipasi tentang prospek persahabatan Jerman-Italia dan bahkan aliansi.<ref>H. James Burgwyn. Italian foreign policy in the interwar period, 1918–1940. Wesport, Connecticut, USA: Greenwood Publishing Group, 1997. P. 75.</ref> Hitler sadar bahwa Italia punya kekhawatiran atas potensi klaim tanah Jerman di Tyrol Selatan, dan meyakinkan Mussolini bahwa Jerman tidak tertarik pada Tyrol Selatan. Hitler di bukunya, ''[[Mein Kampf]]'' telah menyatakan bahwa Tyrol Selatan adalah bukan sebuah isu setelah mempertimbangkan keuntungan yang akan diperoleh dari aliansi Jerman-Italia. Setelah Hitler berkuasa, proposal Direktorat Empat Kekuatan Italia dilihat dengan penuh minat oleh Britania tetapi Hitler tidak berkomitmen untuk hal itu, sehingga Mussolini mendesak Hitler untuk mempertimbangkan keuntungan diplomatik Jerman yang akan didapatkannya dengan melanggar dan keluar dari isolasi dengan memasuki Direktorat dan menghindari konflik bersenjata langsung.<ref>H. James Burgwyn. Italian foreign policy in the interwar period, 1918–1940. Wesport, Connecticut, USA: Greenwood Publishing Group, 1997. P. 81.</ref> Usulan Direktorat Empat Kekuatan menetetapkan bahwa Jerman tidak lagi memiliki senjata secara terbatas dan akan diberikan hak untuk persenjataan kembali di bawah pengawasan asing secara bertahap.<ref name="burgwyn2">H. James Burgwyn. Italian foreign policy in the interwar period, 1918–1940. Wesport, Connecticut, USA: Greenwood Publishing Group, 1997. P. 82.</ref> Namun Hitler sangat tidak setuju persenjataan kembali di bawah instruksi asing.<ref name="burgwyn2"/>
[[Berkas:Engelbert Dollfuss.png|thumbjmpl|rightka|185px|Engelbert Dollfuss]]
Mussolini tidak percaya niat Hitler mengenai Anschluss ataupun janjinya yang tidak akan mengklaim Tyrol Selatan.<ref name="burgwyn3">H. James Burgwyn. Italian foreign policy in the interwar period, 1918–1940. Wesport, Connecticut, USA: Greenwood Publishing Group, 1997. P. 76.</ref> Mussolini memberitahu Hitler bahwa ia puas dengan keberadaan pemerintahan anti-Marxis Dollfuss di Austria, dan memperingatkan Hitler bahwa ia sangat tidak setuju akan Anschluss.<ref name="burgwyn3"/> Hitler merespon dengan penghinaan kepada Mussolini dengan akan "melempar Dollfuss ke laut".<ref name="burgwyn3"/> Dengan ketidaksetujuaannya tentang Austria, hubungan Hitler-Mussolini malah semakin jauh.<ref name="burgwyn3"/>
 
Baris 69:
 
=== Pengembangan aliansi Jerman-Jepang-Italia ===
[[Berkas:1938 Naka yoshi sangoku.jpg|thumbjmpl|rightka|230px|"Teman-teman yang baik di tiga negara" (1938): propaganda kartu pos Jepang merayakan partisipasi Italia di [[Pakta Anti-Komintern]] pada tanggal [[6 November]] 1937. Di atas terdapat gambar [[Hitler]], [[Fumimaro Konoe|Konoe]] dan [[Mussolini]].]]
Ketertarikan Jerman dan Jepang beraliansi dimulai pada saat [[Oshima Hiroshi]] mengunjungi [[Joachim von Ribbentrop]] di Berlin pada tahun 1935.<ref name="boscaro">Adriana Boscaro, Franco Gatti, Massimo Raveri, (eds). ''Rethinking Japan. 1. Literature, visual arts & linguistics''. P. 32.</ref> Oshima memberitahu Ribbentrop ketertarikan Jepang membentuk aliansi Jerman-Jepang melawan pengaruh [[Uni Soviet]].<ref name="boscaro"/> Ribbentrop memperluas proposal Oshima dengan menganjurkan aliansi tersebut berkonteks pada konteks politik untuk menentang [[Komintern]].<ref name="boscaro"/> Rencana tersebut menuai tanggapan beragam di Jepang, di mana faksi ultra-nasionalis mensetujui pakta tersebut sedangkan Angkatan Laut Jepang dan Menteri Luar Negeri Jepang menolak pakta tersebut.<ref>Adriana Boscaro, Franco Gatti, Massimo Raveri, (eds). ''Rethinking Japan. 1. Literature, visual arts & linguistics''. P. 33.</ref> Ada kekhawatiran besar dalam pemerintahan Jepang, pakta dengan Jerman bisa mengganggu hubungan Jepang dengan Britania, di mana membahayakan perjanjian Anglo-Jepang, yang memungkinkan Jepang untuk mendapat tempat pertama di masyarakat internasional.<ref>Adriana Boscaro, Franco Gatti, Massimo Raveri, (eds). ''Rethinking Japan. 1. Literature, visual arts & linguistics''. P. 38.</ref> Respon terhadap pakta itu hampir sama di Jerman, perjanjian yang diusulkan tersebut populer di kalangan eselon atas Partai Nazi, namun ditentang oleh banyak orang di Kementerian Luar Negeri, Angkatan Darat, dan komunitas bisnis yang memiliki kepentingan keuangan di Tiongkok yang bermusuhan dengan Jepang.
 
Baris 142:
 
=== Negara boneka Italia ===
* [[Kerajaan Albania (1939&ndash;19441939–1944)|Albania]]
* [[Kerajaan Montenegro (1941&ndash;19441941–1944)|Montenegro]]
* [[Ethiopia]]