Jurnalisme musik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perubahan judul bagian: Sejarah Jurnalisme Musik di Indonesia → Sejarah jurnalisme musik di Indonesia menggunakan HdEdit |
|||
Baris 30:
Dampaknya, media-media hiburan yang awalnya sudah memiliki pasar yang luas menjadi sulit untuk bersaing. Di internet, mereka hanya dapat mengandalkan pemasukan dari iklan, sedangkan kontennya dapat diakses secara gratis oleh masyarakat. Inilah yang menyebabkan berbagai media hiburan di Indonesia gulung tikar, termasuk Rolling Stone Indonesia yang tutup pada awal tahun 2018. Tutupnya Rolling Stone juga dianggap sebagai matinya media musik di Indonesia.
== Jurnalisme
Jurnalisme musik muncul sebagai studi yang memiliki pengaruh kuat. Tetapi, walaupun banyak hasil tulisan yang mengacu pada jurnalisme musik, studi ini masih dianggap level rendah dalam studi
Media jurnalisme musik sering dianggap sebagai perpanjangan dari jurnalisme seni dan hiburan atau selebritis, bukan sebuah bentuk tulisan sendiri. Jurnalisme musik sering diabaikan karena dianggap sebagai cabang jurnalisme yang amatir dan tidak punya kemampuan.
|