Jalur kereta api Cibatu–Cikajang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
'''{{PAGENAME}}''' adalah jalur kereta api tidak aktif yang menghubungkan [[Stasiun Cibatu]] dengan [[Stasiun Cikajang]] dengan panjang lintas kurang lebih 47 Km. Jalur ini merupakan jalur tertinggi di Indonesia maka karena itu lokomotif yang melewati jalur ini merupakan lokomotif kuat seperti [[CC50]]. Namun jalur yang mempunyai panorama yang sangat bagus ini harus dihentikan karena banyak rel-rel yang sudah karatan sehingga sangat bahaya untuk kereta api yang melewatinya. Dahulu pernah juga hadir KA Ketel menuju Cikajang, namun karena kurang menguntungkan akhirnya dihapus, sampai akhirnya jalur ini ditutup pada [[September]] [[1982]] pada lintas Garut-Cikajang dan lintas Cibatu-Garut pada [[9 Desember]] [[1983]]. Sebelum dinonaktifkan, jalur ini pernah dilayani dengan lokomotif diesel namun karena tidak mampu, akhirnya dinonaktifkan. Jalur ini merupakan jalur andalan bagi warga [[Garut]] saat itu, karena komoditi seperti [[sayur]]-sayuran, [[beras]], [[buah]]-buahan, dan [[minyak tanah]] akan dijual ke Garut dan sekitarnya. Jalur ini merupakan jalur KA populer pada saat itu.
 
Pada 13 SeptemberDesember 2018 [[Pemerintah Provinsi]] [[Jawa Barat]] melalui [[Gubernur Jawa Barat]], [[Ridwan Kamil]], mengumumkan akan melakukan reaktivasi jalur ini beserta dua stasiunnya, [[Stasiun Garut]]Cibatu dan [[Stasiun Cikajang]].
 
== Jalur terhubung ==