Belva Devara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Santy8102 (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{Infobox person | pre-nominals = | name = Adamas Belva Syah Devara | post-nominals = | image = <!-- filename only, no "File:...'
Tag: tanpa kategori [ * ] mengosongkan halaman [ * ]
 
Santy8102 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 90:
Pada tahun 2013, ia melanjutkan pendidikan pascasarjananya dan menjadi orang Indonesia pertama yang diterima di program gelar ganda di [[Harvard University]], [[Boston, Massachusetts]] dan [[Stanford University]], [[Palo Alto, California]] sekaligus, dua universitas paling bergengsi di dunia. Di [[Stanford University]], ia mengambil jurusan [[Master of Business Administration]], sedangkan di [[Harvard University]] ia mengambil jurusan Master of Public Administration. Karena berprestasi dalam bidang akademis, ia juga terdaftar sebagai mahasiswa tamu di [[Massachusetts Institute of Technology]]. Untuk program pascasarjana ini, ia berhasil mendapatkan beasiswa penuh dari [[Lembaga Pengelola dana Pendidikan]]. Ia pun banyak dikenal sebagai salah satu alumni yang telah berkontribusi untuk kemajuan tanah air.<ref>https://nasional.kontan.co.id/news/lpdp-biayai-18400-orang-dari-return-rp-64-t?page=2</ref>
 
==KarirKarier dan Bisnis==
 
Seusai studinya di Singapura, Belva memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan menolak banyak tawaran pekerjaan dengan gaji yang sangat tinggi. Di Jakarta, ia memutuskan untuk bekerja di [[Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan]] dan sebagai konsultan manajemen di [[McKinsey & Company]]. Dalam kapasitas tersebut, ia memimpin berbagai studi internasional mengenai transformasi sistem pendidikan dan strategi peningkatan kesehatan publik untuk negara-negara di kawasan Asia Tenggara, komunitas donor, dan agensi internasional, yang berbuah pada penghargaan ''Client First Award'' yang diraihnya sebagai salah satu konsultan terbaik di Asia Tenggara.<ref>https://ash.harvard.edu/people/adamas-belva-devara</ref> Dari pengalaman ini, ia bertekad untuk juga membantu Indonesia dalam transformasi sistem pendidikan, dan pada tahun 2014, ia pun mendirikan Ruangguru bersama dengan sahabatnya, [[Muhammad Iman Usman]]. Setelah lulus dari program gelar ganda di Amerika Serikat, pada tahun 2016, ia kembali ke Indonesia dan menjabat sebagai posisi Direktur Utama di Ruangguru.<ref>https://dailysocial.id/post/ruangguru-umumkan-pergantian-ceo-dan-pembaruan-situs</ref>