}}
'''Adamas Belva Syah Devara''' (lahir di [[Jakarta]], 30 Mei 1990; umur 28 tahun<ref>http://www.radarbangka.co.id/rubrik/detail/features/9986/adamas-belva-syah-devara-penggerak-online-marketplace-ruang-guru-agar-orang-tidak-salah-pilih-guru-privat.html</ref>) adalah seorang pengusaha, tokoh muda, dan aktivis sosial. Alumnus bergelar ganda dari [[Harvard University]] dan [[Stanford University]] ini dikenal sebagai Pendiri dan Direktur Utama dan Pendiri(CEO) dari perusahanperusahaan startup di bidang pendidikan dan teknologi terbesar di Indonesia, Ruangguru.<ref>https://dailysocial.id/post/ruangguru-umumkan-pergantian-ceo-dan-pembaruan-situs/</ref>
==Latar Belakang==
Adamas Belva Syah Devara, anak pertama dari tiga bersaudara, lahir di [[Jakarta]] pada tanggal 30 Mei 1990.<ref>http://www.radarbangka.co.id/rubrik/detail/features/9986/adamas-belva-syah-devara-penggerak-online-marketplace-ruang-guru-agar-orang-tidak-salah-pilih-guru-privat.html</ref> Walaupun bukan dilahirkan di keluarga dengan tingkat ekonomi tinggi, kedua orang tua Belva yang bekerja sebagai [[Pegawai negeri sipil]], selalu berusaha memberikan pendidikan terbaik sejak kecil.<ref>https://www.liputan6.com/citizen6/read/3028548/makna-penting-keluarga-bagi-belva-devara-founder-ruang-guru</ref> Nilai-nilai yang ditanamkan mengenai pentingnya pendidikan ini adalah dasar dari keyakinan Belva untuk memperjuangkan hak yang sama untuk semua anak untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.<ref>https://jurnal.mensrepublic.id/detail/sosok-sederhana-ini-berhasil-lulus-dari-standford-dan-harvard-sekaligus</ref><ref>https://youngster.id/featured/belva-devara-dukung-perkembangan-dunia-pendidikan-dengan-solusi-teknologi</ref>
Belva menempuh pendidikan menengah atas di SMA Presiden, sebuah sekolah semi-militer bertaraf internasional. BelvaIa sudah dikenal sejak dulu sebagai seseorang yang cemerlang, dengan kecerdasan berada di atas tingkat rata-rata teman seusianya.<ref>https://kinibisa.com/inspirasi/detail/mahasiswa-berprestasi/belva-devara-menciptakan-ruang-bagi-guru</ref> Selama SMA, ia selalu meraih peringkat satu dan menjuarai berbagai kompetisi olimpiade ilmiah, pidato, dan debat berbahasa inggris. Berkat itu, ia diberikan beasiswa penuh dan tidak perlu mengeluarkan uang sepeserpun untuk biaya pendidikan selama SMA. Ia pun dikenal aktif berorganisasi, terpilih untuk menjabat sebagai Ketua OSIS di SMA Presiden.<ref>https://kinibisa.com/inspirasi/detail/mahasiswa-berprestasi/belva-devara-menciptakan-ruang-bagi-guru</ref>
Pada tahun 2007, Belva melanjutkan studinya ke [[Nanyang Technological University]], [[Singapura]] salah satu institut teknik terbaik di Asia. BelvaIa terpilih menjadi salah satu dari delapan siswa Indonesia yang mendapatkan beasiswa penuh dari pemerintah Singapura.<ref>https://jurnal.mensrepublic.id/detail/sosok-sederhana-ini-berhasil-lulus-dari-standford-dan-harvard-sekaligus</ref> Program beasiswa ini adalah salah satu seleksi akademis paling kompetitif di kala itu. Ia merupakan orang Indonesia pertama yang diterima di program gelar ganda dalam program studi [[Ilmu Komputerkomputer]] dan Manajemen [[Bisnis]] di [[Nanyang Technological University]]. Selama kuliah, Belva mendapatkan banyak prestasi akademis dan berhasil masuk pada ''Double Dean's List'' sebagai salah satu dari 5% mahasiswa dengan prestasi tertinggi, dalam program studi Ilmu Komputer maupun Manajemen Bisnis. Pada tahun 2009, ia terpilih oleh universitas untuk ikut serta dalam program pertukaran pelajar ke University of Manchester, [[Manchester]], Inggris. Puncaknya pada tahun 2011, Belva berhasil meraih tiga medali emas prestisius dari [[Nanyang Technological University]], ''[[Lee Kuan Yew Gold]] Medal'', (penghargaan tertinggi bagi mahasiswa di universitas), ''Infocomm Development Authority of Singapore Gold Medal'' (penghargaan bagi peraih nilai akademis tertinggi di program studi [[Ilmu Komputerkomputer]]), dan ''[[Accenture]] Gold Medal'' (penghargaan bagi peraih nilai akademis tertinggi di program studi Manajemen [[Bisnis]]). Atas prestasinya, sembari kuliah, ia mendapatkan kesempatan bekerja di perusahaan prestisiusberpengaruh di Singapura, [[Goldman Sachs]] dan [[Accenture]]. Selain prestasi akademis, Belva juga aktif dalam kegiatan organisasi. Selama kuliah di Singapura, Belva dipercaya untuk menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PPI Singapura dan dinobatkan menjadi Young Leader for Indonesia 2011 oleh [[McKinsey & Company]].<ref>https://kinibisa.com/inspirasi/detail/mahasiswa-berprestasi/belva-devara-menciptakan-ruang-bagi-guru</ref><ref>http://yli.or.id/members/</ref>
Pada tahun 2013, ia melanjutkan pendidikan pascasarjananya dan menjadi orang Indonesia pertama yang diterima di program gelar ganda di [[Harvard University]], [[BostonCambridge, Massachusetts]] dan [[Stanford University]], [[Palo Alto, California]] sekaligus, dua universitas paling bergengsi di dunia.<ref>http://www.shanghairanking.com/ARWU2018.html</ref> Di [[Stanford University]], ia mengambil jurusan [[Master of Business Administration]] di fakultas Stanford Graduate School of Business, sedangkan di [[Harvard University]] ia mengambil jurusan Master of Public Administration di fakultas Harvard Kennedy School of Government. Karena berprestasi dalam bidang akademis, ia juga mendapatkan kesempatan terdaftar sebagai mahasiswa tamu di [[Massachusetts Institute of Technology]], yang juga merupakan salah satu universitas terbaik di dunia. Belva juga tercatat terdaftar silang (''cross-registered'') sebagai mahasiswa di fakultas lain di Harvard, termasuk [[Harvard Law School]], Harvard Medical School, dan Harvard Graduate School of Education. Ia juga aktif menjadi peneliti (''Fellow'') di Harvard Ash Center for Democratic Governance and Innovation. Untuk program pascasarjana di Amerika Serikat ini, ia berhasil mendapatkan beasiswa penuh dari [[Lembaga Pengelola dana Pendidikan]]. IaTidak hanya berprestasi akademis, ia pun banyak dikenal sebagai salah satu alumni penerima beasiswa [[Lembaga Pengelola dana Pendidikan]] yang telah berkontribusi untuk kemajuan tanah air lewat kiprahnya di dunia teknologi pendidikan.<ref>https://nasional.kontan.co.id/news/lpdp-biayai-18400-orang-dari-return-rp-64-t?page=2</ref>
==Karier dan Bisnis==
Seusai studinyastudi sarjananya di Singapura, Belva memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan menolak banyak tawaran pekerjaan dengan gaji yang sangat tinggi di Singapura. Di Jakarta, ia memutuskan untuk bekerja di [[Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan]] di bawah kepemimpinan [[Kuntoro Mangkusubroto]], dan sebagai konsultan manajemen di [[McKinsey & Company]].<ref>https://id.linkedin.com/in/belvadevara</ref> Dalam kapasitas tersebut, ia memimpin berbagai studi internasional mengenai transformasi sistem pendidikan dan strategi peningkatan kesehatan publik untuk negara-negara di kawasan Asia Tenggara, komunitas donor, dan agensi internasional, yang berbuah pada penghargaan ''Client First Award'' yang diraihnya sebagai salah satu konsultan manajemen terbaik di Asia Tenggara pada tahun 2012.<ref>https://ash.harvard.edu/people/adamas-belva-devara</ref> Dari pengalaman ini, ia bertekad untuk juga terjun langsung untuk membantu Indonesia dalam transformasi sistem pendidikan. Pada tahun 2014, ia pun mendirikan Ruangguru, sebuah startup teknologi dengan misi sosial pendidikan, bersama dengan sahabatnya, [[Muhammad Iman Usman]].
Setelah lulus dari program gelar ganda di Amerika Serikat, pada tahun 2016, ia memutuskan untuk fokus dalam perbaikan pendidikan di Indonesia, dan kembali ke tanah air menjabat sebagai posisi Direktur Utama di Ruangguru.<ref>https://dailysocial.id/post/ruangguru-umumkan-pergantian-ceo-dan-pembaruan-situs</ref> Di bawah kepemimpinan Belva, Ruangguru berkembang pesat lima kali lipat dan menjadi perusahaan teknologi pendidikan terbesar di Indonesia, menjangkau lebih dari 10 juta siswa dan 150.000 guru.<ref>https://republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/18/10/05/pg3384349-ruang-guru-inspirasi-milenial-naikkan-kualitas-pendidikan</ref><ref>http://www.beritasatu.com/digital-life/471834-pengguna-layanan-ruangguru-melonjak-lima-kali-lipat.html</ref>
|