'''Akulturasi''' adalah suatu [[proses sosial]] yang timbul manakala suatu kelompok [[manusia]] dengan [[kebudayaan]] tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Contoh akulturasi: Saat budaya ''rap'' dari negara asing digabungkan dengan bahasa Jawa, sehingga menge-''rap'' dengan menggunakan bahasa Jawa. Ini terjadi di acara ''Simfoni Semesta Raya''.
==Pengertian Akulturasi Menurut Para Ahli==
*Koentjaraningrat
Menurut Koentjaraningrat dalam bukunya ''Pengantar Ilmu Antropologi'' yang mengemukakan bahwa pengertian akulturasi adalah proses sosial yang timbul ketika suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa,sehingga unsur dari kebudayaan asing tersebut lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian budaya itu sendiri.
*Suyono
Menurut Suyono,dalam ''Rumondor'' (1995:208) bahwa pengertian akulturasi adalah pengambilan atau penerimaan satu atau beberapa unsur kebudayaan yang berasal dari pertemuan dua atau beberapa unsur kebudayaan yang saling berhubungan atau saling bertemu.
*Nardy
Menurut Nardy bahwa pengertian akulturasi (acculturation atau culture contact) adalah proses sosial yang timbul jika suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari kebudayaan asing dengan sedemikian rupa,sehingga unsur kebudayaan asing lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan sendiri.
*Hasyim
Menurut Hasyim yang ikut memberikan definisi mengenai akulturasi,menjelaskan bahwa pengertian akulturasi adalah perpaduan antara kedua budaya yang terjadi dalam kehidupan serasi dan damai.
*John W. Berry
Menurut John Berry akulturasi adalah proses perubahan budaya dan psikologis yang terjadi sebagai akibat kontrak antara dua atau lebih kelompok dan anggota masing-masing kelompok.
*Dwi Hayudiarto
Menurut Dwi akulturasi memiliki berbagai arti diantara para sarjana antropologi akan tetapi semua sepaham bahwa konsep demikian mengenai proses sosial yang timbul ketika suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa sehingga unsur kebudayaan asing tersebut lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan kepribadian kebudayaan hilang.
==Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Akulturasi==
Penyebab yang melatar belakangi akulturasi dapat terjadi dengan berbagai cara. Proses pengaruh yang diterima Akulturasi juga ikut memberikan peran besar dalam percepatan akulturasi. Begitupula sebaliknya, terdapat juga faktor-faktor yang ikut menghambat akulturasi. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi akulturasi adalah sebagai berikut:
===Faktor internal===
*Bertambahnya dan berkurangnya penduduk (kelahiran, kematian dan migrasi)
*Adanya penemuan baru
*Discovery yaitu penemuan ide ataupun alat baru yang sebelumnya belum pernah ada
*Invention atau penyempurnaan penemuan baru
*Innovation atau pembaruan ataupun penemuan baru yang diterapkan dalam kehidupan masyarkat sehingga dapat menambah,melengkapi ataupun mengganti yang telah ada.Penemuan demikian mendorong kesadaran masyarakat akan kekurangan unsur dalam kehidupannya,kualitas ahli atau anggota masyarakat.
Konflik yang terjadi dalam masyarakat
*Pemberontakan ataupun revolusi
===Faktor eksternal===
*Perubahan alam
*Peperangan
*Pengaruh kebudayaan lain melalui difusi (penyebaran kebudayaan),asimilasi (pembauran antara budaya yang menghasilkan budaya yang sama sekali baru batas budaya lama tidak tampak lagi).
==Kontak Kebudayaan Yang Menimbulkan Proses Akulturasi ==
Proses akulturasi dalam kebudayaan atau budaya di suatu daerah, negara, masyarakat ataupun individu, terdiri atas berbagai bentuk hubungan atau kontak sehingga proses akulturasi dapat terjadi. Bentuk-bentuk kontak kebudayaan tersebut menimbulkan proses akulturasi yang dijelaskan lebih rinci oleh Saebani (2012: 190-19) adalah sebagai berikut:
#Kontak dapat terjadi antara seluruh masyarakat, atau bagian dari masyarakat, dan semata-mata antara individu dari dua kelompok. Namun perlu diketahui, bahwa terdapat unsur-unsur asing yang saling bergantung disetiap jenis-jenis kelompok sosial, begitu juga dengan status individu bertemu.
#Kontak dapat diklasifikasikan antara golongan yang bersahabat dan golongan yang bermusuhan. Banyak kejadian, kontak antara bnagsa dan juga suku, mulanya bersifat permusuhan.
#Kontak timbul antara masyarakat dikuasai, baik secara politik maupun secara ekonomi. Pada negara jajahan bentuk kontak misalnya ini dalam suasana penindaasan yang dapat menimbulkan gerakan kontra akulturasi. Yaitu masyarakat yang dijajah berusaha memberikan penilaian yang lebih tinggi kepada kebudayaan sendiri dan bergerak secara agresif mengembangkan kembali cara hidup yang memiliki sifat mengagunkan dan dengan jalan apapun untuk melawan penjajah.
#Kontak kebudayaan terjadi antara masyarakat yang besarnya dan berbeda besarnya.
#Kontak kebudayaan dapat terjadi antara aspek-aspek material dan non materil dalam kebudayaan sederhana dengan kebudayaan kompleks antara kebudayaan yang kompleks dengan kompleks pula.
==Bentuk-Bentuk Akulturasi==
*Substitusi
Substitusi merupakan penggantian unsur yang lama diganti dengan unsur yang baru dengan memberikan nilai lebih bagi para penggunanya. Contohnya, para petani mengganti alat pembajak sawah oleh mesin pembajak misalnya traktor.
* Sinkretisme
Unsur budaya yang lama bersama-sama dengan unsur budaya baru membentuk suatu sistem baru. Perpaduan demikian terjadi dalam sistem keagamaan.
*Penambahan (Addition)
Addition merupakan unsur budaya lama yang ditambahkan dengan unsur budaya baru sehingga memberikan suatu nilai lebih.
*Penggantian (Deculturation)
Unsur budaya yang lama hilang diganti dengan unsur budaya baru. Contohnya delman, atau andong yang diganti dengan angkot atau angkutan bermotor.
*Originasi
Masuknya suatu unsur budaya baru yang tidak dikenal menimbulkan perubahan besar dalam kehidupan masyarakat. Contohnya protek listrik masuk desa.
*Penolakan (Rejection)
Akibat terjadinya proses perubaha sosial budaya yang sangat cepat, membawa suatu dampak negatif yang terjadinya sebuah penilakan dari sebagian anggota masyarakat yang tidak siap dan tidak setuju terhadap adanya proses pencampuran tersebut. Contohnya sebagian orang masih ada yang percaya dukun.
==Dampak dari Akulturasi ==
Menurut Saebani (2012: 191) yang menguraikan akibat yang ditimbulkan oleh akulturasi. Menurutnya, terdapat beberapa hal yang akan berdampak dari adanya akulturasi hingga dampak tersebut menyentuh dalam sikap dan perilaku masyarakat maupun langsung ke individu-individu. Adapun dampak akulturasi adalah sebagai berikut:
#Terjadinya perubahan cara pandang tentang kehidupan bermasyarakat dari yang sebelumnya telah lama ke hal yang baru, seperti silaturahmi kepada orang tua dan juga kerabat harus dengan cara berhadap-hadapan, kini dapat melalui telepon, pesan singkat dan lain-lain.
#Terjadinya perubahan pergaulan serta makin terbukanya hal yang dianggap tabu, seperti hubungan antar remaja yang semakin terbuka.
#Terbukanya wawasan masyarakat ke arah pengetahuan yang luas,seperti penemuan baru yang mudah diketahui dan teknologi yang canggih.
#Perubahan mentalitas,rasa malu dan kepiawaian masyarakat.Seperti perempuan dapat bekerja diluar rumah,berpolitik,penguasa dan pengusaha,dan dapat mengendalikan perusahaan besar yang notabene hanya bisa dilakukan oleh laki-laki. Tidak hanya itu, masyarakat lebih berkualitas dan intens dalam berkomunikasi dimana menemukan berbagai corak berpikir dan latar belakang yang mudah saja ditemui misalnya melalui telpon orang asing ataupun pejabat dan lain-lain.
==Proses Akulturasi yang Terjadi di Indonesia==
Hasil akulturasi budaya ditentukan oleh kekuatan dari setiap budaya tersebut. Semakin kuat dari suatu bdaya maka kecepatan penyebarannya juga akan semakin intens.Indonesia, dengan jumlah suku, budaya dan bahasa yang tersebar di seluruh pelosok wilayah Indonesia, secara alami akan terjadi pertemuan budaya atau lebih.
Proses akulturasi, dimana seluruh perbedaan akan berjalan bersamaan dengan unsur persamaan yang mereka punyai hingga pada akhirnya budaya yang memiliki pengaruh lebih kuat dan berperan besar dalam proses akulturasi.Ada tiga periode akulturasi yang terjadi di Indonesia.
*Periode Awal (Abad 5-11 Masehi)
Pada periode ini,unsur Hindu-Budha sangat kuat dan lebih terasa menonjol sedangkan pada ciri kebudayaan Indonesia sendiri menjadi terdesak.Tebukti dengan ditemukannya berbagai macam patung dewa,seperti [[Brahma]],[[Wisnu]],[[Siwa]],dan Budha yang tersebar di kerajaan misalnya [[Mataram Kuno]],[[Tarumanegara]] dan [[Kutai]].
*Periode Pertengahan (Abad 11-16 Masehi)
Periode pertengahan ini,terdapat unsur Hindu-Budha dan Indonesia yang telah mulai berimbang.Hal demikian disebabkan dari unsur Hindu-Budha mulai melemah sedangkan dari unsur budaya Indonesia kini kembali menonjol sehingga menyebabkan munculnya sebuah sinkretisme (perpaduan antara dua atau lebih aliran budaya).
Hal dapat dilihat peningalan zaman kerajaan di Jawa Timur misalnya [[Kerajaan Kediri|Kediri]],[[Majapahit]],dan [[Singasari]].Di Jawa timur telah lahir aliran Tantrayana atau suatu aliran religi yang perpaduan antara kepercayaan ndonesia asli dengan agama Hindu-Budha.
*Periode Akhir (Abad 16 hingga sekarang)
Periode ini,unsur budaya Indonesia lebih kuat dibandingkan periode sebelumnya,sedangkan untuk unsur budaya Hindu-Budha semakin berkurang karena adanya perkembangan politik dan ekonomi yang terdapat di India yang tidak stabil.
==Hasil dan Contoh Akulturasi ==
*Seni Bangunan
Wujud Akulturasi yang dalam seni bangunan dapat dilihat pada bangunan masjid,makam,dan juga istana.Salah satu bangunan masjid yang cukup terkenal hingga saat ini,adalah masjid menara kudus atau sering disebut dengan Masjid Al-Aqsa dan Al-Manar ini merupakan bukti akulturasi budaya yang dibangun oleh [[Sunan Kudus]] di tahun 956 Hijriah atau 1549 Masehi.
*Seni Rupa
Tradisi Islam yang tidak menggambarkan bentuk manusia maupun hewan.Seni ukir relief yang menghias Masjid,makam Islam berupa saluran tumbuh-tumbuh namun terjadi suatu perpaduan dua aliran senin logam.
*Aksara dan Seni Sastra
Tersebarnya agama Islam di Indonesia berpengaruh terhadap bidang aksara ataupun tulisan,yaitu masyarakat mulai mengenal tulisan Arab,dan bahkan dapat berkembang menjadi tulisan Arab Melayu atau biasa dikenal dengan istilah Arab Gundul yakni Tulisan Arab yang digunakan untuk bahasa Melayu akan tetapi tidak menggunakan tanda-tanda a,i,u misalnya tulisan Arab.Disamping itu,huruf Arab berkembang menjadi seni kaligrafi yang sering digunakan sebagai motif hiasan ataupun ukiran dan gambar wayang.Adapun bentuk-bentuk seni sastra yakni [[hikayat]],[[babad]],[[suluk]],dan [[primbon]].
*Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan juga ikut dipengaruhi dari hadirnya akulturasi.Sebelum masuknya Islam di Indonesia,kerajaan bercorak Hindu-Budha mengalami keruntuhan dan digantikan dari peranan kerajaan-kerajaan bercorak Islam misalnya [[Samudera Pasai]],[[Demak]],[[Malaka]] dan lain-lain.Sistem pemerintahan Islam, dimana rajanya bergelar sultan atau Sunan seperti halnya para wali dan rasa yang meninggal tidak lagi dimakamkan candi akan tetapi dimakamkan secara Islam.
* Sistem Kalender
Sebelum budaya Islam masuk ke Indonesia,masyarakat telah mengenal sistem kalender yang berupa kalender Saka (Kalender Hindu) di tahun 78 M.Setelah berkembangnya Islam di Indonesia,Sultan Agung dari mataram membuat kalender Jawa,dari perhitungan peredaran bulan (komariah) misalnya tahun Hijriah (Islam).
==Lihat pula==
*[[Asimilasi]]
==Pranala luar==
*[http://http://www.artikelsiana.com/2017/09/pengertian-akulturasi-contoh-proses-bentuk.html Pengertian Akulturasi,Proses,Bentuk,Contoh dan Dampak Akulturasi]
{{budaya-stub}}
|